Kisah Sukses Pengusaha Mutiara Lombok, Omzet Rp 420 Juta Setahun

Senin, 4 April 2022 22:03 WIB

Pemilik gerai Kayla Mutiara Lombok, Yulida Samad. Dok. PLN NTB

TEMPO.CO, Mataram - Pemilik gerai Kayla Mutiara Lombok, Yulida Samad berhasil mengembangkan usaha mutiara yang turut mendukung pariwisata Nusa Tenggara Barat. Mutiara merupakan salah satu produk cenderamata andalan Nusa Tenggara Barat. Mutiara hasil budidaya dari Lombok telah menembus pasar nasional dan internasional.

Yulia Samad mengatakan, omzet usahanya mencapai Rp 420 juta per tahun. Produk Kayla Mutiara Lombok juga dapat dinikmati pecinta perhiasan sampai ke mancanegara, seperti Hong Kong, Dubai, Qatar, dan Korea Selatan. "Kami menyediakan berbagai jenis mutiara air laut dan mutiara air tawar. Lengkap dengan sertifikatnya," kata Yulida.

Selain ulet dan telaten dalam berusaha, Yulida berbagi tips sukses dalam menjalani bisnisnya. Salah satunya, menurut dia, dengan rajin mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan. Dan usaha Kayla Mutiara Lombok yang terletak di Jalan Raya Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, NTB, ini adalah salah satu mitra binaan PLN NTB di Rumah Kreatif BUMN (RB) Kabupaten Lombok Barat.

Pemilik gerai Kayla Mutiara Lombok, Yulida Samad. Dok. PLN NTB

Yulida mengikuti pelatihan pemasaran, manajemen keuangan, foto produk, pengelolaan media sosial, hingga bagaimana cara melayani pelanggan. Dia kemudian menerapkan setiap ilmu pelatihan dalam berbisnis. Hingga pada 2019, PLN mengajak label Kayla Mutiara Lombok mengikuti pameran di Korea Selatan. "Pameran ini membuka jalan bagi usaha saya untuk masuk ke pasar internasional," ujarnya.

Senior Manager Keuangan Komunikasi dan Umum PLN NTB, Refa Purwati mengatakan, pembentukan Rumah Keratif BUMN Kabupaten Lombok Barat ini sejalan dengan program inisiatif Kementerian BUMN untuk memberdayakan UMKM di setiap daerah. "Kami membentuk wadah supaya dapat berkolaborasi dengan UMKM dan meningkatkan kapasitas mereka," kata Refa.

Advertising
Advertising

Rumah Keratif BUMN Kabupaten Lombok Barat yang terbentuk sejak 2016 kini memiliki 77 anggota yang menjalankan berbagai jenis UMKM. Pengelola rumah kreatif ini memberikan pelatihan gratis bagi anggotanya yang berlokasi di Kabupaten Lombok Barat.

Baca juga:
Penduduk Lokal Kini Sah Mengelola Pulau Wisata Gili Trawangan NTB

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

19 jam lalu

Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Ini Penjelasan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga

Pemerintah telah tiga kali merevisi Peraturan Menteri Perdagangan tentang impor barang. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan ini....

Baca Selengkapnya

Bamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024

1 hari lalu

Bamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024

Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai peran Bamsoet dalam memajukan berbagai produk dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

1 hari lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

1 hari lalu

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

Kewajiban sertifiakasi halal UMKM ditunda, Asosiasi UMKM minta pemerintah lebih aktif sosialisasikan sertifikasi halal kepada UMKM dan PKL

Baca Selengkapnya

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

1 hari lalu

VoA 7 Hari Tak Kunjung Ditetapkan Kemenkeu, Target Kunjungan Wisman ke Kepri akan Diturunkan

Visa on Arrival 7 hari ini sangat penting untuk mengejar target kunjungan turis ke Kepri

Baca Selengkapnya

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

1 hari lalu

ASITA Gelar Munas di Batam, Diharapkan Berikan Inovasi Baru Pariwisata

Munas ASITA yang ke-13 ini dapat melahirkan terobosan-terobosan baru dalam memajukan industri pariwisata di Indonesia

Baca Selengkapnya

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

2 hari lalu

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

Personel Polres Bima Kota mengungkap kasus pengoplosan gas bersubsidi di Kelurahan Jatibaru Barat, Asakota, Bima, NTB

Baca Selengkapnya

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

2 hari lalu

Riset: Sektor Pariwisata Global Berkembang Pesat Meski Nilai Tukar Uang Fluktuatif

Mastercard Economics Institute mendalami sejumlah industri pariwisata di 74 negara.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

2 hari lalu

Kunjungi Expo Dekranasda, Iriana Joko Widodo Belanja di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Iriana tampak singgah ke stan UMKM mitra binaan Pertamina lalu membeli batik dan gelang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

2 hari lalu

Airlangga Sebut Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Besar dan Menengah Tetap Berlaku Oktober 2024

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa usaha menengah dan besar tetap harus membereskan kebijakan sertifikasi halal paling lambat 17 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya