Kemenparekraf Susun Katalog Pariwisata Rawan Bencana 5 Destinasi Super Prioritas

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 Juni 2021 07:37 WIB

Dua wisatawan berfoto dengan latar belakang Gunung Agung, di Desa Batu Niti yang berjarak sekitar 12 kilometer dari gunung berstatus awas itu, Karangasem, Bali, 25 September 2017. Sebagian warga yang tinggal di kawasan rawan bencana di lereng timur laut Gunung Agung masih belum mengungsi meski gunung berstatus awas dan mereka telah dihimbau untuk meninggalkan kampung. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah merancang katalog pariwisata dan ekonomi kreatif rawan bencana di lima destinasi super prioritas (DSP). Katalog itu dibuat sebagai mitigasi bencana yang rawan terjadi di lima DSP itu.

Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan pihaknya mengajak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) untuk berdiskusi bersama merancang katalog itu. "Informasi bencana dan mitigasinya adalah suatu yang harus ada di setiap destinasi wisata agar dapat menciptakan ketenangan bagi wisatawan," kata dia, Rabu, 9 Juni 2021.

Vinsensius mengatakan penyusunan sistem informasi dalam menghadapi bencana juga dapat digunakan sebagai acuan pemerintah dalam meminimalisir risiko bencana pada destinasi pariwisata. "Selain sebagai upaya peningkatan kesadaran dan kesiapsiagaan para pemangku kepentingan kepariwisataan baik di pusat maupun didaerah, katalog ini juga bisa membuat wisatawan berwisata dengan rasa nyaman dan aman," ujarnya.

Adapun lima DSP yang dimaksud adalah Danau Toba, Likupang, Mandalika, Borobudur dan Labuan Bajo. Masing-masing daerah itu memiliki kerawanan bencana, misalnya Borobudur yang berada dekat dengan Gunung Merapi.

Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono mengatakan katalog tersebut sangat diperlukan agar wisatawan dapat berwisata dengan aman dan mengurangi risiko menjadi korban dari bencana. "Tidak hanya memamerkan keindahan tapi memberikan informasi apakah di sana rawan bencana, ancamannya apa saja sehingga itu akan menjadi katalog nantinya," kata dia.

Advertising
Advertising

BMKG rencananya akan membantu dalam menyediakan informasi yang berhubungan dengan cuaca di katalog parekraf rawan bencana.

Pelaksana tugas Kepala Bagian Tata Usaha PVMBG Yunara Dasa Triana mengatakan Badan Geologi, melalui PVMBG siap melakukan kerja sama dengan Kemenparekraf dalam akses penggunaan data dan informasi kebencanaan geologi melalui MAGMA Indonesia. "Database sangat penting untuk menyusunkan katalog pariwisata. Diperlukan integrasi data dan pedoman yang mudah dipahami oleh masyarakat dan pelaku parekraf pada khususnya sehingga wisatawan dapat berwisata dengan nyaman," ujarnya.

Baca juga: Pengusaha Pariwisata Gili Trawangan NTB Butuh Genose dan Kelonggaran Utang Bank

Berita terkait

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

5 jam lalu

3 Hal yang Paling Banyak Dikeluhkan Wisatawan saat ke Korea Selatan

Korea Tourism Organization mencatat 902 pengaduan dari wisatawan selama tahun 2023

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status karena Sepi Kunjungan Wisman, Ini Kata Kemenhub

Lesunya aktivitas kunjungan wisman ke 17 bandara internasional membuat Kemenhub menurunkan status penggunaan bandara menjadi bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

3 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

7 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

7 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

7 hari lalu

Rangkuman Pro Kontra Iuran Pariwisata, Anggota Komisi V DPR: Sebaiknya Tidak Diterapkan

Iuran dana Pariwisata pada tiket pesawat yang direncanakan pemerintah menjadi kontroversi. Bagaimana tanggapan dari berbagai pihak?

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

8 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

8 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya