Wisatawan Hanya 2 Jam di Malioboro Yogyakarta, Ada Alarm Pengingat di WA

Minggu, 26 September 2021 17:33 WIB

Kunjungan wisatawan di Malioboro, Kota Yogyakarta, pada Minggu, 26 September 2021. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar simulasi untuk membatasi durasi kunjungan wisatawan di kawasan Malioboro maksimal dua jam saja. Pembatasan durasi di Malioboro ini sudah direncanakan sejak awal September 2021 saat wisatawan mulai berdatangan ke Kota Yogyakarta dengan status PPKM Level 3.

Pembatasan durasi kunjungan ini bertujuan mengurai kerumunan wisatawan yang terus membludak di jantung wisata Kota Yogyakarta. "Saat ini kami sudah mensimulasikan pembatasan kunjungan Malioboro maksimal dua jam untuk menekan penularan Covid-19," kata Kepala Unit Pelaksan Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto saat dihubungi Tempo, Minggu 26 September 2021.

Lantas bagaimana cara memastikan seorang wisatawan berada hanya dua jam di Malioboro? Ekwanto menjelaskan, pemerintah memantau dan mengawasi lewat situs sowanjogja.id yang berlaku mulai Jumat, 24 September 2021. Mirip dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, wisatawan yang ingin masuk ke kawasan Malioboro harus menyiapkan bukti sertifikat vaksinasi Covid-19, baik berupa dokumen digital maupun dokumen dalam bentuk fisik yang menjadi "tiket masuk" ke Malioboro.

Wisatawan kemudian memindai kode unik atau barcode yang ditempel di tiap-tiap pintu masuk kawasan Malioboro melalui aplikasi Google Lens. Selanjutnya pengunjung akan masuk ke halaman situs sowanjogja.id untuk mengisi nomor WhatsApp dan mengunggah sertifikat vaksinasi Covid-19.

Setelah semua dokumen yang diminta sudah tersisi, barulah wisatawan boleh masuk ke Malioboro, Kota Yogyakarta. Situs sowanjogja.id ini tidak ada versi aplikasi, sehingga wisatawan tak perlu mengunduh, melainkan langsung memindai dan mengisi data yang diperlukan.

Wisatawan mencoba memindai kode unik atau barcode di situs sowanjogja.id yang jadi bagian dari simulasi pembatasan durasi kunjungan dua jam di Malioboro, Yogyakarta. Dok. Istimewa

Advertising
Advertising

Basis data berisi nomor WhatsApp itu otomatis mengirim peringatan seperti alarm bagi wisatawan soal batas durasi kunjungannya. Setelah mendapat notifikasi pengingat dari sistem itu, wisatawan diharapkan mematuhi dan mengakhiri kunjungannya ke Malioboro sesuai waktu yang ditentukan.

Apabila wisatawan tidak mematuhi durasi waktu yang terinfo lewat pesan WhatsApp tadi, maka akan ketahuan saat hendak keluar kawasan Malioboro. Ketika mau keluar dari Malioboro, wisatawan itu harus memindai kode unik dari pintu masuk lagi untuk bisa keluar dan melewati petugas di tiap akses pintu masuk.

Selama dua hari uji coba pembatasan durasi di Malioboro, menurut Ekwanto, jumlah pengunjung sekitar 700 orang setiap hari. "Yang belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 sebaiknya jangan datang dulu," kata Ekwanto. Dalam simulasi pembatasan kunjungan ini, petugas memandu wisatawan dalam meemnuhi syarat tadi di pintu-pintu masuk Malioboro. Sekitar 40 personel pengamanan Malioboro, Jogoboro, juga memeriksa kondisi kesehatan pengunjung dengan mengecek suhu tubuh.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, uji coba pembatasan pengunjung maksimal dua jam ini untuk mengawasi bagaimana kondisi kapasitas Malioboro ketika destinasi wisata belum buka. "Penerapan wisatawan berada di Malioboro selama dua jam untuk memantau kepatuhan dan ketaatan mereka," ujarnya.

Wakil Ketua Koperasi Tri Dharma PKL Malioboro, Paul Zulkarnaen tak setuju dengan kebijakan pembatasan durasi dua jam bagi wisatawan. "Wisatawan mana yang mau diburu-buru saat makan dan menikmati Malioboro hanya dalam waktu dua jam? Kebijakan ini tiba-tiba muncul dan kami belum diajak berembuk," katanya.

Paul menjelaskan kalau Malioboro di Kota Yogyakarta bukanlah seperti kawasan lain yang mungkin banyak premannya. Di sini, menurut dia, semua PKL bisa diajak bicara dan bermusyawarah. "Kami pasti manut apa keinginan pemerintah dengan memberikan masukan. Tetapi mbok ngomongo (bicaralah) kalau mau membuat kebijakan," ujarnya yang hanya bisa pasrah atas keputusan pemerintah. "Lihat saja bagaimana hasil simulasi selama tiga hari ini."

#pakaimasker #jagajarak #cucitanganpakaisabun #hindarikerumunan #vaksinasicovid-19

Baca juga:
Akhir Pekan Ini, Yogyakarta Mulai Cek dan Tandai Bus Wisata yang Masuk

Berita terkait

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

2 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

14 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

15 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

16 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya