Sultan Hamengku Buwono X Bertemu PKL Malioboro Yogyakarta: Wareg atau Waras

Rabu, 4 Agustus 2021 21:33 WIB

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berdialog dan memberikan bantuan kepada perwakilan koperasi pedagang kecil di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu 4 Agustus 2021. Dok. Pemda Yogyakarta

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pemerintah daerah tak mungkin memodifikasi kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dari pemerintah pusat dalam menangani pandemi Covid-19. Terlebih situasi penularan Covid-19 di Yogyakarta belum juga reda.

Dengan begitu, Yogyakarta bersama daerah lain di Pulau Jawa turut menerapkan pembatasan mobilitas yang berdampak pada sektor ekonomi, khususnya pengusaha kecil menengah. "(Kebutuhan) untuk wareg (kenyang, ekonomi tak terganggu) atau waras (sehat) menjadi tantangan sekarang," kata Sultan saat berdialog dengan pedagang kaki lima atau PKL Malioboro di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Rabu 4 Agustus 2021.

Sultan melanjutkan, ada yang beranggapan ekonomi jalan dulu, baru sektor kesehatan. Namun ada juga yang beranggapan kesehatan dulu beres, maka ekonomi mengikuti. "Dari situasi itu, kami berpikir bagaimana keduanya (kesehatan dan ekonomi) bisa berjalan, tapi tidak mungkin bicara keadilan antara waras dan wareg itu. Tetap harus ada yang dulukan," kata Sultan.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Dok. Pemda Yogyakarta

Kendati Yogyakarta memiliki jumlah penduduk yang relatif lebih sedikit ketimbang provinsi lain, Sultan mengatakan, dalam kondisi sekarang urusan waras dan wareg bukan perkara enteng. Jika dipersentasekan, jumlah kasus penularan Covid-19 di Yogyakarta pernah menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Untuk mengurangi beban ekonomi, Sultan berpesan kepada pemerintah kabupaten/kota di Yogyakarta sedikit saja melonggarkan pergerakan masyarakat supaya pengusaha kecil bisa beraktivitas. "Misalkan, mungkin tidak dalam satu wilayah itu kalau dua hari jalannya ditutup, kemudian hari berikutnya jalan dibuka agar pelaku usaha kecil bisa berjualan," kata Sultan.

Sultan juga mmenyarankan para pengusaha kecil menjadi anggota koperasi untuk memudahkan pemerintah menjangkau mereka lewat bantuan sosial. Dia menjelaskan, penanganan bantuan di masa pandemi Covid-19 ini berbeda dengan waktu Yogyakarta dilanda gempa bumi pada 2006 atau erupsi dahsyat Gunung Merapi pada 2010.

Advertising
Advertising

Kala itu, pemerintah menyalurkan bantuan langsung ke masyarakat terdampak alias by name by adress. Sementara di masa pandemi Covid-19 ini, semua orang terdampak. Itu sebabnya pemerintah memberikan bantuan lewat koperasi agar segera sampai kepada masyarakat. "Terlalu lama jika penyaluran bantuan by name by addres," kata Sultan.

Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berdialog dan memberikan bantuan kepada perwakilan koperasi pedagang kecil di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu 4 Agustus 2021. Dok. Pemda Yogyakarta

Pemerintah DI Yogyakarta telah menyalurkan bantuan lewat koperasi. Rinciannya, untuk koperasi dengan anggota paling sedikit atau kurang dari seratus orang, maka bantuan yang diterima sekitar Rp 25 juta. Sedangkan koperasi dengan jumlah anggota hingga 500 orang, maka bantuan yang diberikan mencapai Rp 250 juta.

Seorang pedagang kaki lima atau PKL Malioboro, Rudiarto dari Koperasi Tri Dharma, mengatakan meski kawasan Malioboro sudah dibuka secara terbatas sejak 26 Juli 2021, kondisi itu tak memberi pemasukan berarti bagi mereka. "Selama dua hari kami para PKL berjualan tanpa pembeli," katanya.

Rudiarto berharap Pemerintah DI Yogyakarta bisa memberi sedikit kelonggaran dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Dia menyampaikan, misalkan hanya wisatawan yang sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19 yang bisa masuk Malioboro. Musababnya, 90 persen pelaku usaha wisata di Malioboro juga sudah disuntik vaksin Covid-19.

Seorang Pedagang Kali Lima (PKL) Malioboro menunjukkan bendera putih saat aksi "Malioboro Berkabung" di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Jumat, 30 Juli 2021. ANTARA

#CuciTangan #JagaJarak #PakaiMasker #DiamdiRumah

Baca juga:
PPKM Sampai 9 Agustus, Ada Aturan Baru Lagi di Malioboro Yogyakarta

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

5 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

8 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

12 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

15 jam lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

16 jam lalu

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Kecil dan Pedagang Kaki Lima, Ini Tanggapan Asosiasi Industri UMKM

Kewajiban sertifiakasi halal UMKM ditunda, Asosiasi UMKM minta pemerintah lebih aktif sosialisasikan sertifikasi halal kepada UMKM dan PKL

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

18 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya