Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Daya Tarik Wisata Kota Yogyakarta yang Memesona Meski Tanpa Pantai dan Gunung

image-gnews
Pengunjung memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Kamis 11 Maret 2021. Libur Isra Miraj 2021 kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan di Yogyakarta padat pengunjung. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Pengunjung memadati kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Kamis 11 Maret 2021. Libur Isra Miraj 2021 kawasan Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan di Yogyakarta padat pengunjung. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kota Yogyakarta mungkin satu-satunya wilayah di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tak memiliki bentang alam seperti kabupaten sekitarnya dengan banyak destinasi alam.

Kota Yogya tak memiliki deretan pantai dan gunung seperti Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul dan Sleman meski berada dalam satu kewilayahan. Namun Pemerintah Kota Yogyakarta meyakini, dengan sumber daya alam yang nyaris tak ada itu, Kota Yogya tetap bisa cepat bangkit dan segera pulih kembali sektor wisatanya di masa pandemi Covid-19.

"Daya tarik Kota Yogyakarta terletak pada kekayaan seni budaya, keragaman objek, dan kreativitas warganya dalam upaya mengangkat berbagai keunikan yang dimiliki untuk diolah menjadi sesuatu yang layak jual atau layak untuk ditampilkan bagi wisatawan yang mengunjungi," kata Asisten Perekonomian Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Kadri Renggono, Rabu, 24 Maret 2021.

Kadri merinci di Kota Yogyakarta saat ini sudah terbentuk 18 kampung wisata dan sekitar 23.000 usaha UMKM sebagai pendukung usaha wisata serta 696 kelompok seni budaya yang tersebar di 14 kecamatan. Dengan potensi sumber daya manusia kreatif nan melimpah itu, sektor wisata Kota Yogya dinilai butuh pengungkit berupa event-event agar dapat menggeliat lagi.

"Adanya event akan menumbuhkan gairah pariwisata dan perekonomian, sehingga dunia usaha wisata serta industri pendukung lainnya yang menjadi supplier bagi industri pariwisata berkembang terus karena ada permintaan pasar memadai," kata Kadri.

Event itu sudah dimulai lewat perhelatan Jogjavaganza yang digelar 23-25 Maret itu. Jogjavaganza tahun ini mengundang sekitar 100 orang pelaku wisata dan agen perjalanan wisata dari berbagai daerah sebagai buyer.

Rinciannya, 80 persen pelaku wisata dari Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten dan Jawa Tengah. Sedangkan sisanya 20 persen dari luar Pulau Jawa seperti Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Bali.

Adapun pelaku wisata di Yogyakarta yang dilibatkan dalam event Jogjavaganza ada 70 pelaku sebagai seller, yakni hotel bintang dan nonbintang, agen perjalanan wisata, destinasi wisata, forum komunikasi kampung wisata, dan pusat oleh-oleh.

Kegiatan utama Jogjavaganza pada Kamis, 24 Maret 2021 dengan table top yang mempertemukan 100 buyers travel agent dengan 70 sellers dari Kota Yogyakarta untuk melakukan bisnis to bisnis pariwisata di Grand Inna Malioboro Hotel. Kemudian pada 25 Maret 2021 kegiatan eksplorasi langsung potensi wisata di Kota Yogyakarta dengan bersepeda Gowes Van Jogja ke kampung-kampung wisata di Kota Yogyakarta.

Pada hari yang sama, akan diselenggarakan city tour dengan mengunjungi destinasi wisata di Kota Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kadri mengatakan strategi pengembangan pariwisata di masa pandemi Covid-19 menjadi hal yang sangat penting. Keberadaan teknologi informasi yang semakin canggih dapat dimanfaatkan untuk memamerkan keunggulan setiap destinasi.

"Perlu dibentuk pula citra positif pariwisata Kota Yogyakarta yang ramah dan aman bagi wisatawan serta taat protocol Covid-19, sehingga wisatawan yang datang dapat berwisata dengan nyaman," kata Kadri.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan dalam upaya mendorong pariwisata untuk bangkit, maka harus sama-sama menjaga keselamatan dan kesehatan diri dan orang lain. Ia menyebut pandemi Covid-19 telah membuat pariwisata terpuruk di Kota Yogyakarta.

Pemkot Yogyakarta bersama pelaku pariwisata tetap berusaha bangkit dengan menerapkan protokol kesehatan seperti verifikasi protokol kesehatan dan sertifikat CHSE untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan. “Dalam situasi naik turun kita harus mau belajar dan beradaptasi untuk menjadi pemenang di masa pandemi,” ujar Heroe yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta itu.

Menurut Heroe, penerapan protokol kesehatan bisa membuat kondisi pariwisata di Yogya mulai menggeliat akhir 2020. Tapi kunjungan kembali turun dengan penerapan aturan pelaku perjalanan harus swab antigen.  

Di samping itu, usai libur panjang 2020 kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta meningkat. Hal itu menjadi bahan evaluasi dengan meningkatkan protokol kesehatan dari 3 M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak menjadi 5 M, ditambah menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Para pelaku ekonomi dan pelayan publik dari Tugu Yogya sampai Kraton dan pelaku hotel PHRI juga telah divaksinasi untuk menyambut wisatawan. "Jadi paling tidak menciptakan lingkungan yang sehat untuk menerima siapapun yang datang ke Yogyakarta. Masyarakat sehat dan industri bisa beraktivitas kembali,” kata Heroe.

Baca juga: Yogyakarta Poles Kawasan Malioboro, Wisatawan Diminta Tak Merokok Sembarangan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

1 jam lalu

Wisatawan memadati kawasan Malioboro Yogyakarta, Jumat 12 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Segini Uang yang Dibelanjakan Wisatawan Lokal dan Asing Saat Periode Libur Lebaran di Yogyakarta

Pergerakan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang menyambangi Kota Yogyakarta selama 10 hari libur Lebaran, 5-15 April 2024 totalnya bekisar 277 ribu lebih wisatawan.


Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

13 jam lalu

Mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta untuk memperingati Hari Warisan Dunia Kamis 18 April 2024. Dok.istimewa
Puluhan Mahasiswa Berkumpul di Yogyakarta Peringati Hari Warisan Dunia

Tak kurang 80 mahasiswa dari tiga kampus yakni Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Tidar Magelang berkumpul di Yogyakarta pada Kamis 18 April 2024.


KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

23 jam lalu

Tersangka mantan Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B Yogyakarta, Eko Darmanto saat mencoblos di TPS 901 di Rumah Tahanan Negara Klas I Salemba Cabang KPK, Jakarta, Rabu, 14 Februari 2024. KPK berkerjasama dengan KPU Provinsi DKI  Jakarta memberikan fasilitas bagi 75 tahanan korupsi untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tetapkan Bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai Tersangka TPPU

KPK kembali menetapkan bekas pejabat Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto sebagai tersangka dalam perkara tindak pidana pencucian uang atau TPPU.


Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

1 hari lalu

Bus jurusan Yogyakarta - Pati terbakar di Ring Road Barat Sleman Yogyakarta pada Kamis (18/4). Dok. Istimewa
Bus Jurusan Yogyakarta - Pati Terbakar di Sleman, Ini Dugaan Penyebabnya

Temuan sementara kepolisian, komponen yang pertama kali terbakar dari bus itu diduga di bagian mesin.


Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

1 hari lalu

Charlie Chaplin di Garut (Youtube)
Aktor Komedi Charlie Chaplin Pernah ke Garut, Dua Tahun Sebelum Sumpah Pemuda

Aktor komedi Charlie Chaplin pernah mengunjungi Garut pada 1926. Bahkan ia melanjutkan petualangannya ke Yogyakarta dan Bali.


Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

1 hari lalu

Liburan di Yogyakarta Semakin Menarik dengan Promo dari Traveloka

Yogyakarta adalah destinasi wisata yang memukau dan layak dikunjungi. Kekayaan budaya dan ragam kulinernya yang enak menjadi alasan terbaik untuk berlibur ke kota ini.


Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

1 hari lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

1 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo saat Peresmian Pembukaan Musyawarah Nasional VI Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tahun 2018di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018. TEMPO/Subekti.
64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.


Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

2 hari lalu

Reza Permadi Hadirkan Alat untuk Data Pengunjung Desa Wisata di 14th SIA 2023

Keunggulan AVMS adalah ia mudah digunakan oleh pengelola destinasi wisata atau desa wisata