Kasus Covid-19 Tinggi, Yogyakarta Monitor Ketat Berbagai Aktivitas Kerumunan

Kamis, 17 Februari 2022 06:36 WIB

Wisatawan memadati kawasan Malioboro, Yogyakarta, Ahad, 5 September 2021. Saat akhir pekan, kawasan Malioboro ramai dikunjungi wisatawan meskipun saat ini Yogyakarta masih menjalankan PPKM Level 4. ANTARA/Andreas Fitri Atmoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kenaikan kasus Covid-19 mulai Februari ini membuat Pemerintah Kota Yogyakarta mengkaji berbagai hal, salah satunya sektor wisata. Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang mengatur pembatasan kerumunan, kapasitas maksimal kunjungan ke objek wisata hingga berbagai kegiatan kemasyarakatan menjadi perhatian.

"Puncak lonjakan kasus diperkirakan terjadi dua pekan ke depan, kami telah instruksikan semua personel Satgas Covid-19 di tingkat kelurahan dan kecamatan kembali patroli mengawasi berbagai aktivitas masyarakat," kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Rabu, 16 Februari 2022.

Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogya itu menuturkan monitoring aktivitas masyarakat khususnya yang disinyalir abai protokol kesehatan, seperti kegiatan yang memicu kerumunan. "Jadi semua kegiatan sosial, wisata, ekonomi, yang sifatnya menimbulkan kerumunan, melanggar protokol kesehatan, dimonitor ketat. Kami juga batasi lagi izin kegiatan menimbang jumlah orang di lokasi," kata dia.

Meski belum ada laporan penularan dari sektor wisata, Heroe menuturkan eskalasi penularan Covid-19 di Kota Yogya saat ini sudah turut merambah perkantoran pemerintah. Pemkot Yogya awal pekan ini misalnya terpaksa menutup sementara layanan operasional Kantor Kecamatan Gondokusuman pasca 8 pegawai kantor tersebut positif terpapar Covid-19.

Pelayanan masyarakat di wilayah itu pun sementara dialihkan di kantor kelurahan. "Masyarakat agar lebih disiplin dalam penerapan protokol dan khususnya kalangan lanjut usia sementara tidak bepergian serta rutin periksa kesehatan bila aktivitasnya tinggi dan memiliki penyakit penyerta," kata Heroe.

Advertising
Advertising

Koordinator Bidang Penegakan Hukum Satgas Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Noviar Rahmad menuturkan pihaknya awal pekan ini juga membubarkan paksa kerumunan kafe di Banguntapan, Bantul karena menggelar acara live music tanpa izin dan menimbulkan kerumunan. "Kafe kami tutup dan pengelola kami panggil untuk diperiksa," kata Noviar yang juga Kepala Satpol PP DIY itu.

Noviar mengatakan kegiatan kafe itu terbukti tidak mematuhi protokol kesehatan sesuai PPKM Level 3 yang berlaku di DIY saat ini. Untuk kasus ini, kafe itu mendapat surat peringatan.

Bila melanggar kembali, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Penanggulangan Covid-19 DI Yogyakarta, maka kafe itu akan diproses secara hukum alias tidak ada surat peringatan lagi. "Jadi bila terulang pelanggaran itu lagi, proses tipiring (tindak pidana ringan) sesuai perda," kata dia.

Baca juga: Yogyakarta Sahkan Perda Protokol Kesehatan, Wisatawan Pelanggar Bisa Kena Sanksi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

18 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

20 jam lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

23 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

1 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya