Erupsi Gunung Anak Krakatau, Wisatawan-Nelayan Diminta Waspada dan Jauhi Kawah

Reporter

Antara

Selasa, 8 Februari 2022 21:32 WIB

Warga beraktivitas di bibir pantai saat ombak menerjang kawasan Teluk Labuan, di Pandeglang, Banten, Minggu, 6 Februari 2022. Menurut nelayan setempat sudah seminggu terakhir ini para nelayan tidak melaut di perairan Selat Sunda akibat adanya aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) serta cuaca buruk. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

TEMPO.CO, Jakarta - Pos Pantau Gunung Anak Krakatau (GAK) meminta masyarakat pesisir Cilegon, Anyer, Carita dan Labuan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan aktivitas vulkanik gunung itu yang saat ini berada di Level II atau waspada. Dalam status waspada itu, baik masyarakat, wisatawan, nelayan maupun pelaku pelayaran tidak boleh mendekati pusat kawah gunung.

"Kami telah menyampaikan imbauan kewaspadaan itu kepada pemerintah daerah," kata Kepala Pos Pemantau GAK di Pasauran Anyer Deni Mardiono, Selasa, 8 Februari 2022.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekomendasikan radius dua kilometer dari gunung tersebut untuk batas aktivitas masyarakat. Pada Ahad, 6 Februari lalu, ketinggian asap mencapai 1.500 meter, sedangkan sehari sebelumnya 2.000 meter.

Aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau sepanjang Ahad, berdasarkan hasil rekaman seismograf dengan letusan tujuh kali, embusan antara 25-50 meter, amplitudo 0,5-42 mm, delapan kali gempa vulkanik dangkal dan tujuh kali embusan.

Peningkatan kegempaan vulkanik yang terakhir pada 23 Desember 2018 mengakibatkan tsunami melanda pesisir Banten dan Lampung. Bencana itu menyebabkan 437 korban jiwa dan kerusakan ratusan bangunan.
Kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau juga terjadi pada 24 Agustus 1883 yang mengakibatkan 36.417 orang meninggal. Korban berasal dari kampung kawasan pantai, mulai Merak di Kota Cilegon hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Layar di Pulau Panaitan, Ujung Kulon, serta Sumatera bagian selatan. Erupsi saat itu berupa lemparan batu-batu apung dan abu vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik.
Saat ini, erupsi Gunung Anak Krakatau tidak mengeluarkan lava pijar dan suara dentuman. Peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik yang memicu erupsi itu adalah siklus periode empat tahunan.

Pos pantau meminta masyarakat waspada dengan mengikuti anjuran pemerintah daerah setempat dan hasil pemantauan Gunung Anak Krakatau. "Kami minta warga pesisir pantai tetap tenang menyusul terjadi erupsi GAK," kata Deni.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengintip Pesisir Montauk di New York yang jadi Lokasi Syuting Film The Architecture of Love

8 jam lalu

Mengintip Pesisir Montauk di New York yang jadi Lokasi Syuting Film The Architecture of Love

Berada di New York, salah satu atraksi utamanya adalah Montauk Point State Park dengan mercusuar ikoniknya dan panorama Samudra Atlantik.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

1 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

1 hari lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

3 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

5 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

8 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

8 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

8 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

9 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya