Dilarang Mudik Lebaran, Angkutan Liar Bakal Merajalela

Senin, 19 April 2021 17:01 WIB

Ilustrasi mudik dengan bus. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kebijakan larangan mudik lebaran yang berlaku pada 6 - 17 Mei 2021 diperkirakan bakal memicu persoalan baru. Para pengusaha jasa transportasi memprediksi akan muncul angkutan liar untuk mengakomodasi para perantau yang nekat mudik lebaran.

Ketua Organisasi Angkutan Daerah atau Organda Daerah Istimewa Yogyakarta, Hantoro mengatakan kebijakan yang disertai instruksi penghentian operasional transportasi umum itu justru membuat para perantau mencari cara apap pun yang penting bisa pulang kampung. Tak peduli berapa ongkos yang harus mereka bayar, sampai mengambil risiko potensi terpapar Covid-19.

"Kami khawatir kebijakan larangan mudik lebaran sampai menghentikan layanan transportasi umum ini memunculkan angkutan transportasi liar," kata Hantoro pada Senin 19 April 2021. Angkutan liar yang dia maksud adalah kendaraan pribadi yang oleh pemiliknya disulap menjadi transportasi umum untuk mengantar para pemudik. Ketika angkutan liar ini beroperasi, maka pengawasan akan lebih sulit.

Bukan tidak mungkin satu kendaraan yang di masa pandemi Covid-19 seharusnya hanya boleh memuat tiga orang, namun karena angkutan liar bisa memuat delapan orang demi menekan biaya sewa. Angkutan liar ini jelas berbeda dengan angkutan resmi yang relatif mudah dipantau.

Masyarakat pengguna transportasi resmi tentu harus mengikuti prosedur dan protokol kesehatan. Misalkan saat naik pesawat, kereta api, atau bus, mereka harus duduk berjauhan, daya tampung kendaraan dibatasi, dan syarat lain, seperti surat keterangan sehat, hasil tes Covid-19, dan sebagainya.

Advertising
Advertising

Ilustrasi mudik dengan kereta api. ANTARA/Puspa Perwitasari

Organda DI Yogyakarta mengingatkan pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan larangan mudik lebaran tersebut. Hantoro menuturkan, larangan mudik lebaran jelas memukul para pengusaha transportasi perjalanan darat yang berupaya bangkit di masa pandemi Covid-19.

Hantoro mengatakan terdapat sekitar 2.000 armada angkutan darat umum di wilayah DI Yogyakarta yang terancam berhenti beroperasi menyusul larangan mudik lebaran 2021 itu. "Ribuan armada menjadi sumber penghasilan bagi 5.000 pekerja, mulai dari sopir, kernet, mekanik, hingga tenaga administrasi," kata dia. "Mereka jelas akan kehilangan pendapatan."

Menjelang lebaran, Hantoro melanjutkan, sebenarnya para sopir dan kernet yang sempat dirumahkan sudah dipanggil lagi untuk bekerja. Kemudian pemerintah memutuskan melarang mudik, sehingga mereka kembali dirumahkan. "Kami kaget dan prihatin, mudik menjadi momentum yang sudah setahun lebih ditunggu ternyata dilarang," kata dia.

Bagi pekerja transportasi, penghasilan yang diperoleh selama bekerja dalam tempo dua minggu arus mudik setara dengan pendapatan mereka selama satu bulan. Larangan mudik lebaran membuat mereka kehilangan nafkah selama satu bulan. Sementara hingga kini belum pernah ada stimulus dari pemerintah bagi pekerja maupun perusahaan moda transportasi.

Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan jika pemerintah pusat betul-betul melarang mudik lebaran, maka kebijakan itu harus dikawal dengan benar. "Saya berharap pemerintah pusat konsisten soal mudik kalau memang dilarang," ujarnya.

Baca juga:
Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Ada 3 Wilayah Pengecualian dan Satu Membiarkan

Berita terkait

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

8 jam lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

9 jam lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

1 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

1 hari lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

1 hari lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

1 hari lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

1 hari lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

2 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

2 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya