Tradisi Grebeg Besar Idul Adha Tak Lengkap tanpa Endog Abang

Reporter

Tempo.co

Selasa, 20 Juli 2021 16:48 WIB

Pedagang Endog Abang atau telur ayam yang diberi warna merah yang ditusuk ruas bambu panjang di sekitar Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-Alun Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). Endog atau telur melambangkan kelahiran. Abang atau merah melambangkan kesejahteraan. Sedangkan ruas bambu panjang adalah hubungan vertikal dengan sang pencipta. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta – Tradisi upacara Grebeg menjadi ritual yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat Jawa, guna memperingati hari-hari besar Islam, salah satunya Idul Adha. Di Yogyakarta, acara inti dari tradisi ini yaitu mengarak gunungan berupa berbagai makanan ke titik terdekat Keraton Yogyakarta. Untuk mendukung perayaan Grebeg biasanya terdapat sejumlah makanan tradisional yang banyak dijumpai saat pelaksanaan upacara Grebeg, salah satunya telur merah atau dikenal dengan istilah endog abang.

Diolah dari berbagai sumber, penamaan endog abang berasal dari bahasa Jawa yang bermakna telur merah. Endog abang merupakan makanan tradisional berbahan dasar telur rebus yang dicat kulitnya dengan warna merah. Warna merah yang digunakan adalah pewarna makanan sehingga tidak membahayakan isi telur ketika dikonsumsi. Agar semakin cantik, endog abang dihias dengan menggunakan kertas warna warni dengan ditusuk menggunakan bambu.

Endog abang banyak dijual ketika memasuki perayaan Grebeg, terutama Grebeg Sekaten. Halaman Masjid Besar Kauman Keraton Yogyakarta menjadi tempat pedagang menjual telur merah ini pada saat pelaksanaan pasar malam Perayaan Sekaten. Penjual biasanya menyandingkan endog abang dengan kinang. Tradisi endog abang sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan masih terus dilestarikan hingga sekarang, khususnya bagi para perempuan usia lanjut sehingga penjual makanan ini mayoritas adalah pedagang perempuan setengah baya. Keunikan dari jajanan tradisional ini yaitu diperjualbelikan ketika perayaan Grebeg saja.

Dikutip dari Buku Kuliner Yogyakarta, Pantas Dikenang Sepanjang Masa, dalam perayaan Grebeg, terdapat tradisi memperebutkan atau ngrayah atas hasil gunungan yang dilakukan oleh warga. Tak jarang, banyak warga yang turut membawa pulang endog abang guna melengkapi keberkahan dari hasil gunungan yang diperoleh atau sekadar membeli untuk buah tangan. Endog abang dipercaya dapat membawa keberkahan, kelancaran rezeki, dan panjang umur.

Melansir laman resmi Pariwisata Kota Jogja, pariwisata.jogjakota.go.id, jajanan tradisional ini memiliki makna dan filosofi tersendiri bagi kehidupan. Terdapat tiga makna yang terkandung dalam makanan tradisional endog abang ini. Pertama, warna merah (abang) bermakna kemakmuran dan keberkahan. Kedua, telur yang melambangkan kehidupan baru. Ketiga, ruas bambu yang ditusuk secara vertikal mengga,barkan hubungan manusia dengan Sang Kuasa. Dengan demikian, filosofi endog abang secara keseluruhan yaitu kelahiran atas kehidupan baru yang lebih sejahtera dengan selalu menjadikan takdir hidup yang telah direncanakan Tuhan sebagai pedoman hidup.

Advertising
Advertising

Endog abang dalam prosesi adat seperti Grebeg Besar saat Idul Adha (Besar), maupun Maulid Nabi menjadi daya tarik tersendiri tak hanya untuk warga lokal, tetapi juga para wisatawan asing dan domestik untuk menyaksikan upacara Grebeg.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Jika Kondisi Normal Pasti Ada Perayaan Idul Adha Grebeg Besar di Yogyakarta

Berita terkait

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

6 jam lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

9 jam lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

18 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

19 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

1 hari lalu

Nasabah Bank Muamalat Bisa Bisa Beli Hewan Kurban via Online, Ini Keuntungannya

Bank Muamalat menghadirkan pembelian hewan kurban secara daring melalui aplikasi mobile banking Muamalat DIN pada fitur Kurban Online.

Baca Selengkapnya

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

1 hari lalu

Idul Adha Kian Dekat, Cek Kisaran Harga Sapi Kurban 2024

Mendekati hari raya Idul Adha, tak ada salahnya mengecek data SIMPONI Ternak Kementan soal harga komoditas ternak sapi per kilogram berat hidup.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya