Bedakan 4 Jenis Parkir Pesawat dan Pemeliharaannya Berdasarkan Durasi Waktu

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 13 Januari 2021 16:16 WIB

Ilustrasi pesawat komersil parkir di bandara. REUTERS/Ivan Alvarado

TEMPO.CO, Jakarta - International Air Transport Association (IATA) atau Asosiasi Pengangkutan Udara Internasional menyampaikan panduan pengelolaan kelaikan pesawat untuk beroperasi selama pandemi Covid-19. Panduan ini terbit pada 2 Oktober 2020.

IATA menyatakan panduan tersebut bertujuan sebagai pedoman bagi maskapai penerbangan guna memastikan kelayakan armada pesawat mereka dan mengelola risiko keselamatan. "Maskapai menghadapi tantangan operasional karena pembatasan perjalanan dan krisis global akibat pandemi Covid-19," demikian tertulis dalam panduan tersebut.

Tak dipungkiri, perusahaan penerbangan terpaksa mengandangkan sejumlah armada pesawatnya karena tidak dapat melayani perjalanan di masa pandemi Covid-19. Keputusan memarkir pesawat itu tentu memiliki konsekuensi pada kondisi pesawat terkait pemeliharaan rutin, dan akhirnya mempengaruhi keselamatan penumpang beserta kru.

Kepada maskapai yang megandangkan armada pesawatnya, IATA menyarankan agar maskapai tersebut berkomunikasi dengan pabrikan pesawat untuk mengetahui bagaimana cara perawatannya. "Sebab setiap Original Equipment Manufacturer (OEM) atau produsen pesawat punya prosedur atau tata cara penyimpanan dan perawatan khusus untuk setiap pesawat yang mereka buat," tulis panduan tersebut.

Terlepas dari teknis pemeliharaan pada setiap pesawat -entah itu buatan Airbus, Boeing, ATR, dan lainnya, IATA membuat empat kategori untuk armada pesawat yang dikandangkan. Berikut ulasannya:

  1. Normal parking
    Pesawat berada di darat dan dalam waktu yang cukup singkat. Biasanya pesawat yang normal parking ini tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya atau sedang menjalani pengecekan sederhana. Pengecekan biasanya hanya berupa pemeriksaan tekenan udara pada ban dan hal-hal kecil lainnya.

    Durasi normal parking ini bisanya hanya beberapa jam, semalam, atau beberapa hari. Pesawat dalam kondisi siap terbang dan tinggal memuat barang-barang yang perlu diangkut. Tidak ada tindakan pemeliharaan khusus pada pesawat dalam status normal parking.

    Ilustrasi pesawat parkir di bandara. REUTERS

  2. Active Parking
    Active parking ini merupakan kondisi pesawat terparkir dalam jangka pendek. Mirip seperti normal parking, hanya saja durasinya lebih lama hingga sekitar satu minggu. Pesawat terbang dalam status active parking ini bisa digunakan untuk mengudara dengan pengecekan sederhana.

    Petugas teknis perlu mengecek berbagai fungsi di dalamnya yang dapat diselesaikan dalam waktu cepat. Beberapa unsur yang perlu diperiksa adalah mesin dan unit yang menunjang akselerasi kerja setiap bagian pesawat.

  3. Prolonged parking
    Prolonged parking ini adalah pesawat yang terparkir dalam jangka panjang. Umumnya durasi pengandangannya sekitar 2-3 bulan. Kendati tersimpan di hanggar, pesawat yang terparkir ini harus mendapatkan pengecekan dan perawatan rutin setiap pekan.

    Teknisi harus memastikan setiap bagian pesawat berfungsi dengan baik, memberikan pelumas pada unit yang diperlukan, dan mengecek sirkuit yang membutuhkan perawatan rutin.

    Pada kondisi parkir jangka panjang, mungkin juga ada beberapa bagian pesawat yang perlu dilepas, misalkan baterai atau komponen Line-replaceable unit, untuk memastikan kondisinya tetap baik.

  4. Storage
    Dalam mode penyimpanan ini, pesawat tidak beroperasi dalam waktu cukup lama, yakni lebih dari tiga bulan. Dalam kondisi ini, maka perusahaan penerbangan perlu melakukan pengecekan menyeluruh sebelum pesawat itu digunakan.

    Tentu saja pesawat yang terparkir dalam waktu tiga sampai enam bulan tak dapat langsung dioperasikan. Teknisi perlu memeriksa kembali semua fungsi, misalkan mesin, tangki bahan bakar, ruang kontrol, sirkuit yang saling berhubungan, dan pengecekan detail terkait konfigurasi fungsi lainnya.
Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

21 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

1 hari lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

2 hari lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

4 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

4 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

6 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

6 hari lalu

Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal Pertama 2024 Mencapai USD 711,98 Juta

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan pendapatannya di kuartal pertama 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen.

Baca Selengkapnya

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

6 hari lalu

Penumpang Garuda Indonesia Mencapai 5,42 Juta Sepanjang Kuartal Pertama 2024

Jumlah penumpang Garuda Indonesia Group di kuartal pertama 2024 sebanyak 5,42 juta.

Baca Selengkapnya

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

7 hari lalu

Kompensasi Apa yang Didapat Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Penerbangan Pesawat?

Penumpang memiliki hak mendapat kompensasi dari maskapai jika terjadi keterlambatan penerbangan pesawat.

Baca Selengkapnya

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

8 hari lalu

Tips Bepergian Naik Pesawat dengan Hewan Peliharaan

Tak semua maskapai penerbangan membolehkan penumpang bawa hewan peliharaan, pastikan tahu berikut sebelum beli tiket.

Baca Selengkapnya