Tempat Bersejarah Ini Jadi Saksi Tercetusnya Sumpah Pemuda

Reporter

Tempo.co

Selasa, 27 Oktober 2020 09:29 WIB

Pengunjung mengamati koleksi Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Minggu, 27 Oktober 2019. Museum tersebut merupakan salah satu tujuan wisata edukasi yang memberikan wawasan tentang hari bersejarah Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1959. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung yang berdiri di Jalan Kramat Raya itu telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang sejarah kemerdekaan Indonesia. Para pemuda berkumpul di gedung ini berdiskusi soal persoalan bangsa hingga akhirnya mencetuskan Sumpah Pemuda.

Dikutip dari situs resminya, gedung yang sekarang menjadi museum Sumpah Pemuda dulunya adalah sebuah rumah tinggal yang disewa oleh para pelajar Stovia (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) dan RS (Rechtsschool) untuk tempat tinggal dan belajar. Mahasiswa yang pernah tinggal di sini adalah para pemuda yang berperan dalam kemerdekaan, antara lain Muhammad Yamin, Amir Sjarifoedin, Soerjadi (Surabaya), Soerjadi (Jakarta), Assaat, Abu Hanifah, Abas, Hidajat, Ferdinand Lumban Tobing, Soenarko, Koentjoro Poerbopranoto, Mohammad Amir, Roesmali, Mohammad Tamzil, Soemanang, Samboedjo Arif, Mokoginta, Hassan dan Katjasungkana.

Sejak 1927, gedung yang juga dikenal dengan nama Gedung Kramat 106 digunakan oleh berbagai organisasi pergerakan pemuda untuk melakukan kegiatan pergerakan. Presiden pertama Soekarno dan tokoh-tokoh Algemeene Studie Club Bandung sering hadir di gedung ini untuk membicarakan format perjuangan dengan para penghuni Gedung Kramat 106.

Di gedung ini pernah diselenggarakan kongres Sekar Roekoen. Gedung ini juga menjadi sekretariat PPPI (Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia) dan sekretariat majalah Indonesia Raja yang dikeluarkan PPPI. Mengingat digunakan berbagai organisasi, Gedung Kramat 106 yang semula bernama Langen Siswo diberi nama Indonesische Clubhuis atau Clubgebouw (gedung pertemuan).

Diorama Kongres Sumpah Pemuda II di Museum Sumpah Pemuda di Jakarta, Ahad, 20 Oktober 2018. Bangunan museum ini terletak di Jalan Kramat Raya 106, dan menjadi tempat dibacakannya Sumpah Pemuda, 90 tahun lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat.

Advertising
Advertising

Pada 15 Agustus 1928, di gedung ini diputuskan akan diselenggarakan Kongres Pemuda Kedua pada Oktober 1928. Soegondo Djojopuspito, ketua PPPI, terpilih sebagai ketua kongres. Dari kongres ini lah akhirnya menghasilkan keputusan yang kemudian dikenal sebagai sumpah pemuda.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu “Indonesia” karya Wage Rudolf Supratman yang kemudian dijadikan lagu kebangsaan. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres.

Jika Anda datang ke museum ini, Anda akan menyaksikan beragam peninggalan sejarah terkait gerakan pemuda. Ada sejumlah ruangan yang memperlihatkan bagaimana kongres dilakukan kala itu dan kegiatan para pemuda. Ada juga teks asli dan biola milik WR Soepratman. Selain itu, ada sejumlah patung dada tokoh pemuda seperti Mohamad Tabrani, Muhammad Yamin dan Soenario.

Sebelum menjadi museum, gedung ini pernah digunakan sebagai rumah tinggal, toko bunga hingga hotel.

Berita terkait

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

1 hari lalu

4 Wisata Populer di Sekitar Metropolitan Museum of Art New York Tempat Met Gala 2024

Dari menjelajahi keindahan alam di Central Park, hingga museum Fable & Lark: Storied Adventure, daerah sekitar Metropolitan Museum of Art New York.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

2 hari lalu

Mengintip Isi Metropolitan Museum of Art di New York, Tempat Penyelenggaraan Met Gala setiap Tahun

Metropolitan Museum of Art tidak hanya dikenal karena koleksi seni yang luar biasa, tapi juga perannya dalam dunia mode seperti untuk Met Gala.

Baca Selengkapnya

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

6 hari lalu

Melihat Sejarah Pendirian Uni Emirat Arab di Etihad Museum Dubai

Bentuk bangunan Etihad Museum di Dubai ini unik, mirip dengan gulungan kertas yang akan mengingatkan pada Treaty of the UAE

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

10 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

11 hari lalu

Mengintip Sejarah dan Karya Seni Islam di 5 Museum di Qatar

Dalam perjalanan sejarahnya, Qatar berkembang menjadi pusat seni dan budaya yang beragam.

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

16 hari lalu

Mesir Sambut Patung Raja Ramses II Berusia 3.400 Tahun yang Sempat Dicuri

Mesir menyambut pulang patung berusia 3.400 tahun yang menggambarkan kepala Raja Ramses II, setelah patung itu dicuri dan diselundupkan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

17 hari lalu

Wahana di TMII, Telah Disediakan Angkutan Wara-Wiri Untuk Keliling Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berusia 49 tahun, suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Ada apa saja di sana?

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

18 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

19 hari lalu

Dibangun 1830, Rumah Limas Palembang Ini Pernah Dikunjungi Ratu Beatrix dari Belanda

Kedua rumah limas di Palembang ini pernah muncul di uang pecahan Rp10.000, dibangun tahun 1830-an.

Baca Selengkapnya