Vaksinasi Covid-19 untuk Pelaku Wisata Yogyakarta Tetap Berjalan Saat Ramadan

Selasa, 30 Maret 2021 07:54 WIB

Presiden Jokowi mendampingi penari berdandanan Petruk mengikuti vaksinasi Covid-19 di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja (PSBK), Bantul, Yogyakarta. Agus Suparto/Biro Pers Sekretariat Presiden

TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan kembali menggelar vaksinasi Covid-19 massal tahap kedua dengan peserta ribuan pelaku pariwisata dari semua kabupaten/kota se-DIY.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan bahwa persiapan agenda vaksinasi massal tersebut tengah dilakukan akhir Maret ini. “Yang kami siapkan vaksinasi pekan depan (awal April) untuk pelaku pariwisata, guru, UMKM, dan lanjut usia," ujarnya, Senin, 29 Maret 2021.

Pembajun mengatakan vaksinasi massal yang digelar pemerintah provinsi ini sifatnya untuk melakukan percepatan target yang sebagian sudah divaksin oleh pemerintah kabupaten/kota. Ia mengatakan jumlah pelaku wisata, lansia dan guru dari lima kabupaten/kota DIY terdata 12 ribu orang.

“Intinya dari provinsi ingin membantu percepatan vaksinasi," kata Pembajun.

Percepatan vaksinasi ini mengingat kemampuan satu daerah dengan lainnya tidak sama. Misalnya untuk kalangan lanjut usia, dari target ribuan ternyata yang tercapai baru 100-an saja.

Advertising
Advertising

Begitu halnya pelaku wisata. Sejauh ini, baru sebatas pelaku wisata di kawasan Malioboro Kota Yogyakarta yang tervaksinasi merata, sedangkan pelaku wisata yang tersebar di empat kabupaten lain DIY belum menerima.

"Jadi sasaran percepatan kami tidak hanya mereka yang dari kota saja, melainkan kabupaten juga," ujar Pembajun.

Menyambut bulan Ramadan, Pembajun menyatakan pelaksanaan vaksinasi tetap dilaksanakan namun diprioritaskan pagi hari. “Kami laksanakan pagi vaksinasi saat Ramadan untuk menghindari hypoglikemia atau kurangnya kadar gula penerima vaksin. Kalau pelaksanaannya malam hari, ya habis buka puasa, kasian pasien dan tenaga kesehatannya," kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan pihaknya bersyukur saat ini distribusi alat deteksi Covid-19 temuan UGM, yaitu GeNose C19 kian masif dan sangat diharapkan membantu geliat wisata. "Dengan alat itu proses pengambilan sampel yang tidak sakit dan hasil tes yang cepat, serta sangat terjangkau dari sisi biaya," kata dia.

Singgih menyadari bahwa imbauan untuk tetap di rumah selama pandemi Covid-19 bertolak belakang dengan kegiatan pariwisata. Pendapatan para pelaku pariwisata dan industri kreatif merosot, bahkan sebagian juga kehilangan mata pencaharian. “Bukan berarti membenarkan ada kerumunan, tapi paling tidak alat ini membantu para pelaku perjalanan,” kata dia.

Baca juga: Daya Tarik Wisata Kota Yogyakarta yang Memesona Meski Tanpa Pantai dan Gunung

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

3 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

8 jam lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

8 jam lalu

Yogyakarta Siapkan Regulasi Baru Pedoman Pendanaan Pendidikan, Pungutan Bakal Dilegalkan?

Salah satu beleid paling disorot terutama tentang pungutan sekolah di Yogyakarta, yang akan diubah istilahnya menjadi dana partisipasi.

Baca Selengkapnya

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

16 jam lalu

Respon PHRI DIY Pasca Bandara YIA Jadi Satu-Satunya Bandara Internasional DIY-Jateng

PHRI DIY merespon soal penetapan Bandara YIA sebagai bandara internasional satu-satunya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

19 jam lalu

Dosen UPN Veteran Yogyakarta Akui Dugaan Kekerasan Seksual, Ini Sanksi Kampus

Beredar surat permohonan maaf seorang dosen UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) terkait dugaan kekerasan seksual kepada seorang mahasiswi kampus tersebut.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

1 hari lalu

Mengenal Tradisi Merti Desa Mbah Bregas di Sleman, Keteledanan dari Sosok Pengikut Sunan Kalijaga

Pelaksanaan upacara adat Merti Desa Mbah Bregas di Sleman hanya dilangsungkan satu tahun sekali, tepatnya Jumat kliwon pada Mei.

Baca Selengkapnya

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

1 hari lalu

Viral Benda Bercahaya Hijau Melintasi Langit Yogyakarta, Meteor?

Meteor terang atau fireball itu bergerak dari selatan ke utara, tak hanya terpantau di langit Yogyakarta tapi juga Solo, Magelang, dan Semarang

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

2 hari lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya