Demi Lawan Diskriminasi, Kelompok Perempuan Ini Trekking 5 Hari di Machu Picchu

Reporter

Terjemahan

Rabu, 31 Maret 2021 10:19 WIB

Turis mengambil foto selfie dengan llama di teras Machu Picchu, Peru. Ribuan orang berduyun-duyun setiap hari untuk melihat matahari terbit di benteng yang dibangun pada pertengahan abad ke-15 ini. Giovanna Dell'Orto/AP

TEMPO.CO, Jakarta - Untuk pertama kalinya, sekelompok porter, pemimpin tur, dan pelancong yang semuanya perempuan akan melakukan perjalanan bersama ke Machu Picchu.

Tim Evolution Treks telah memulai perjalanan mereka pada 30 Maret, tepat pada waktunya untuk mengakhiri bulan Sejarah Perempuan dengan sukses.

"Saya senang karena ini kelompok perempuan murni, berarti segalanya berubah. Kami membuktikan kami bisa melakukannya tanpa pria," kata Lucia Merclajuly Vela Sosa kepada Lonely Planet. Ia akan berpartisipasi dalam perjalanan sebagai pemandu wisata, bersama dengan pemimpin tur dan antara delapan hingga 10 porter.

Para kuli angkut kebanyakan adalah wanita suku Quechua asli yang tinggal di kota-kota kecil di sepanjang Inca Trail. Mereka akan membawa paket berkemah dan peralatan memasak seberat 33 pon untuk seluruh perjalanan.

Kelompok tersebut awalnya berencana untuk mendaki selama empat hari di sepanjang Inca Trail, tetapi pembatasan pemerintah baru-baru ini membuat mereka harus mengambil rute yang berbeda. Mereka akan mulai di Inca Trail di KM102 dan kemudian beralih ke Salkantay Trail.

Advertising
Advertising

Aturan pembatasan Covid-19 yang selalu berubah mungkin mungkin masih bisa membuat mereka untuk mengubah rute, namun rencananya grup ini akan menempuh perjalanan lima hari. Dengan menggunakan peralatan yang dibawa oleh porter, rombongan akan mendirikan kemah di sepanjang jalan setapak setiap hari sehingga mereka dapat makan, istirahat dan bermalam sebelum melanjutkan keesokan harinya.

Selain mendobrak stereotip tentang siapa yang dapat menyelesaikan jenis pekerjaan yang menuntut fisik ini, perjalanan yang semuanya perempuan bertujuan untuk mendukung perempuan melawan diskriminasi di tempat kerja dan memungkinkan mereka untuk mendapatkan upah yang adil.

Para kuli angkut dalam perjalanan ini akan dibayar sama dengan laki-laki, yaitu US$ 87 (Rp 1,2 juta) untuk perjalanan lima hari ditambah tip. Perempuan di Peru biasanya menghasilkan US$ 10 (Rp 146 ribu) sehari.

Hingga 2017, hanya laki-laki yang bekerja sebagai kuli angkut di sepanjang jalan setapak yang mengarah ke Machu Picchu. Saat itulah Evolution Treks, diikuti oleh perusahaan lain, mulai mengontrak perempuan sebagai kuli angkut dan pemandu.

"Kami berharap melakukan ini setiap dua minggu pada tahun 2021," kata Miguel Angel Góngora Meza, salah satu pendiri Evolution Treks. "Dan setiap minggu atau lebih pada 2022, akan makin banyak minat dalam hal ini."

Tapi Evolution Treks tidak hanya sekadar mempekerjakan porter perempuan di Machu Picchu, mereka juga menganjurkan perlakuan yang lebih baik bagi semua kuli, termasuk upah yang lebih tinggi dan kondisi kehidupan di pinggir jalan yang lebih baik.

TRAVEL AND LEISURE

Baca juga: Machu Picchu Akhirnya Dibuka Lagi, Terapkan Aturan Baru untuk Turis

Berita terkait

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

1 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

8 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

21 jam lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

7 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

9 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

10 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

10 hari lalu

Maknai Semangat RA Kartini, Ini Kelebihan Perempuan di Industri Garmen

Keahlian perempuan memberikan keuntungan sendiri khususnya di unit bisnis garmen J99 Corp.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

11 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

12 hari lalu

DPR Arizona Loloskan Pencabutan Undang-undang Larangan Aborsi

DPR Arizona lewat pemungutan suara memutuskan mencabut undang-undang larangan aborsi 1864, yang dianggap benar-benar total melarang aborsi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

13 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya