TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kegiatan sudah mulai menggeliat kembali di masa new normal pandemi Covid-19. Perjalanan ke kantor, luar kota, bahkan antar-pulau dengan kendaraan pribadi maupun moda transportasi umum, seperti kereta, pesawat terbang, dan bus mulai dibuka kembali.
Pandemi Covid-19 belum berlalu. Sebab itu, risiko penularan tetap ada dan setiap orang harus mencegahnya. Namun roda perekonomian harus tetap berjalan. Itu sebabnya pemerintah menyerukan berbagai protokol kesehatan agar semua tetap berjalan dalam kewaspadaan.
Assistant Professor of Health and Wellness Design, University School of Public Health Bloomington, Indiana, Evan Jordan mengatakan yang paling aman memang tetap berada di rumah. "Namun bagi yang tak bisa melakukannya, terapkan antisipasi dan proteksi yang mumpuni," kata Jordan seperti dikutip dari laman Realsimple.
Untuk mereka yang hendak travelling atau melakukan perjalanan karena dinas, Jordan menyarankan perhatikan daerah yang hendak dituju. Apakah kawasan itu termasuk zona hitam, merah, oranye, kuning, atau hijau. Kemudian moda transportasi apa yang digunakan untuk sampai ke tujuan. Apakah dengan kendaraan pribadi, pesawat, bus, kereta, dan lainnya.
Jordan mengingatkan, percik atau droplet adalah salah satu perantara penyebaran Covid-19. Artinya, jaga jarak satu sama lain dan usahakan jangan berada di dalam ruangan tertutup terlalu lama. Pastikan segala tempat yang disinggahi, seperti toilet, restoran, pompa bensin, dan pengingapan sudah mematuhi protokol pencegahan virus corona.
Adapun barang bawaan yang wajib dikemas adalah beberapa buah masker untuk ganti, hand sanitizer, tisu basah, sarung tangan, penutup wajah atau face shield, dan lainnya. Bawa juga bekal makanan dan minuman ketimbang harus membeli makanan di jalan untuk meminimalisir interaksi dengan orang lain.
Segera beristirahat jika tubuh sudah terasa lelah dan lanjutkan perjalanan ketika segar kembali. Jangan lupa, rajinlah mencuci tangan dengan cara yang tepat dan gunakan layanan non-tunai saat bertransaksi