Desa Wisata Tinalah Contoh Digital Tourism, Punya Aplikasi untuk Wisata

Kamis, 14 Oktober 2021 23:27 WIB

Menparekraf Sandiaga Uno sata menyambangi desa Tinalah Kulon Progo. Dok.Pokdarwis Tinalah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Rahardjo menuturkan Desa Wisata Tinalah di Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta difokuskan untuk menjadi salah satu destinasi Yogya yang mengusung konsep digital tourism. Desa itu sendiri masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 yang bersaing dengan total 1.831 desa wisata di seluruh Indonesia.

"Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno telah mengecek langsung kondisi Desa Tinalah itu awal pekan ini dan langsung menghubungi Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memperkuat jaringan internet di desa itu," kata Singgih di Yogyakarta, Kamis, 14 Oktober 2021.

Singgih mengatakan Desa Wisata Tinalah yang terletak di hamparan Perbukitan Menoreh sisi barat Yogyakarta itu, selama ini tak hanya menjual keindahan alam untuk mendatangkan turis. Desa itu juga mengembangkan aplikasi layanan yang bisa menjadi sarana hiburan dan edukasi wisatawan.

Salah satu aplikasi yang membuat wisatawan betah di desa itu karena adanya aplikasi Baca Aura. Aplikasi ini mendorong wisatawan belajar tentang lingkungan, mengenali nama-nama dan karakter berbagai jenis tanaman yang ada di desa itu. Caranya unik, yakni mencocokkan karakter tanaman itu dengan karakter pengunjung yang menggunakan aplikasi itu.

"Hanya saja saat Mas Menteri (Sandiaga Uno) mencoba aplikasi itu sinyalnya kadang bagus kadang kurang lancar, mungkin karena lokasinya di perbukitan, jadi langsung dihubungkan dengan Kementerian Kominfo untuk membantu penguatan jaringan di perbukitan Menoreh itu," kata Singgih.

Advertising
Advertising

Singgih mengatakan Desa Tinalah yang lokasinya hanya sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta itu dari aspek keindahan alam sudah memadai. Desa itu memiliki kawasan sungai, hamparan sawah, kultur budaya warga yang hidup, dan dekat dengan beberapa spot wisata lain. Seperti dekat dengan Goa Sriti yang dulu menjadi persembunyian Pangeran Diponegoro saat melawan VOC, Puncak Kleco yang memungkinkan menikmati sunrise dan area kemping.

Tinalah juga kaya potensi kuliner unik mulai kripik debog (batang) pisang, wingko, kopi dan cokelat. "Dengan kekayaan Desa Tinalah itu, digital tourism akan menjadi pemicu daya tarik wisatawan bahwa ketika mereka di sana akan mendapatkan hiburan tak sekedar alam dan jaringan internet lancar," kata Singgih.

Sebelumnya dalam lawatannya ke Desa Tinalah pada Senin, 11 Oktober lalu, Sandiaga Uno menegaskan bahwa saat ini desa wisata jangan hanya untuk kegiatan desa tetapi juga bisa memgembangkan potensi lain beradaptasi dengan era digitalisasi. "Tentu saja inovasi inovasi itu juga bisa menambah penghasilan agar kesejahteraan masyarakat meningkat dan mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19," kata dia.

Sandiaga menilai tahap awal pengembangan yang dilakukan kelompok sadar wisata atau Pokdarwis Tinalah sudah dalam jalur yang tepat hanya perlu memolesnya lebih kreatif. "Kegiatan di desa wisata itu awalnya hanya tempat perkemahan, tapi sudah dikembangkan untuk spot wisata lebih menarik sehingga lebih bisa menghidupi masyarakat," ujarnya.

Baca juga: Tempat Menikmati Sunset dan Sunrise di Borobudur Masuk 50 Desa Wisata Terbaik

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

18 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

2 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

4 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

4 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

6 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya