Nantikan Paket Wisata ke Yogyakarta, Candi Borobudur, Lalu Bablas Karimunjawa
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 20 Desember 2020 15:24 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Otorita Borobudur, lembaga di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, tengah menginisiasi paket wisata yang menggabungkan tiga destinasi sekaligus, yakni Yogyakarta, Candi Borobudur, dan Kepulauan Karimunjawa. Paket wisata ini diharapkan mampu memperpanjang masa tinggal wisatawan mancanegara saat datang ke Indonesia.
"Yogyakarta punya wisata alam, wisata budaya, sampai wisata kuliner. Hanya saja, pantai di Yogyakarta hanya bisa dilihat, bukan untuk mandi atau berenang," ujar Direktur Destinasi Badan Otorita Borobudur, Agustin Perangin-Angin di Yogyakarta Sabtu 19 Desember 2020. Ombak pantai selatan Yogyakarta relatif tinggi, sehingga berisiko untuk aktivitas wisata air, kecuali berselancar.
Kondisi perairan di selatan Yogyakarta itu berbeda dengan karakter perairan di Kepulauan Karimunjawa. Potensi laut di sana cocok untuk aktivitas wisata air, seperti snorkeling dan diving. "Kami memproyeksikan, setelah wisatawan puas berwisata ke Yogyakarta dan Candi Borobudur, mereka bisa terbang ke Karimunjawa," ujar Agustin.
Terlebih saat ini Yogyakarta International Airport sudah beroperasi dan tersedia banyak maskapai penerbangan yang melayani berbagai rute. Begitu juga di Kepulaauan Karimunjawa terdapat Bandara Dewandaru. Badan Otorita Borobudur telah membahas rencana paket wisata ini dengan Asosiasi Biro Perjalanan Wisata atau ASITA dan aktivitas tersebut tersedia mulai pertengahan 2021.
Satu hal lagi yang perlu didorong, menurut Agustin Perangin-Angin, adalah ketersediaan rute penerbangan dari Yogyakarta ke Karimunjawa dan sebaliknya oleh maskapai penerbangan. Dia juga mengingatkan agar paket wisata ini dapat terjangkau oleh wisatawan domestik.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta, Singgih Rahardjo menilai pengembangan kawasan Yogyakarta - Jawa Tengah melalui Badan Otorita Borobudur sudah waktunya diperluas. "Sehingga wisatawan tidak hanya fokus pada Yogyakarta dan Candi Borobudur saja supaya masyarakat menikmati dampak positif pengembangan kawasan wisata yang terintegrasi itu," ujarnya.