Dongkrak Kunjungan Turis, Yogyakarta Unggulkan Wisata Olahraga dan Luar Ruang

Minggu, 14 Maret 2021 15:18 WIB

Pengunjung berfoto dengan latar belakang matahari terbenam di Wisata Tebing Breksi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahad, 22 November 2020. Menikmati libur akhir pekan pengunjung dari berbagai daerah menikmati pemandangan sudut kota di atas Tebing Breksi sembari berburu matahari terbenam. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO.Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa YOGYAKARTA akan merancang lebih banyak event wisata outdoor atau luar ruang untuk menggenjot kembali kunjungan di masa pandemi Covid-19 tahun ini.

Target menggenjot wisata luar ruang ini menjadi satu bagian pembahasan saat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Yogya Jumat malam, 12 Maret 2021.

"Pak Menteri (Sandiaga) kemarin menekankan tahun ini (untuk mendongkrak kunjungan wisata) arah Yogya ke eco tourism khususnya outdoor activities, sport tourism," ujar Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Rahardjo, Sabtu, 13 Maret 2021.

Singgih mengatakan dua jenis wisata itu dipilih karena dianggap paling memadai dari sisi keamanan dan risiko penularan virus di masa pandemi Covid-19. Karena itu, berbagai event dan agenda yang dirancang Pemerintah DIY ke depan akan diarahkan memanfaatkan destinasi-destinasi luar ruang dan sebisa mungkin memperbanyak agenda wisata olahraga.

"Yogya punya banyak destinasi luar ruang itu, kita tinggal siapkan event nya agar wisatawan tertarik mengunjungi," ujar Singgih.

Advertising
Advertising

Namun yang menjadi catatan, upaya mendongkrak kunjungan ini tak lantas harus berkorelasi dengan menaikkan lenght of stay atau lama tinggal wisatawan. Yang masih jadi fokus di masa pandemi ini hanya sebatas meningkatkan kunjungan wisatawan.

Singgih menilai terkait lama tinggal wisatawan saat ini yang baru siap dari tataran perhotelan. Sedangkan lama tinggal yang terkait aktivitas live in seperti di desa-desa wisata, pemerintah tak akan memaksakan jika belum siap menerima wisatawan.

"Karena ada desa wisata yang siap untuk live in dengan protokol ketat, sarana prasarana juga siap tapi ada juga yang tidak siap, sehingga masih belum bisa menerima layanan live in," kata Singgih.

Singgih hanya bisa memastikan bahwa desa-desa wisata tidak dilarang menerima kunjungan untuk layanan live in tahun ini. Namun sebagian besar desa wisata di DIY dari pantauan Dinas Pariwisata setempat masih belum membuka layanan live in itu. "Dari pemerintah tak melarang juga memaksa kapan desa wisata harus beroperasi, silahkan saja," ujarnya.

Menurut Singgih, fokus peningkatan kunjungan wisata tahun ini juga masih menyasar wisatawan lokal. Sebab, bandara Yogyakarta International Airport (YIA) juga belum membuka rute-rute untuk wisatawan mancanegara masuk.

"Mungkin tahun ini, untuk kunjungan wisatawan manca melalui bandara YIA baru akan dimulai secara bertahap, dibuka untuk negara tetangga terdekat Indonesia dulu," kata Singguh.

Sedangkan untuk wisata luar seperti kawasan Gunung Merapi, Singgih mengatakan tetap perlu melihat rekomendasi BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi). Sebab, saat ini status Merapi masih Siaga dan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer belum dicabut.

Lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif juga diperkirakan dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Merapi serta masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pandemi membuat semua pihak harus beradaptasi dan memiliki cara pandang baru termasuk dalam hal pengelolaan pariwisata. "Harus dikembangkan, tetapi juga punya pemahaman baru," kata dia.

Menurut Sultan, salah satu contoh kekuatan baru pada sektor pariwisata Yogyakarta tak lain desa mandiri budaya. "Semoga saja ini mendorong tetap tumbuh seperti kawasan Hutan Mangunan atau Tebing Breksi yang bisa tetap bertahan," ujarnya.

Baca juga: Sandiaga Uno: Yogyakarta Jawara Pandemi, Sultan HB X: yang Tidak Bisa Jadi Ada

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

4 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

19 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

3 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

3 hari lalu

AIR 2024 Sukses DIgelar, Kukuhkan Pulau Peninsula Sebagai Destinasi Wisata Olahraga

AIR 2024 mendukung kawasan Nusa Dua, khususnya Pulau Peninsula sebagai salah satu destinasi wisata olahraga menarik di Bali

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya