Kapal Pesiar Berlayar Kembali, Turis Bandel Bisa Diturunkan Paksa

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 26 Agustus 2020 14:00 WIB

Beberapa turis mengambil gambar saat kapal pesiar merapat di dekat pulau Hydra, kapal pesiar ini berlayar menuju teluk Saronic, Hydra, Yunani, 11 Mei 2015. Yorgos Karahalis/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis wisata kapal pesiar terpukul saat wabah virus corona melanda dunia. Apalagi, dalam beberapa kasus, kapal pesiar dianggap sebagai klaster penyebaran Covid-19. Seturut data Asosiasi Kapal Pesiar Internasional (CLIA), 2019 jadi puncak arus wisata kapal pesiar.

Dinukil dari CNN Travel, terdapat 30 juta turis yang berlayar dengan kapal pesiar. Angka ini ambyar, saat virus corona mulai mewabah pada awal 2020, "Kami tahu bahwa untuk setiap penurunan 1 persen dalam bisnis kapal pesiar yang terjadi di seluruh dunia, maka 9.100 pekerjaan bisa hilang," kata Bari Golin-Blaugrund, juru bicara CLIA, kepada CNN.

Kabar bagusnya, MSC Cruises, perusahaan kapal pesiar berbasis di Swiss, melepas MSC Grandiosa dan MSC Magnifica, untuk melayari Laut Mediterania pada 29 Agustus. Mereka menerapkan protokol kesehatan khusus untuk kapal pesiar dengan ketat, dimulai sejak keberangkatan, di atas kapal, hingga pelabuhan tujuan. Baik untuk kru maupun para tamu, sebagaimana dikabarkan Lonely Planet.

Lalu bagaimana kapal pesiar menerapkan protokol kesehatan? Sebelum naik, penumpang MSC Cruises diuji Covid-19 melalui uji antigen primer dan uji molekuler sekunder. Menurut Perwakilan MSC Cruises Luca Biondolillo mengatakan kepada CNN, bila penumpang yang naik dinyatakan positif di kedua tahap, ia ditolak naik ke kapal pesiar. Hal tersebut berlaku terhadap rombongan penumpang yang ditolak itu.

"Selain itu, penumpang lain yang menuju kapal satu kendaraan dengan penumpang tersebut dan mereka yang melakukan kontak, akan kami tolak," ujar Biondolillo.

Advertising
Advertising

Selain dites dengan dua alat uji, penumpang harus menyelesaikan pemeriksaan suhu dan kuesioner kesehatan. Anggota kru juga dites virusnya sebelum naik. MSC Cruises melakukan pengetesan Covid-19 terhadap seluruh secara teratur selama kontrak mereka.

Di atas kapal pesiar, metode pembersihan telah ditingkatkan, termasuk disinfektan tingkat rumah sakit dan penggunaan teknologi sinar UV-C. Aturan kapasitas maksimum 70 persen diterapkan untuk memastikan jarak sosial diikuti, sementara semua aktivitas di kapal ditujukan untuk kelompok yang lebih kecil.

Costa Delisioza buang sauh di perairan Italia sebelum memasuki Pelabuhan Kapal Pesiar Venesia. Foto: @costacruisesofficial

Saking tegasnya penerapan aturan tersebut, Biondolillo mengatakan kepada CNN bahwa selama perjalanan MSC Grandiosa 16 Agustus, satu keluarga yang melanggar peraturan selama pemberhentian di pelabuhan, ditolak naik kembali ke kapal pesiar.

"Protokol kesehatan dan keselamatan dibuat untuk kepentingan setiap orang. Tidak ada pelanggaran aturan. Orang-orang ini mempertaruhkan liburan dan kesehatan orang lain," ujarnya.

CNN | LONELY PLANET

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

13 hari lalu

Cegah Overtourism, Amsterdam Kurangi Jumlah Kapal Pesiar

Jumlah kapal pesiar sungai di Amsterdam meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2011.

Baca Selengkapnya