7 Tradisi Unik Merayakan Tahun Baru di Berbagai Negara

Reporter

Tempo.co

Rabu, 29 Desember 2021 16:14 WIB

Ilustrasi pesta kembang api Tahun Baru. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Perayaan malam Tahun Baru adalah hal yang paling dinantikan. Biasanya banyak tradisi yang dilakukan untuk merayakan malam Tahun Baru yang telah diturunkan dari generasi ke generasi.

Indonesia biasanya pada malam pergantian tahun baru akan menyalakan kembang api dan makan bersama setelah memanggang makanan seperti ayam, jagung, sosis dan lain-lain. Berbeda dengan Indonesia, beberapa negara memiliki hal unik untuk merayakan Tahun Baru.

Berikut adalah negara dengan tradisi Malam Tahun Baru yang unik di seluruh dunia:

Spanyol

Ketika menunjukkan pukul 12 malam pada 31 Desember, masyarakat Spanyol makan 12 buah anggur, satu setiap detik mulai tengah malam. Dengan melakukan itu, masyarakat Spanyol percaya bahwa kebiasaan itu akan membantu mereka menyambut Tahun Baru dengan lebih positif dan 12 bulan berikutnya akan membawa kebahagiaan dan keberuntungan. Jika seseorang tidak dapat memakan semua 12 buah anggur dalam waktu 12 detik, maka itu dianggap sebagai pertanda buruk.

Advertising
Advertising

Kolombia

Sebagai bagian dari tradisi malam Tahun Baru mereka, masyarakat Kolombia lebih mengandalkan kentang dalam hal meramal. Pada malam 31 Desember, mereka meletakkan tiga kentang di bawah tempat tidur mereka, satu dikupas, satu tidak dikupas dan yang ketiga setengah dikupas.

Ketika jam menunjukkan pukul 12 tengah malam, mereka secara acak memilih kentang, yang menggambarkan masa depan mereka. Kentang yang dikupas menandakan Tahun Baru akan menanggung tantangan finansial. Yang tidak dikupas menandakan kemakmuran, sementara kentang yang setengah dikupas menunjukkan jalan tengah antara tantangan dan kemakmuran.

Denmark

Setiap tahunnya masyarakat Denmark akan mengumpulkan piring-piring yang sudah tidak terpakai sepanjang tahun. Tidak seperti banyak kepercayaan, pecahan kaca dianggap sebagai pertanda baik di Denmark. Inilah sebabnya mengapa orang menghancurkan piring mereka dan meninggalkan pecahannya di depan pintu orang yang dicintai untuk memastikan pecahan kaca itu membawa keberuntungan bagi mereka di tahun mendatang.

Filipina

Masyarakat Filipina memiliki tradisi sederhana. Di Filipina, Tahun Baru disambut dengan makan 12 buah bulat, satu untuk setiap bulan. Buah bulat ini karena bentuknya menyerupai koin dan digunakan untuk menunjukkan kemakmuran dan kelimpahan. Buah bulat apa pun dapat dipilih, seperti jeruk, apel, dan melon tetap menjadi pilihan populer.

Irlandia

Masyarakat Irlandia percaya dalam mengusir roh jahat yang mengintai di setiap sudut rumah mereka sebelum mereka memulai Tahun Baru. Oleh karena itu, mereka mempraktikkan tradisi membanting roti ke dinding rumah mereka. Mereka percaya bahwa ini akan mengusir nasib buruk dan membawa kemakmuran dan keberuntungan.

Jepang

Pada Malam Tahun Baru, sebelum jam menunjukkan tengah malam, masyarakat Jepang memanjakan diri dengan semangkuk mie soba atau toshikoshi soba. Itu menunjukkan bahwa penyesalan masa lalu dapat dilepaskan untuk awal yang baru. Selain itu, masyarakat Jepang merayakan joya no kane atau upacara membunyikan lonceng pada malam tahun baru. Sebagian besar diadakan di kuil-kuil Buddha, ritual ini melibatkan membunyikan lonceng sebanyak 108 kali.

Yunani

Masyarakat Yunani menyambut Tahun Baru dengan menikmati vasilopita, roti ragi yang manis saat jam menunjukkan pukul 12 malam pada 31 Desember. Fakta menarik tentang roti adalah saat membuatnya, ada koin yang ditambahkan ke dalam adonan. Siapa pun yang menemukan koin di dalam potongan roti mereka akan mendapat keberuntungan di Tahun Baru. Selain itu, masyarakat Yunani juga menggantung bawang di pintu mereka. Praktik ini merupakan simbol pertumbuhan dan 'kelahiran kembali' di tahun baru.

ANDINI SABRINA | LIFE STYLE ASIA

Baca juga: Aturan Tahun Baru di Banda Aceh, Tak Boleh Ada Pesta Kembang Api dan Terompet

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Berita terkait

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

18 jam lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

3 hari lalu

Jadi Tuan Rumah Agenda World Water Forum, Bali akan Gelar Upacara Segara Kerthi

Segara Kerthi merupakan kearifan lokal memuliakan air di Bali, akan ditunjukkan kepada dunia, khususnya kepada delegasi WWF.

Baca Selengkapnya

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

14 hari lalu

Kapan Tahun Baru Islam 1446? Ini Jadwal serta Tanggal Penting di Bulan Muharram

Kapan tahun baru Islam 1446? Tahun baru Islam bertepatan dengan datangnya bulan Muharram, yakni salah satu bulan suci dalam Islam. Berikut jadwalnya.

Baca Selengkapnya

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

15 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

18 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

18 hari lalu

Digelar Tujuh Hari, Tradisi Seblang Olehsari di Banyuwangi Dipadati Pengunjung

Seblang merupakan salah satu tradisi adat suku Osing di Banyuwangi dalam mengejawantahkan rasa syukurnya.

Baca Selengkapnya

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

18 hari lalu

Mengintip Bakdo Sapi di Boyolali, Tradisi Nenek Moyang yang Digelar setiap Akhir Lebaran

Tradisi Bakdo Sapi digelar di akhir perayaan Lebaran, bertepatan dengan kupatan atau syawalan

Baca Selengkapnya

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

19 hari lalu

7 Tempat Terbaik Merayakan Festival Songkran di Thailand

Dari hiruk pikuk kota metropolitan hingga keindahan alam yang memesona, Thailand memiliki segala yang Anda butuhkan untuk merayakan Festival Songkran.

Baca Selengkapnya

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

24 hari lalu

Lebaran Topat Lombok Barat Akan Diadakan di Pantai Tanjung Bias

Lebaran Topat tahun ini akan digelar pada hari Rabu, 17 April 2024

Baca Selengkapnya

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

26 hari lalu

Berbagai Tradisi Lebaran di Luar Negeri, dari Arab Saudi hingga Senegal

Setiap negara punya tradisi unik dalam merayakan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Di Indonesia, Lebaran dirayakan pada 10 April 2024.

Baca Selengkapnya