Pagelaran Gamelan Kolosal di Yogyakarta Ini Batal, tapi Ada Kampanye Masker

Selasa, 22 Desember 2020 18:06 WIB

Puluhan warga menyaksikan permainan Gamelan Jawa Kyai Gunturmadu oleh abdi dalem (punggawa kraton) di Pagongan sebelah Selatan Masjid Agung, Kraton Yogyakarta, Selasa (22/1). Gamelan merupakan rangkaian dari Upacara Sekaten atau peringatan Ulang Tahun Nabi Muhammad saw yang diadakan tiap tanggal 5 bulan Jawa yang jatuh 24 Januari 2013. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah event pertunjukan berupa pagelaran gamelan kolosal yang berkolaborasi dengan musik modern, Rhapsody of the Archipelago: Gamelan 4.0 atau disingkat ROAR Gama 4.0 urung dilaksanakan di Yogyakarta akhir Desember 2020.

Pembatalan orkestra musik beragam genre yang tahun lalu melibatkan 100 pengrawit, 100 penari dan band indie itu dibatalkan karena menimbang tingginya kasus penularan Covid-19 yang dilaporkan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY hingga Desember ini. Yang angka kasus barunya terus naik signifikan hingga menjelang libur Natal dan Tahun Baru ini mendekati 10 ribu kasus.

“Kepada wisatawan dan warga Yogya, untuk tahun ini perhelatan itu kami putuskan untuk ditunda gempitanya meskipun semua persiapan sudah dilakukan,” ujar Ari Wulu, Project Director ROAR Gama 4.0, Senin, 21 Desember 2020.

Meski acara yang mengawinkan musik modern dengan gamelan dalam bentuk orkestra di panggung Grha Sabha Pramana UGM Yogya itu batal, namun pegiatnya tak lantas diam.

Para peserta, baik seniman, pengrawit, sampai penari akan dilibatkan dalam kampanye besar pemakaian masker sepanjang momen menjelang tutup tahun ini.

Advertising
Advertising

Ari menuturkan saat ini melalui gerakan daring bertajuk Maskermu Harimaumu, sejumlah musisi dan seniman Yogya yang sempat terlibat event itu diajak kampanye pemakaian masker. Seperti Noe dari band Letto, Farid Stevy (FSTVLST), Gusti Tashoora, Alit Jabangbayi, Surya Widodo dan Ari Karikatur.

Sejumlah tokoh seperti Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Rektor UGM Panut Mulyono juga akan turut dalam kampanye pemakaian masker melalui akun media sosial resmi event ROAR GAMA 4.0 itu.

"Kami ingin menggerakkan wisatawan khususnya anak-anak mudanya mau memakai masker sebagai gerakan budaya, bukan sekedar untuk atribut menjaga dari penularan Covid-19," kata Ari.

Menurut Ari, pembatalan event ini tak akan dipandang sebagai upaya membungkam hak atau ekspresi masyarakat menggelar kegiatan. "Ini soal bagaimana kita melindungi orang lain dan diri kita sendiri," ujarnya.

Kampanye pemakaian masker itu rencananya akan digencarkan mulai 22 Desember hingga pergantian tahun 2021.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY Berty Murtiningsih membeberkan hingga Senin, 21 Desember 2020 ini penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 DIY jumlahnya, khususnya kategori non critical tak sampai 100 unit.

Untuk tempat tidur kategori non critical jumlahnya hanya tersisa 83 unit dari ketersediaan total 574 unit.
Sedangkan tempat tidur kategori
critical tersisa 21 unit dari total ketersediaan 64 unit.

Adapun hasil pemeriksaan laboratorium dan terkonfirmasi positif pada 21 Desember 2020 terdapat tambahan 186 kasus positif di DIY. "Total kasus positif Covid-19 di DIY menjadi sebanyak 9.683 kasus," kata Betty.

Berita terkait

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

1 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

1 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

1 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

2 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

3 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

5 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

5 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

6 hari lalu

Alasan Sumpah Jabatan Presiden Indonesia Pertama Dilakukan di Keraton Yogyakarta

Di Indonesia sumpah jabatan presiden pertama kali dilaksanakan pada tahun 1949. Yogyakarta dipilih karena Jakarta tidak aman.

Baca Selengkapnya