Larangan Mudik 2021 Diperpanjang, Yogyakarta Siapkan Pos Pemantauan Berlapis

Jumat, 23 April 2021 08:08 WIB

Ilustrasi mudik dengan kereta api. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah memperpanjang masa larangan mudik 2021 dari sebelumnya 6 hingga 17 Mei menjadi 22 April hingga 24 Mei 2021.

Kebijakan yang diterbitkan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 melalui Addendum Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah itu membuat daerah, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengubah rencana untuk bersiap lebih dini.

Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Panti Dwipanti Indrayanti mengatakan sebenarnya untuk mendukung larangan mudik 6-17 Mei, pihaknya telah berkoordinasi dengan kepolisian DIY dengan menyiapkan penjagaan di 11 titik pos pemantauan.

Pos pengawasan pemudik itu meliputi jalan masuk utama di perbatasan seperti di kawasan Prambanan dan Tempel Kabupaten Sleman, Temon di Kabupaten Kulon Progo serta Pracimantoro di Kabupaten Gunungkidul. "Selain itu ada juga pos lapisan pemantauan di Ambarketawang, kawasan Denggung, Terminal Prambanan, Piyungan dan Srandakan," kata Made, Kamis, 22 April 2021.

Made mengatakan penyiapan pos pemantauan itu guna mendukung tegaknya instruksi larangan mudik untuk mencegah potensi penularan Covid-19. "Screening berlapis kan sudah diterapkan dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, sedangkan DIY perlu menyiapkan hal serupa," ujarnya.

Advertising
Advertising

Untuk mengantisipasi pemudik melintas di jalur alternatif, Dishub DIY juga sudah mempersiapkannya. Misalnya arus masuk dari Temon Kabupaten Kulon Progo yang memiliki alternatif melalui jalur Daendels, maka jalur Daendels akan ikut dipantau ketat.

Hanya saja, Made mengatakan untuk kebijakan terbaru perpanjangan larangan mudik yang dimulai 22 April ini, DIY masih perlu berkoordinasi ulang dan masih belum menyesuaikan. "Waktunya (pelarangan mudik yang baru) sekarang kan cukup panjang, perlu koordinasi lagi, kami belum siap juga," kata dia.

Sebab, menurut Made, persiapan yang dilakukan juga harus lebih banyak. Dishub tidak hanya melakukan penyekatan saja tetapi juga menyiapkan personil untuk mengatur jalur jika ada kemacetan di tengah kota sampai mengatur kemacetan di area-area rawan kecelakaan sehingga memerlukan waktu untuk memanajemen sumber daya lagi.

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji meminta masyarakat dapat merelakan satu bulan ini tidak melakukan aktivitas bepergian ke luar kota atau mudik. "Lebih baik korbankan satu bulan ini untuk prihatin, dengan menaati aturan agar penularan Covid-19 maupun klaster yang ada di DIY dapat semakin ditekan," kata dia.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih menyatakan kasus baru dan kematian akibat Covid-19 masih terus bertambah berkejaran dengan kasus sembuh. Situasi Covid-19 di DIY pada 22 April 2021 tercatat masih terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 baru di DIY sebanyak 257 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 37.846 kasus.

"Untuk hari ini penambahan kasus meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 8 kasus, sehingga total kasus meninggal menjadi 927 kasus," kata Berty. Adapun jumlah penambahan kasus sembuh sebanyak 274 kasus, sehingga total sembuh menjadi 32.426 kasus. Larangan mudik 2021 diharapkan bisa menurunkan penambahan jumlah kasus.

Baca juga: Perpanjang PPKM Hingga 3 Mei, Yogyakarta Pantau Pemudik Nekat Lebih Awal

Berita terkait

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

7 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

10 jam lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

20 jam lalu

Soal Sampah Tak Kunjung Selesai, Kota Yogya dan Bantul Teken Kerjasama Disaksikan Sultan

Persoalan sampah di Yogyakarta seolah tak kunjung usai penutupan permanen Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) Piyungan awal Mei 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

1 hari lalu

Wisata ke Pantai Selatan Yogyakarta? Awas Sengatan Ubur-ubur

Puluhan orang tersengat ubur-ubur. Sebelumnya akhir April, sejumlah wisatawan dilaporkan tersengat ubur ubur saat bermain di Pantai Krakal Gunungkidul

Baca Selengkapnya

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

1 hari lalu

Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.

Baca Selengkapnya

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

1 hari lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

1 hari lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

2 hari lalu

Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

3 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

3 hari lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya