Klaster Covid-19 Bermunculan, Sultan HB X: Semoga Bukan Karena Wisata Dibuka

Sabtu, 16 Oktober 2021 12:11 WIB

Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mewanti-wanti masih tingginya potensi penularan kasus Covid-19 meski secara harian tren kasus baru di Yogyakarta belakangan relatif rendah.

"Semoga klaster klaster baru yang muncul sekarang bukan karena dibukanya sektor pariwisata," kata Sultan di Yogyakarta, Jumat, 15 Oktober 2021.

Di DI Yogyakarta sendiri sebenarnya hanya ada tujuh destinasi wisata yang mendapat izin beroperasi. Namun di lapangan jumlah destinasi yang dikunjungi wisatawan lebih dan berlipat dari itu.

Pada Oktober ini, ketika tren penularan kasus di DI Yogyakarta menurun drastis atau nyaris terus di bawah 50 kasus per hari, sejumlah daerah kabupaten melaporkan temuan klaster baru. Misalnya sebanyak 17 siswa pondok pesantren di Kabupaten Gunungkidul yang diketahui terkonfirmasi positif pekan ini. Juga penularan massal sebanyak sembilan warga usai menjenguk orang sakit dan klaster senam sehat dengan 14 pasien terkonfirmasi positif di Kabupaten Bantul.

"Tapi kan kita tidak bisa langsung menyatakan bahwa penularan yang terjadi saat ini akibat dari dibukanya pariwisata, meskipun wisatawan terus berdatangan khususnya saat akhir pekan," kata Sultan.

Advertising
Advertising

Dengan masih tingginya tingkat penularan dan klaster baru itu, Sultan meminta masyarakat memahami bahwa saat ini kondisi mobilitas belum sepenuhnya bebas. "Saya sudah bilang dari kemarin, kasus sekarang ini masih fluktuatif, naik turun, naik turun terus," kata dia.

Raja Keraton Yogya itu meminta masyarakat tak bosan dan lelah menerapkan protokol kesehatan ketat meskipun status PPKM Yogya di Level 3. "Untuk menekan penularan ini masyarakat juga jangan lelah, pandemi masih ada," kata Sultan.

Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji menuturkan bermunculannya klaster baru belakangan di Yogya menjadi hal serius yang jadi perhatian. "Kami sudah meminta Dinas Kesehatan melakukan tracing menyeluruh," kata dia.

Munculnya kembali klaster-klaster di Oktober ini, kata Aji, satu hal dipicu mulai kendornya protokol kesehatan di masyarakat. Aji menilai, meski pelonggaran dilakukan di berbagai sektor, namun mobilitas tetap masih harus direm.

Salah satunya Pemda DIY telah menginstruksikan seluruh aparatur sipil negara (ASN) dilarang mengambil cuti maupun bepergian ke luar daerah selama libur Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan jatuh 18-22 Oktober mendatang. Pemda DIY menindaklanjuti Surat Edaran (SE) Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 13/2021 tentang Pembatasan Kegiatan ke Luar Daerah dan/atau Cuti Bagi Pegawai ASN Selama Libur Nasional 2021 dalam Masa Pandemi Covid-19.

Aji menuturkan meski kasus harian Covid-19 sudah melandai, tapi bukan berarti masyarakat bebas bepergian keluar daerah. "Karena aktivitas perjalanan ke luar daerah termasuk masih beresiko dalam kondisi pandemi seperti sekarang," kata dia.

Baca juga: Destinasi Wisata Dibuka, Yogyakarta Jajal Gelar Acara Keroncong di Tengah Hutan

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

9 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

1 hari lalu

Sultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final

Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya