Kopi Joss Yogya Boyongan ke Tempat Baru, Namanya Slasar Malioboro

Sabtu, 10 April 2021 12:02 WIB

Lokasi baru sentra Kopi Joss Yogya bernama Slasar Malioboro. Tempatnya di Jalan Pasar Kembang atau kawasan Sarkem di sekitar Stasiun Tugu, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Masih ingat kopi joss Yogya yang proses penyajiannya, penjual mencelupkan arang membara ke dalam gelas kopi hingga mengeluarkan bunyi 'joss'? Selama ini pedagang kopi joss Yogya berjualan di sebelah utara Stasiun Tugu Yogyakarta. Tepatnya di warung-warung angkringan di sepanjang jalan Wongsodirjan, Kota Yogyakarta.

Namun sejak Kamis 8 April 2021, para penjual kopi joss di utara stasiun itu boyongan bersama. Mereka pindah ke tempat baru yang masih di seputaran Stasiun Tugu Yogyakarta. Kini mereka berjualan di sisi selatan stasiun. Di sebuah tempat bernama Slasar Malioboro di Jalan Pasar Kembang atau populer dengan nama Sarkem.

Slasar Malioboro menjadi sentra baru yang berada persis di timur pintu masuk Stasiun Tugu Yogyakarta. Dari selatan, tampilannya mirip deretan ruko, tapi bukan seperti ruko pada umumnya yang berdesain kaku dan tertutup. Wajah Slasar Malioboro ini lebih terbuka, tanpa pintu besi dan menghadap jalur pedestrian.

Bangunan Slasar Malioboro menerapkan desain semi klasik dilengkapi ornamen seni instalasi. Pindahnya para pedagang kopi joss itu ditandai dengan prosesi kirab bedhol lapak atau meninggalkan lapak yang didampingi oleh Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti.

Lokasi baru sentra Kopi Joss Yogya bernama Slasar Malioboro. Tempatnya di Jalan Pasar Kembang atau kawasan Sarkem di sekitar Stasiun Tugu, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

"Kami bersyukur para penjual kopi joss bersedia hijrah dari tempat lama ke tempat baru yang lebih baik," kata Haryadi Suyuti. Slasar Malioboro merupakan titik baru yang disediakan oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 6 Yogyakarta sebagai bagian dari penataan kawasan Stasiun Tugu untuk mendukung akses kereta bandara. Calon penumpang pesawat dapat naik kereta bandara menuju Yogyakarta International Airport atau YIA yang terletak di Kabupaten Kulon Progo.

Haryadi mengatakan, pembeli kopi joss Yogya lebih nyaman menikmati kopi di Slasar Malioboro ini. Mau duduk di bangku atau lesehan pun jadi. Tempat parkirnya juga aman dan tak lagi di pinggir jalan hingga memicu kemacetan.

Di lokasi sebelumnya, para pembeli kopi joss biasanya duduk lesehan beramai-ramai di trotoar sembari menunggu kopi pesanannya diantar oleh para penjual dari seberang jalan. Keramaian kopi joss itu kerap menggangu lalu lintas dan menimbulkan terkesan semrawut. Jika sedang ramai, area parkir pembeli kopi joss meluber sampai memakan badan jalan yang hanya selebar lima meter.

Lokasi baru sentra Kopi Joss Yogya bernama Slasar Malioboro. Tempatnya di Jalan Pasar Kembang atau kawasan Sarkem di sekitar Stasiun Tugu, Yogyakarta. TEMPO | Pribadi Wicaksono

Kepala Daops 6 PT KAI Yogyakarta, Asdo Artriviyanto mengatakan proses penataan pedagang kopi di utara Stasiun Tugu di trotoar Jalan Wongsodirjan dilakukan bertahap bertahap. Selama ini para pedagang kopi joss tersebar hingga ke barat, kemudian ditata ke timur. "Relokasi pedagang ini berkaitan dengan rencana Jalan Wongsodirjan yang akan menjadi pintu masuk penumpang kereta bandara," kata Asdo.

Tak hanya menjadi lapak pedagang kopi joss Yogya, Slasar Malioboro juga menjadi etalase berbagai produk UMKM. Asdo menyampaikan pesan Gubernur DI Yogyakarta, Sultaah Hamengku Buwono X yang menginginkan kawasan Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi pusat perbelanjaan UMKM dan komunitas. "Karena itu bangunan cagar budaya tetap kami pertahankan," katanya.

Seorang pedagang kopi joss Yogya, Juwandi mengatakan sekitar 24 pedagang kopi joss di Jalan Wongsodirjan pindah ke Slasar Malioboro. "Kami legowo (menerima) dengan lokasi baru ini dan kami berharap tetap ramai pembeli," kata Juwandi yang juga putra penggagas kopi joss Lik Man yang terkenal di kawasan itu.

Nama Lik Man tersohor sebagai perintis kopi joss sejak dia mulai berjualan angkringan di utara Stasiun Tugu, Yogyakarta, pada 1965. Sajian kopi joss kemudian menjadi salah satu menu yang ditawarkan pada 1970-an. Usaha kopi joss Lik Man berlanjut ke anaknya, dan pada 2008 dilanjutkan oleh Juwandi sebagai generasi ketiga.

Baca juga:
Kopi Joss, Minuman Berdesis dari Arang yang Membara

Berita terkait

Libur Panjang, Daop 6 Yogyakarta Angkut 51 Ribu Penumpang Selama 2 Hari

2 jam lalu

Libur Panjang, Daop 6 Yogyakarta Angkut 51 Ribu Penumpang Selama 2 Hari

Dari jumlah penumpang yang turun di Daop 6 Yogyakarta itu, Stasiun Tugu Yogyakarta menjadi stasiun paling banyak menerima kedatangan penumpang

Baca Selengkapnya

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

6 jam lalu

Elektabilitas Anak Muda Ini Tinggi untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta

Sejumlah nama anak muda mendulang suara yang cukup besar dalam survei untuk Pilkada 2024 Kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

9 jam lalu

Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana

Baca Selengkapnya

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

1 hari lalu

Sumbu Filosofi Yogyakarta Diakui UNESCO, Makna Garis Imajiner Gunung Merapi ke Laut Selatan

UNESCO akui Sumbu Filosofi Yogyakarta, garis imajiner dari Gunung Merapi, Tugu, Keraton Yogyakarta, Panggung Krapyak, dan bermuara di Laut Selatan.

Baca Selengkapnya

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

1 hari lalu

Peristiwa Gejayan dan Kematian Moses Gatutkaca 26 Tahun Lalu, Siapa Tanggung Jawab?

Puncak aksi mahasiswa di Gejayan terjadi pada 8 Mei 1998 setelah salat Jumat. Moses Gatutkaca menjadi korban dengan luka parah. Siapa tanggung jawab?

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

2 hari lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

2 hari lalu

Kenalkan Selokan Legendaris Van Der Wijck, Sleman Terbitkan Prangko Khusus

Selokan Van Der Wijck berperan penting menjamin irigasi di Sleman, Yigyakarta. Dibuat pada masa Sri Sultan Hamengku Buwono VIII berkuasa.

Baca Selengkapnya

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

3 hari lalu

Masalah Sampah di Yogyakarta Tak Kunjung Tuntas, Sultan Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah

Yogyakarta sebagai destinasi wisata turut tercoreng oleh masalah sampah yang belum terselesaikan setelah TPA Piyungan tutup.

Baca Selengkapnya

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

3 hari lalu

Sultan HB X Beri Pesan Abdi Dalem Yogyakarta Amalkan Ajaran Leluhur Mataram, Apa Saja ?

Sultan Hamengku Buwono X memberi pesan khusus kepada abdi dalem Keraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman di acara Syawaan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

3 hari lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya