Menilik Daftar Belanjaan Warga Papua Nugini Saat Masuk ke Papua

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 14 April 2021 07:09 WIB

Perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini atau PNG di Papua. Foto: Hari Suroto

TEMPO.CO, Jakarta - Ada dua Pos Lintas Baras Negara atau PLBN yang menjadi pintu penghubung antara Indonesia dengan Papua Nugini di Papua. Titik itu adalah PLBN Sota di Merauke dan PLBN Skouw di Kota Jayapura. Selama pandemi Covid-19, pos lintas batas negara ini tutup untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kendati pos lintas batas tutup, pergerakan masyarakat yang tinggal di wilayah perbatasan Papua, Indonesia dengan Papua New Guinea atau PNG tetap berjalan. Mereka yang disebut pelintas batas tradisional, melewati 'jalan tikus' yang menghubungkan PNG dengan Indonesia. Ada syarat bagi pelintas batas yang merupakan penduduk perbatasan. Untuk warga Negara Indonesia harus memiliki kartu merah dan kartu kuning untuk warga Negara Papua Nugini.

Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan polisi Papua Nugini selalu mengawasi jalan tikus ini. "Jalan tikus di perbatasan kedua negara masih dibuka dan boleh dilintasi dengan pertimbangan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang tinggal di perbatasan," kata Hari kepada Tempo, Selasa 13 April 2021. Yang menarik dari aktivitas perdagangan masyarakat perbatasan ini, menurut dia, warga Papua Nugini lebih banyak berbelanja bahan pokok ke Indonesia, ketimbang sebaliknya.

Warga Papua New Guinea yang hendak berbelanja di Indonesia, khususnya Kota Jayapura harus menukarkan mata uang kina ke rupiah. Satu kina senilai Rp 5.000. Hari Suroto yang juga dosen arkeologi Universitas Cenderawasih, ini menjelaskan, umumnya pelintas batas tradisional Papua Nugini berasal dari Wutung, Nusu, Yako, Lido, Vanimo di Sandaun Province. Mereka melewati jalan tikus perbatasan dengan berjalan kaki. Selanjutnya naik Damri atau angkot yang biasa disebut taksi ke Kota Jayapura.

Mereka memilih berbelanja di Indonesia, tepatnya ke Kota Jayapura karena jaraknya relatif lebih dekat ketimbang ke Port Moresby, ibu kota Papua Nugini. Harga barang di Kota Jayapura juga relatif lebih murah dibandingkan dengan produk serupa yang dibeli dengan mata uang kina. "Jenis barang di Kota Jayapura lebih beragam dan kualitas produk Indonesia dinilai lebih baik," kata Hari Suroto.

Advertising
Advertising

Lantas apa yang biasa dibeli oleh para pelintas batas tradisional asal PNG ke Kota Jayapura, Papua, ini? Mereka biasanya membeli mi instan, kopi instan, teh, sabun, detergen, rokok, vetsin, susu kaleng. Ada pula yang memborong minyak goreng, minuman kaleng, beras, dan kebutuhan pokok lainnya. Adapun produk pertanian yang boleh dan biasanya dibawa melewati lintas batas negara adalah pinang, sayur, dan hasil kebun lainnya. "Ganja dan minuman keras dilarang," ucap Hari.

Pergerakan pelintas batas tradisional ini turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat Kota Jayapura, Papua, di masa pandemi Covid-19. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa dengan menerapkan protokol kesehatan.

Sementara pelintas batas modern atau orang yang tidak tinggal di perbatasan Papua dan Papua Nugini dengan Indonesia, tak dapat memiliki kartu merah atau kartu kuning tadi. Pelintas batas modern tetap harus memenuhi ketentuan, yakni memiliki pospor dan visa sebelum melewati perbatasan. Visa kunjungan ke PNG dapat diperoleh di Konsulat Jenderal Papua New Guinea di Kota Jayapura.

Baca juga:
Warga Papua Bisa ke Papua Nugini tanpa Paspor dan Visa, Ini Cara dan Syaratnya

Berita terkait

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

3 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

7 jam lalu

Freeport Indonesia, Kritik Pengamat Ekonomi UGM hingga Perpanjangan Kontrak

Pengamat Ekonomi Energi UGM Fahmy Radhi mengkritik perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

17 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Bantah Tutup Akses Lembaga HAM ke Papua

Kepala Operasi Damai Cartenz membantah tudingan KKB yang menyatakan pemerintah Indonesia menutup akses lembaga HAM ke Papua.

Baca Selengkapnya

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

18 jam lalu

Kepala Operasi Damai Cartenz Minta KKB Buktikan Tudingan Serangan Udara hingga Bakar 3 Rumah di Pogapa

Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, mengatakan TPNPB-OPM harus membuktikan tudingan tentang serangan udara ke Kampung Pogapa.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

21 jam lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

1 hari lalu

Pemerintah Melalui PMN Berhasil Terangi Lima Kampung di Keerom, Papua

PT PLN (Persero) berhasil menghadirkan listrik 24 jam untuk Kampung Banda, Kampung Pund, Kampung Ampas, Distrik Waris, Kampung Skofro dan Kampung Uskuwar, di Kabupaten Keerom, Papua.

Baca Selengkapnya

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

1 hari lalu

Adu Tembak Aparat dan TPNPB di Pogapa: Polda Papua Sebut Warga Berlindung di Hutan, Bukan Mengungsi

Polda Papua membantah warga di Kampung Pogapa mengungsi akibat kontak senjata antara TNI-Polri dan TPNPB.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

2 hari lalu

Polda Papua Bantah Serangan kepada TPNPB-OPM Bikin Warga Kampung Pogapa Mengungsi

Polisi sebut keberadaan TPNPB-OPM di Kampung Pogapa yang justru membuat warga terpaksa meninggalkan kampung halaman.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

2 hari lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

2 hari lalu

Polda Papua Bilang Warga Distrik Borme Mengungsi Setelah KKB Teror Jemaat Gereja

Kelompok bersenjata dilaporkan melakukan penyerangan dan dan perampasan barang milik jemaat gereja di Distrik Borme, Papua.

Baca Selengkapnya