127 Destinasi Wisata Yogyakarta Buka Saat Libur Lebaran, Ada 4 Aturan Berwisata

Senin, 10 Mei 2021 19:50 WIB

Kawasan Jogja Agro Park Kulon Progo dikembangkan menjadi pusat agrowisata Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Rahardjo mengatakan sedikitnya 127 destinasi wisata tetap buka selama libur lebaran. Seluruh destinasi wisata ini sudah tercantum dalam Visiting Jogja, sebuah aplikasi rintisan untuk memandu wisatawan sekaligus membeli tiket masuk secara online.

"Dari 127 destinasi wisata yang beroperasi itu, tidak ada satu pun yang masuk zona oranye dan zona merah Covid-19," ujar Singgih pada Senin, 10 Mei 2021. Dia juga memastikan seluruh objek wisata tersebut hanya menerima kunjungan wisatawan lokal.

Kendati masyarakat boleh bepergian di wilayah aglomerasi selama libur lebaran, Singgih mengatakan, pemerintah tetap menentukan sejumlah rambu bagi pengelola destinasi wisata untuk mengantisipasi penularan Covid-19.

Aturan pertama, menurut dia, destinasi wisata di zona oranye dan zona merah Covid-19 dilarang beroperasi. Jika dikemudian hari ada destinasi wisata yang masuk zona orange dan zona merah Covid-19, maka wajib segera menutup kawasan dan dilarang menerima kunjungan.

"Tidak boleh ada aktivitas wisata apaun di destinasi yang masuk zona oranye atau zona merah Covid-19 dalam bentuk apapun," kata Singgih. Berdasarkan pendataan Pemerintah DI Yogyakarta hingga 8 Mei 2021, dari 27.670 rukun tetangga, jumlah rukun tetangga yang berstatus zona oranye Covid-19 sebanyak 24 RT dan lima RT dengan status zona merah Covid-19.

Advertising
Advertising

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Aturan kedua, Singgih melanjutkan, mengacu pada Instruksi Gubernur DI Yogyakarta Nomor 12/INSTR/2021 tentang Perpanjangan Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Mikro 4 Mei 2021 lalu, destinasi wisata hanya boleh menerima kunjungan maksimal 50 persen dari daya tampung. "Kami menerjunkan tim monitoring untuk memantau di lapangan. Kalau ada yang melebihi 50 persen dari kapasitas dan memicu kerumunan, maka kami tak segan menutup tempat itu," ucapnya.

Aturan ketiga, pengelola destinasi wisata dilarang menggelar atraksi yang memicu kerumunan. Aturan keempat, jam operasional semua destinasi wisata dibatasi hanya sampai pukul 21.00 WIB. "Kami mendorong wisatawan lokal melakukan reservasi tiket masuk secara online melalui aplikasi Visiting Jogja dan memilih pembayaran non-tunai," kata Singgih.

Wisatawan lokal yang hendak masuk ke destinasi wisata, Singgih melanjutkan, tak perlu menunjukkan surat bebas Covid-19. Sementara wisatawan dari luar DI Yogyakarta yang lolos penyekatan kemudian akan masuk ke destinasi wisata, maka orang tersebut wajib menunjukkan surat bebas Covid-19 berdasarkan rapid test antigen, swaab PCR, atau GeNose.

Sekretaris DI Yogyakarta, Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, pemerintah telah menerbitkan sejumlah kebijakan untuk sektor pariwisata dan ekonomi dalam menghadapi libur lebaran di masa pandemi ini. "Yang utama adalah menerapkan protokol kesehatan, membatasi jumlah wisatawan, mempersempit ruang lingkup untuk wisatawan lokal, dan wajib membawa hasil tes Covid-19 negatif bagi wisatawan dari luar Yogyakarta," ujarnya.

Baca juga: 1.500 Kendaraan Pemudik Batal Masuk Yogyakarta

Berita terkait

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

5 jam lalu

Asal-usul Api Abadi Mrapen yang Akan Menyala di Rakernas PDIP ke-V di Ancol

DPP PDIP melepas pelari pembawa obor perjuangan yang bersumber dari api abadi Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah untuk Rakernas PDIP.

Baca Selengkapnya

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

8 jam lalu

Menilik Pemandangan Danau Superior dengan Kereta Api Duluth Zephyr

Selama perjalanan kereta api 75 menit wisatawan akan dimanjakan pemandangan kota dan Danau Superior

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

11 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

1 hari lalu

8 Destinasi Wisata Ikonik yang Bergulat dengan Dampak Buruk Overtourism

Destinasi wisata populer di dunia mengalami overtourism dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

1 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya