Aturan Baru di Kampung Ramadhan Jogokariyan Yogyakarta agar Tak Picu Kerumunan

Minggu, 18 April 2021 13:53 WIB

Kampung Ramadan Jogokariyan Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta mulai menertibkan kawasan pasar sore Ramadan yang memicu kerumunan dan meningkatkan resiko penularan Covid-19. Salah satu pasar sore yang mendapat perhatian adalah Pasar Sore Ramadhan di kawasan Masjid Jogokariyan, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Setiap sore menjelang buka puasa, Kampung Ramadhan Jogokariyan menjadi pusat pembagian dan penjualan takjil. Ribuan orang memadati kawasan itu setiap hari, tak peduli di masa pandemi Covid-19. Satuan Tugas atau Satgas Pengendalian Covid-19 Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta, telah melayangkan teguran atas kondisi kerumunan di kawasan Masjid Jogokariyan pada akhir pekan ini.

Selain memberikan teguran, satgas Covid-19 Kecamatan Mantrijeron juga menerapkan ketentuan baru bagi pedagang dan pengunjung pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan. Camat Mantrijeron Affrio Sunarno mengatakan terpaksa memangkas jumlah lapak yang berjualan dan mengatur arus lalu lintas di kawasan tersebut.

"Jumlah lapak dipangkas 50 persen, dari 356 lapak dagangan menjadi 179 lapak," ujar Affrio Sunarno pada Minggu 18 April 2021. Ada pula kesepakatan yang dibuat bersama takmir Masjid Jogokariyan, kepolisian sektor, dan Komando Rayon Militer atau Koramil Mantrijeron, yakani jarak antar-lapak yang semula 1 meter, kini menjadi 2,5 meter.

Affrio menambahkan, mobil dilarang masuk kawasan pasar sore Kampung Ramadhan Jogokriyan dan arus lalu lintas hanya satu arah dari timur ke barat. Akses perempatan masjid ke utara dan selatan juga hanya boleh untuk keluar pengunjung.

Advertising
Advertising

Mulai Minggu sore, 18 April 2021, petugas akan berjaga ketat di kawasan ini. Mereka juga berbekal thermo gun untuk mendeteksi suhu badan pengunjung. Affrio mengamati dalam beberapa hari pelaksanaan pasar sore, kerumunan biasanya terjadi menjelang pukul 17.00 WIB dan terpusat di area masjid.

Kerumunan ini merupakan masyarakat yang antre mendapat takjil dan melaksanakan salat maghrib. Adapun kerumunan pada lapak-lapak relatif lebih cair dan mengalir karena makanan yang dibeli langsung dibawa pulang.

Mulai Sabtu, 17 April 2021, pengurus Masjid Jogokariyan memutuskan mengurangi jumlah takjil yang dibagikan kepada masyarakat dari semula 3.000 kotak menjadi 2.000 kotak. "Takjil juga hanya diberikan kepada jemaat yang sudah duduk di dalam/halaman masjid, jika berlebih harus dibawa pulang," kata Affrio.

Affrio melanjutkan, antusiasme masyarakat untuk datang ke pasar sore Kampung Ramadhan Jogokariyan memang amat besar. "Bahkan mereka tampak tak khawatir akan resiko tertular Covid-19," katanya. Jika masyarakat abai dan mengambil risiko berkerumun, menurut Affrio, maka upaya mencegah penyebaran Covid-19 yang selama ini digalakkan akan sia-sia. "Kami mengimbau masyarakat menahan diri dengan tidak berkerumun."

Wakil Wali Kota Yogyakarta yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan evaluasi pasar sore Ramadan berdasarkan temuan masih ada pasar yang memicu kerumunan.

"Kami menyiapkan sejumlah opsi untuk pasar sore yang belum bisa mengatasi kerumunan, salah satunya pembatasan operasional menjadi seminggu tiga kali," kata Heroe. Dia melajutkan, Pemerintah Kota Yogyakarta tak mau kecolongan dengan klaster baru Covid-19 lagi, terlebih saat ini kasus belum juga turun.

Hingga Sabtu, 17 April 2021, di Daerah Istimewa Yogyakarta terjadi penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 158 kasus. Sehingga total kasus terkonfirmasi se-DI Yogayakarta menjadi 36.837 kasus Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DI Yogyakarta, Berty Murtiningsih mengatakan kasus Covid-19 tertinggi berdasarkan domisili terdapat di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Masing-masing mencatatkan 82 dan 37 kasus Covid-19. Adapun jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di DI Yogyakarta sebanyak 894 orang dan yang sembuh 31.274 orang.

Baca juga:
Sambil Menunggu Boarding, Penumpang di Bandara YIA Bisa Ikut Tur Wisata

Berita terkait

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

17 menit lalu

AstraZeneca Tarik Vaksin Covid-19, Terkait Efek Samping yang Bisa Sebabkan Kematian?

AstraZeneca menarik vaksin Covid-19 buatannya yang telah beredar dan dijual di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

5 jam lalu

Daftar Aset TPPU Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto: Rumah, BMW, Apartemen, Motor Harley Davidson, hingga Tas Hermes

Ini daftar aset eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto yang masuk dalam radar dakwaan KPK.

Baca Selengkapnya

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

13 jam lalu

Waspadai Ubur-ubur yang Muncul Lebih Awal di Pantai Selatan Yogyakarta

Kemunculan ubur-ubur biasanya terjadi saat puncak kemarau atau saat udara laut dingin pada Juli hingga September.

Baca Selengkapnya

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

18 jam lalu

Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Kritik dari Walhi

Walhi menyoroti kebijakan layanan persampahan dari Pemerintah Kabupaten Sleman yang tak lagi melakukan layanan angkut sampah organik untuk masyarakat.

Baca Selengkapnya

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

1 hari lalu

Pura Pakualaman Yogyakarta Berusia 212 Tahun, Ada 21 Event Dipersiapkan

Peringatan ulang tahun Pura Pakualaman dikemas dalam tema besar Karti Widyastuti Sampurnaning Bekti, ads 21 acara dari 13 Mei hingga 23 Juni.

Baca Selengkapnya

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

1 hari lalu

Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.

Baca Selengkapnya

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

1 hari lalu

Menengok Pameran Karya Seniman Difabel di Taman Budaya Yogyakarta

Suluh Sumurup Art Festival 2024 dengan tema Jumangkah ini wujud ruang inklusi bagi difabel untuk bergerak melalui seni rupa.

Baca Selengkapnya

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

1 hari lalu

Pelapor COVID-19 Cina Diperkirakan Bebas setelah 4 Tahun Dipenjara

Seorang jurnalis warga yang dipenjara selama empat tahun setelah dia mendokumentasikan fase awal wabah virus COVID-19 dari Wuhan pada 2020.

Baca Selengkapnya

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

1 hari lalu

Usai Libur Panjang, Yogyakarta Diwarnai Sejumlah Aksi Ricuh Konvoi Lulusan Sekolah

Aksi ricuh pelajar yang masih berseragam sekolah itu membuat lalu lintas di sejumlah Kota Yogyakarta tersendat.

Baca Selengkapnya

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

2 hari lalu

Pertengahan 2024, Kebun Binatang Gembira Loka Datangkan Tiga Singa Afrika

Setelah mendatangkan dua pasang Hyena Tutul dari Afrika pada Februari 2024 lalu, pada bulan depan atau Juni, Gembira Loka mendatangkan singa Afrika.

Baca Selengkapnya