Swiss Longgarkan Pembatasan Covid-19, Pelancong Asing Lebih Leluasa Masuk

Reporter

Terjemahan

Minggu, 20 Februari 2022 10:32 WIB

Puluhan warga berjemur dan bermain air saat menikmati cuaca panas di sungai Limmat, di tengah pandemi COVID-19 di Zurich, Swiss, 27 Juni 2020. REUTERS/Arnd Wiegmann

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Swiss telah memutuskan untuk mencabut hampir semua pembatasan Covid-19 untuk pelancong asing dari negara-negara berisiko rendah, terutama dari Uni Eropa. Langkah besar itu diambil karena tingkat infeksi telah turun drastis di negara itu.

Dengan pencabutan aturan itu, orang tidak perlu menunjukkan sertifikat Covid-19 di restoran, bar atau teater. Swiss juga mengizinkan masuknya pelancong asing dengan beberapa catatan kecil.

Pelancong yang masuk dari Schengen / EU / EFTA akan dimungkinkan masuk tanpa batasan. Mereka yang datang dari negara ketiga yang bukan daftar risiko SEM (State Secretariat of Migration) akan dimungkinkan tanpa batasan dan pelancong dari negara ketiga daftar risiko SEM akan dimungkinkan untuk orang yang divaksinasi kurang dari 270 hari dengan bukti vaksinasi.

Presiden Swiss Ignazio Cassis mengatakan pada konferensi pers, "Swiss mengambil langkah yang menentukan dan penting menuju normalitas. Virus itu ada di sana. Kami sedang belajar bagaimana hidup dengan virus."

Di negara berpenduduk sekitar 8,5 juta orang itu, otoritas kesehatan telah melaporkan sekitar 21.000 kasus infeksi baru setiap hari dan 10 kematian baru. Angka ini terus menurun sejak rata-rata 7 hari lebih dari 36.000 kasus per hari.

Advertising
Advertising

Pada Oktober 2021, Swiss melaporkan pertumbuhan cepat dalam jumlah infeksi Covid-19 ketika varian Omicron menyebar cukup cepat di negara itu. Pada 8 Februari, para ahli kesehatan mengumumkan bahwa angka rata-rata harian tujuh hari telah turun.

Pemerintah Swiss dalam sebuah pernyataan telah menyatakan bahwa situasi epidemiologis terus berkembang positif mengingat tingginya tingkat kekebalan pada penduduk. Lebih lanjut dikatakan bahwa tidak mungkin sistem perawatan kesehatan akan kelebihan beban sekarang. “Ini berarti bahwa ada kondisi untuk normalisasi kehidupan sosial dan ekonomi yang cepat," kata Cassis. Kini mereka melonggarkan hampir semua pembatasan Covid-19.

TIMES OF INDIA

Baca juga: Hong Kong Kurangi Masa Karantina untuk Pelancong Menjadi 14 Hari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

10 hari lalu

10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

13 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

14 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

14 hari lalu

Traveling ke Luar Negeri, Turis Amerika Kaget Dapat Tagihan Telepon Rp2,3 Miliar

Sebelum traveling, turis tersebut sudah mengunjungi toko operator selularnya supaya bisa menggunakan paket data internasional.

Baca Selengkapnya

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

32 hari lalu

Negara Guncang Setelah Presiden Peru Gunakan Rolex, Begini Profil Perusahaan Jam Tangan Mewah Asal Swiss

Dina Boluarte, Presiden Peru gunakan jam tangan Rolex mengundang guncangan politik di negara itu. Begini profil perusahaan jam tangan mewah ini.

Baca Selengkapnya

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

32 hari lalu

Jangan Keliru, Begini Cara Cek Jam Tangan Rolex Asli atau Palsu

Jam tangan Rolex adalah salah satu merek jam paling ikonik di dunia. Tapi, penting untuk bisa membedakan jam tangan Rolex asli dengan yang palsu.

Baca Selengkapnya

Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

45 hari lalu

Presiden Swiss Ucapkan Selamat ke Prabowo sebagai Presiden Terpilih

Presiden Swiss Viola Amherd mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden baru

Baca Selengkapnya

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

54 hari lalu

Paman Bashar Al Assad akan Diadili di Swiss atas Kejahatan Perang

Rifaat Al Assad, paman presiden Suriah Bashar Al Assad, akan diadili di Swiss atas kejahatan perang

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

56 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Gaet Pelancong Indonesia, Taiwan Rilis Kantor Pariwisata di Jakarta

29 Februari 2024

Gaet Pelancong Indonesia, Taiwan Rilis Kantor Pariwisata di Jakarta

Harapannya, kantor ini bisa memberikan informasi pariwisata Taiwan yang lebih ramah muslim kepada warga Indonesia.

Baca Selengkapnya