Kisah Kuliner Nasi Kucing Menu Andalan di Angkringan Yogyakarta

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Oktober 2021 20:05 WIB

Nasi kucing. Wikipedia/Crisco 1492

TEMPO.CO, Jakarta – Berkunjung ke Yogyakarta rasanya akan kurang lengkap apabila tidak mencicipi hidangan nasi kucing. Biasanya, nasi kucing disajikan di Angkringan, sebuah warung sederhana dan minimalis khas Yogyakarta dan Jawa Tengah. Meskipun bernama nasi kucing, tetapi menu ini bukanlah untuk kucing.

Sego kucing atau dalam bahasa Indonesia bernama nasi kucing, merupakan makanan khas daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Secara harfiah, penamaan nasi kucing diambil dari jumlah porsinya yang sedikit. Melansir dari Ritual and Politics in New Order Indonesia: A Study of Discourse and Counter-Discourse in Indonesia, porsi yang sedikit ini mirip dengan porsi yang disajikan orang Jawa untuk kucing peliharaan. Oleh karena itu, kuliner ini disebut sebagai nasi kucing.

Melansir laman dspace.uii.ac.id, nasi kucing disajikan bersama dengan bermacam lauk, mulai dari sambal teri, tempe, tahu, sambal teri, hingga ikan asin. Selain itu, agar semakin nikmat, nasi kucing ditemani dengan pelengkap, seperi sate usus, sate telur, dan tempe goreng. Nasi kucing ini tidak disajikan dalam piring, melainkan dihidangkan menggunakan daun pisang atau kertas minyak.

Terdapat variasi lain dari nasi kucing, yaitu nasi macan. Berbeda dengan nasi kucing, nasi macan menyajikan porsi tiga kali lebih besar dibandingkan dengan nasi kucing. Nasimacan dihidangkan dengan cara dibakar bersama dengan bermacam-macam lauk, seperti ikan kering, sayuran. Nasi macan disajikan dengan dibungkus menggunakan daun pisang dan pape.

Nasi kucing memilki harga yang terjangkau. Kedua menu ini banyak dijumpai di warung kecil pinggir jalan, yang disebut angkringan. Biasanya, pengunjung angkringan adalah masyarakat kelas bawah atau wong cilik.

Advertising
Advertising

Di zaman dulu, nasi kucing dijajakan dengan berkeliling kampung oleh para penjual angkringan. Namun, seiring perkembangan waktu, angkringan kini memiliki konsep ‘menetap’ di suatu tempat sehingga penjual tidak perlu lagi memikul dagangannya untuk mencari pembeli. Selain itu, angkringan tidak lagi menggunakan pikulan melainkan menggunakan gerobak dorong.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Ada Angkringan Berjalan di Yogyakarta Menu Nasi Kucing Wedang Jahe

Berita terkait

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

22 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

1 hari lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

2 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

2 hari lalu

Masuk Musim Kemarau, Ini Daerah di Yogyakarta yang Diprediksi Masih Tetap Diguyur Hujan

BMKG Yogyakarta memperkirakan cuaca di sebagian wilayah DIY periode 12 - 14 Mei 2024 akan diguyur hujan, meski Mei ini masuk musim kemarau.

Baca Selengkapnya

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

3 hari lalu

Sedang Asyik Jalan-jalan di Yogyakarta, Wisatawan Dihadang Debt Collector di Jalanan

Para penagih pun telah meminta maaf kepada wisatawan Yogyakarta itu karena salah sasaran, melalui sambungan aplikasi video.

Baca Selengkapnya