Museum Sejarah KH Noer Ali akan Dibangun, Ketahui Kiprah Sang Singa Bekasi

Reporter

Antara

Kamis, 12 November 2020 07:37 WIB

Ulama asal Bekasi KH Noer Ali. Pemkab Bekasi berencana membangun museum sejarah tentang pahlawan nasional ini. Dok.Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Namanya telah diabadikan menjadi nama jalan di Kabupaten Bekasi. Kini, berkat jasanya dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bekasi merencanakan pembangunan Museum Sejarah bagi Pahlawan Nasional KH Noer Ali.

Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja mengatakan rencana pembangunan museum tersebut saat ini memasuki tahap kajian serta konsultasi menyangkut teknis pembangunan dengan pihak keluarga. "Kita memang ingin membangun sebuah museum tentang Kiai Haji Noer Ali, sedang kita kaji dan sedang dikonsultasikan dengan pihak keluarga," kata dia, Rabu, 11 November 2020.

Museum itu rencananya akan berdiri di area Pondok Pesantren At-Taqwa Puteri yang berlokasi di Kampung Ujungharapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan.

Pemerintah Kabupaten Bekasi menginisiasi pembangunan museum ini guna menghargai jasa serta perjuangan sosok ulama pejuang yang dijuluki Singa Karawang-Bekasi itu. "Kiai Haji Noer Ali merupakan sosok pahlawan kebanggaan Bekasi yang dikenal kiprahnya di masa perjuangan, ini hanya sebagian kecil saja sebagai usaha kita mengapresiasi jasa-jasa beliau," kata Eka.

KH Noer Ali yang tersohor dengan julukan Singa Karawang Bekasi itu lahir di Babelan, Bekasi, pada 1914. Wawasan keislamannya tidak perlu diragukan lagi. Ia telah melanglang buana belajar keislaman kepada para ulama besar di Tanah Air maupun di Mekah. Diantaranya, ia pernah menimba ilmu agama kepada Guru Maksum di Kampung Bulak, Guru Mughni di Ujung Malang, Guru KH Marzuki dan Syaikh Ali Al Maliki di Mekah. Ia pun dikenal sebagai santri paling cerdas.

Saat masa pendidikan memperdalam wawasan keislaman itu KH Noer Ali secara langsung juga melihat kondisi nyata kehidupan bangsa dan masyarakatnya. Ia melihat ada yang timpang antara ilmu keislaman diperolehnya dengan fakta realita. Adanya kesewenangan tuan tanah ke warga pribumi, kekejian aparat kolonial kala itu, ketidakadilan, maksiat dan lainnya membuat semangat cinta Tanah Air lahir dalam dirinya

Advertising
Advertising

Pada 1940, KH Noer Ali mendirikan pondok pesantren. Kehadirannya mulai merisaukan para tuan tanah dan pemerintah kolonial. Sebab seluruh warga dengan sukarela memberikan tanahnya untuk pembangunan akses jalan di Ujung Malang, Teluk Pucung dan Pondok Ungu. Hal yang membuat tuan tanah tak bisa lagi membeli tanah dengan harga yang merugikan warga.

Pada 1942, nama KH Noer Ali masuk dalam daftar ulama yang harus bekerja sama dengan penjajah Jepang. Penjajah Jepang memintanya agar bersedia bekerja sama dengan Jepang melalui rekannya asal Thailand saat menjadi santri di Mekah. Ia dengan tegas menolaknya. Ia tak ingin pesantrennya nanti tak terurus dan para santrinya terpecah sebab enggan berkompromi dengan penjajah Jepang.

Pada masa perebutan kemerdekaan, KH Noer Ali mempersiapkan santrinya untuk masuk ke latihan kemiliteran yang dibentuk Jepang. Ada juga yang disalurkan ke Pasukan Pembela Tanah Air agar ikut berperang di medan tempur. Ia sendiri terjun memimpin laskar-laskar rakyat untuk bertempur merebut kemerdekaan.

Bahkan ulama itu dikenal sebagai singa medan perang. Ia pernah menjadi Komandan Bataliyon Tentara Hizbullah Bekasi. Sejarah mencatat, pada 1947 KH Noer Ali terlibat pada pertempuran sengit di Karawang-Bekasi dengan tentara penjajah Belanda. Kala itu, ia memerintahkan warga dan pasukannya untuk membuat bendera merah putih ukuran kecil lalu dipasang di setiap pohon dan tiang. Tujuannya untuk mempertegas bahwa Indonesia masih ada dan siap mempertahankan kemerdekaannya.

Dari perjalanan perjuangan sejarah itu, Eka berharap keberadaan Museum KH Noer Ali bisa memberikan banyak informasi kepada masyarakat Kabupaten Bekasi tentang sosok pahlawan yang patut dijadikan teladan. "Seperti apa yang diungkap bapak pendiri bangsa kita, Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," katanya.

Adapun yang akan disimpan di museum adalah beragam barang peninggalan sang ulama seperti tongkat, golok dan mobil. Ada juga dokumen sejarah tentang KH Noer Alie terdiri atas beberapa jenis mulai dari tulisan maupun dokumentasi berupa rekaman ceramah dan gambar video.

Berita terkait

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

4 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

6 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

7 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

14 jam lalu

Mayat dalam Koper, CCTV Rekam Detik-Detik Pelaku dan Korban Masuk Hotel

Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan pada kasus mayat dalam koper

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

18 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

1 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

1 hari lalu

Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan

Kasus mayat dalam koper yang ditemukan warga di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi pada Kamis, 25 April 2024 menemui titik terang.

Baca Selengkapnya

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

1 hari lalu

15 Ribu Buruh Asal Bekasi akan Geruduk Istana, Tolak Outsourcing dan Omnibus Law

Sekitar 15 ribu buruh asal wilayah Bekasi akan melakukan aksi May Day atau peringatan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

5 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya