Turis Pikir Ulang Rencana ke Yogyakarta, Sultan HB X Pertimbangkan Opsi Lockdown

Jumat, 18 Juni 2021 16:49 WIB

Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kunjungan wisatawan ke Yogyakarta usai Lebaran kian membeludak. Kegiatan-kegiatan study tour dari berbagai sekolah dan aktivitas event telah berangsur normal pula.

Namun di balik itu, situasi perkembangan Covid-19 Yogya sedang memasuki masa genting. Ranjang rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada kian menipis karena kasus makin menggila sepekan terakhir.

“Hanya dalam satu minggu kasus (Covid-19 harian) sudah 500 terus, bed rumah sakit rujukan yang semula masih 36 persen sekarang sudah jadi 75 persen,” kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sultan Hamengku Buwono X, Jumat, 18 Juni 2021.

Sultan pun menilai pembatasan mobilitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro DIY sudah tak mempan lagi. Penularan lingkup keluarga dan tetangga justru semakin tinggi dan angka kematian melesat, terutama di golongan lanjut usia di atas 50 tahun.

“Mobilitas masyarakat ternyata masih seperti ini (penuh di Yogya) apalagi saat weekend,” kata Sultan.

Advertising
Advertising

Oleh sebab itu, Sultan HB X mengaku tak ada cara lain lagi untuk menekan mobilitas itu. Pihaknya mempersiapkan kemungkinan terburuk dengan membuka opsi untuk melakukan penutupan wilayah secara total atau lockdown.

“Kalau pembatasan mobilitas masyarakat lewat RT/RW juga sudah gagal, satu-satunya cara ya lockdown, total,” kata Sultan .

Sultan menuturkan dengan lockdown, pemerintah tak perlu sampai menutup tempat wisata. “Kalau Yogya lockdown, tempat wisata tidak akan buka, tapi kalau saya tutup tempat wisata pemerintah harus mengganti operasional tempat wisata itu, APBD Yogya tak akan mampu,” kata dia.

Menurut Sultan, dengan lockdown dan tak ada kunjungan, maka tempat wisata dan usaha wisata akan tutup sendiri tanpa pemerintah harus menutupnya.

Soal kepastian rencana lockdown itu, Sultan masih akan memanggil seluruh pemerintah kabupaten/kota di Yogyakarta serta rumah sakit pada Senin, 21 Juni 2021. “Kabupaten/kota yang jelas harus menyiapkan lokasi karantina tambahan, warga tidak boleh melakukan karantina mandiri di rumah kalau tak ada kamar mandinya,” kata dia. Sultan mengatakan pemerintah daerah kini sudah mengalokasikan anggaran bagi kabupaten/kota membuat lokasi karantina ini, minimal satu lokasi karantina memuat lima unit ranjang isolasi pasien Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Mengganas di Yogyakarta, Vaksinasi Pelaku Wisata Hingga Lansia Dikebut

Berita terkait

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 jam lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

6 jam lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

11 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

20 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

1 hari lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

1 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya