Misteri Keindahan yang Tersembunyi di Raja Ampat, Mulai Dikuak Para Ahli

Kamis, 13 Agustus 2020 08:00 WIB

Pemandagan gugusan bukit kars Pianemo, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, 19 November 2016. Dari pelabuhan Waisai yang merupakan pusat Administrasi Kabupaten Raja Ampat, perjalanan ke Pianemo bisa ditempuh sekitar 23 jam tergantung keadaan cuaca dengan speedboat atau kapal. TEMPO/Hariandi Hafid
“Apakah alat-alat yang ditemukan di masa itu sudah bisa untuk membuat panggung atau tangga untuk menjangkau obyek yang akan digambar itu,” ujarnya.

Sedangkan teori ketiga, ujar Pindi, bisa juga tak terkait alat bantu yang membuat nenek moyang bisa menggambar di ketinggian itu. Misalnya gambar cadas di Kepulauan Kei, ia menduga bisa saja penggambar menggapai objeknya dari atas, bukan dari bawah. Karena jaraknya lebih dekat dengan puncak tebing daripada dari bawah yang dinilai lebih berbahaya dan curam.

“Menggambarnya pun mungkin di masa itu dalam posisi tak enak, bisa juga ada teknologi atau alat yang membantunya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, pembicara lain, Dosen Program Studi Arkeologi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, Cecep Eka Permana, menuturkan kemunculan gambar cadas di wilayah Papua dan Maluku tidak bisa dipisahkan karena ini bagian dari wilayah yang secara budaya relatif sama.

Walaupun dari sisi motif, gambar-gambar yang muncul di Papua dan Maluku tampak sangat berbeda dengan wilayah lain seperti Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Motif khas yang muncul di Papua adalah motif khas Pasifik, yang didominasi figur-figur simbolik religius.

“Kesulitan kita dalam memahami gambar gambar cadas itu, apakah sekedar figuratif atau simbolik, karena belum banyak referensi bagaimana hubungannya bentuk-bentuk yang muncul di masa lalu itu dengan bentuk-bentuk yang masih dikenali masyarakat sekarang,” ujar Cecep.

Jika ada bentuk dari gambar itu yang masih dikenali masyarakat sekarang, gambar cadas yang muncul di masa prasejarah itu bisa diketahui lebih mudah maksudnya.

Adapun Peneliti Balai Arkeologi Papua Zubair Mas’ud dalam kesempatan itu menuturkan kesulitan dalam merekonstruksi gambar-gambar cadas di Papua, terutama soal lokasinya yang sulit dicapai.

Pengunjung memperhatikan batu-batu di dalam Gua Salendrang, Kabupaten Maros, Sulsel, Minggu 12 oktober 2014. Gua Salendrang ini 1 di antara 7 Gua di sulsel yang ditemukan lukisan prasejarah berusia sedikitnya 40.000 tahun usia karya seni itu sebanding dengan seni batu tertua yang diketahui dari Eropa. TEMPO/Iqbal Lubis

“Hampir situs situs gambar cadas itu semua ada di tebing tinggi dan sangat sulit untuk mendapat pijakan ketika ingin menjangkaunya,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Datang ke Raja Ampat, Ganjar Pranowo Bilang Ini Impiannya

21 November 2023

Datang ke Raja Ampat, Ganjar Pranowo Bilang Ini Impiannya

Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih atas sambutan yang begitu meriah. Ganjar mengatakan kunjungannya ke Raja Ampat adalah impiannya.

Baca Selengkapnya

7 Jenis Cendrawasih, Burung Surga yang Hidup di Indonesia

17 November 2023

7 Jenis Cendrawasih, Burung Surga yang Hidup di Indonesia

Ada banyak jenis burung cendrawasih. Di Indonesia, terdapat 7 jenis yang terkenal cantik hingga dijuluki burung dari surga.

Baca Selengkapnya

Di Papua Barat, BPK Diduga Meminta Setoran Rp 2 Miliar per Kabupaten untuk Jatah Atas dan Bawah

16 November 2023

Di Papua Barat, BPK Diduga Meminta Setoran Rp 2 Miliar per Kabupaten untuk Jatah Atas dan Bawah

Tak hanya Sorong, kabupaten lain di wilayah Provinsi Papua Barat juga menyetor untuk BPK agar auditnya lancar dan hasilnya tidak ada temuan.

Baca Selengkapnya

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

11 November 2023

Pesona Kali Biru, Sepotong Surga di Tanah Raja Ampat Papua Barat

Disebut Kali Biru karena sungai di tanah Raja Ampat ini memiliki air jernih yang memancarkan warna biru dari dasarnya.

Baca Selengkapnya

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

10 Oktober 2023

Penelitian Baru, Ternyata Manusia Purba Injakkan Kaki di Amerika Utara Ribuan Tahun Lebih Awal

Uji baru mengkonfirmasi kekunoan jejak kaki manusia purba di New Mexico, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Geopark Merangin Jambi Raih Penghargaan dari UNESCO

11 September 2023

Geopark Merangin Jambi Raih Penghargaan dari UNESCO

Geopark Merangin di Jambi resmi tercatat sebagai UNESCO Global Geopark pada Mei 2023, kini meraih prestasi Best Practice Award 2023.

Baca Selengkapnya

RSUD Raja Ampat Terima Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri melalui Program Adaptasi

10 September 2023

RSUD Raja Ampat Terima Dokter Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri melalui Program Adaptasi

Program ini telah menempatkan 18 dokter spesialis lulusan luar negeri di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Daftar Wisata Bahari Terkenal di Indonesia yang Bisa Dijadikan Rujukan Liburan

28 Agustus 2023

Daftar Wisata Bahari Terkenal di Indonesia yang Bisa Dijadikan Rujukan Liburan

Bukan hanya terumbu karang yang indah dan luasnya bibir pantai, Indonesia memiliki beraneka ragam spesies laut yang jadi daya tarik wisata bahari.

Baca Selengkapnya

Menilik Keindahan Kabupaten Teluk Wondama yang Siap Jadi Unggulan Papua Barat

22 Mei 2023

Menilik Keindahan Kabupaten Teluk Wondama yang Siap Jadi Unggulan Papua Barat

Kabupaten Teluk Wondama memiliki keunggulan dibandingkan beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Barat.

Baca Selengkapnya

KKP Pastikan MV Indian Partnership Tak Rusak Ekosistem Laut

19 Mei 2023

KKP Pastikan MV Indian Partnership Tak Rusak Ekosistem Laut

Kapal MV Indian Partnership merupakan kapal kargo berbendera asing yang tengah melakukan pelayaran internasional dari Skarten River Australia

Baca Selengkapnya