Jamin Pesepeda Makin Nyaman, Yogyakarta Siapkan Dua Regulasi Baru

Minggu, 16 Januari 2022 06:31 WIB

Masyarakat bersepeda pagi di kawasan Kotabaru Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dewan Perwakilan Rakyat Kota Yogyakarta bersama komunitas pesepeda Jogja Lebih Bike merekomendasikan pembentukan regulasi anyar sebagai payung agar aktivitas pesepeda semakin nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan di tengah kota yang kian padat kendaraan bermotor. Bentuk regulasi yang diusulkan itu berupa peraturan wali kota yang bisa lebih menjamin Kota Yogyakarta lebih ramah pesepeda dan mendorong kualitas udara yang lebih baik.

"Kami melihat perlu regulasi terkait penciptaan fasilitas parkir sepeda serta pembagian ruang dan waktu bagi jalur kendaraan bermotor," kata
Ketua DPRD Kota Yogyakarta Danang Rudyatmoko di sela berdialog dengan komunitas pesepeda di DPRD Kota Yogyakarta, Sabtu, 15 Januari 2022.

Danang mengatakan berdasarkan riset yang diperoleh pihaknya pada 2021, kendaraan bermotor masih menjadi kontributor terbesar pada polusi di kota dan 60 persen emisi karbon di Yogyakarta berasal dari kendaraan bermotor. Melalui regulasi baru bagi aktivitas pesepeda tersebut, diharapkan Kota Yogyakarta dapat meneguhkan citra sebagai Kota Sepeda sekaligus memperbaiki kualitas udara Yogyakarta.

“Kami sudah melakukan rangkaian diskusi bersama komunitas sepeda itu dan menemukan rekomendasi dua regulasi yang merupakan low hanging fruit dan relatif mudah untuk diaplikasikan," kata Danang.

Rekomendasi pertama diperlukan adanya peraturan wali kota yang mewajibkan pusat perbelanjaan seperti minimarket dan toko swalayan berjejaring nasional untuk memberikan fasilitas parkir atau rak sepeda yang aman bagi pelanggan.

Advertising
Advertising

Rekomendasi kedua, peraturan wali kota yang mengatur mengenai pembagian ruang dan waktu untuk jalur sepeda di Kota Yogyakarta pada jam-jam tertentu, terutama pada jam pergi dan pulang dari kantor dan sekolah. Teknisnya, kata Danang, pembagian waktu dan ruang ini dapat berupa larangan penggunaan lajur sepeda pada jam-jam tertentu oleh pengguna kendaraan bermotor dan sebagai area parkir.

Khususnya pada jam-jam berangkat dan pulang kerja dan sekolah sehingga masyarakat dapat menggunakan sepeda sebagai transportasi sehari-hari. Selain pada jam-jam tersebut, lajur sepeda dapat digunakan bersama oleh seluruh pengguna jalan.

Peraturan ini terutama disarankan untuk jalan-jalan yang digunakan sebagai parkir tepi jalan. Yogyakarta akan menjadi kota pertama yang akan mengimplementasikan kebijakan waktu dan ruang ini sehingga dapat dijadikan proyek percontohan bagi daerah lain.

Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Gadjah Mada Arif Wismadi yang tergabung dalam komunitas sepeda Jogja Lebih Bike menambahkan tersedianya fasilitas dan infrastruktur yang memberikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan untuk pesepeda dapat meningkatkan preferensi bersepeda di masyarakat. “Berdasarkan hasil survei, baru terdapat 64,75 persen jalan yang terdapat marka lajur sepeda dari keseluruhan rencana pembuatan lajur sepeda dan hanya 21,5 persen jalan terdapat marka jalan pada rute sepeda wisata yang dirancang pemerintah,” ujarnya.

Sementara pembagian ruang adalah solusi yang dianggap paling sesuai dengan kondisi jalanan Kota Yogyakarta yang cenderung memiliki keterbatasan lahan dengan lajur jalan yang sempit. Kondisi seperti ini sulit untuk menciptakan lajur sepeda yang sering kali berebut lahan dengan parkir pinggir jalan.

Rata-rata kualitas udara Kota Yogyakarta sepanjang 2021, kata Arif, adalah 87. Ini artinya rata-rata kualitas udara kota Yogyakarta berada pada level sedang.

Data ini diambil dari data lima alat pemantau kualitas udara yang disebar di Sorowajan, Gondolayu, Umbulharjo, Sayidan dan Universitas Gadjah Mada.

Adapun catatan kualitas udara terburuk terjadi sepanjang Juni dan Juli, dengan rata-rata berada pada level 107. Itu artinya rata-rata kualitas udara Jogja pada dua bulan tersebut adalah tidak sehat untuk kelompok sensitif. "Juga, sepanjang tahun lalu, tak sekalipun kualitas udara Yogyakarta mencapai angka 0-50, yaitu indikasi indeks kualitas udara yang baik dan minim polusi," kata Arif.

Baca juga: Temui Sultan Yogyakarta, Garuda Indonesia Singgung Pemulihan Rute Penerbangan

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

11 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

15 jam lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

2 hari lalu

Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik

Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

5 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

5 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya