Musim Kemarau, Gunung Papandayan Diminati Untuk Wisata Kemah

Reporter

Bisnis.com

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 5 Agustus 2020 11:53 WIB

Seorang pendaki melintasi jalur pendakian Gunung Papandayan di Kecamatan Cisurupan, Garut, Jawa Barat, 21 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Musim kemarau menjadi waktu yang ideal bagi pendaki untuk sekadar berkemah atau melakukan pendakian hingga ke puncak gunung. Salah satu spot yang diminati para pecinta alam untuk bersantai pada saat musim kemarau adalah Gunung Papandayan.

Gunung yang berlokasi di Kabupaten Garut itu, menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan. Terutama bagi mereka yang menyukai kegiatan di luar ruangan, untuk menikmati keindahan hawa yang sejuk dan ketenangan saat malam hari.

"Wisata berpetualang maupun berkemah ini masih menjadi unggulan, dalam artian setiap musim kemarau pada bulan Agustus didominasi para pendaki," kata Manajer Operasional PT Alam Indah Lestari pengelola Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Dedi Sitepu di Papandayan, Garut.

Ia menuturkan objek wisata alam Gunung Papandayan memiliki banyak tempat berwisata seperti kolam renang air panas, menara pandang, kawah bekas letusan gunung api, taman edelweis, dan lain-lainnya termasuk wisata kemah yang saat ini menjadi salah satu tujuan favorit pendaki.

Kegiatan berlibur di ruang terbuka kian diminati selama masa pandemi. Pasalnya, para pelancong bisa menjaga jarak satu sama lain, sekaligus menikmati alam terbuka setelan menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Advertising
Advertising

Untuk berkemah di area Gunung Papandayan, terdapat beberapa lokasi yang disiapkan oleh pengelola, yakni Pondok Saladah dan Gober Hood. Dua tempat itu kerap menjadi persinggahan dan menginap para pendaki profesional. Lokasinya juga cukup jauh dan bumi perkemahan untuk kalangan keluarga -- yang lokasinya dekat dari area parkir kendaraan.

Ia mengungkapkan daya tarik berkemah di Gunung Papandayan di antaranya menikmati perjalanan melewati kawasan kawah, dan hutan mati yang terbentuk karena faktor alam bekas letusan gunung.

Selain itu, berkemah pada musim kemarau di Gunung Papandayan, wisatawan bisa mendapatkan pemandangan yang tak dijumpai pada musim hujan, berupa malam cerah yang penuh bintang dan pemandangan matahari terbit yang tak tertutup awan.

"Jadi tempat wisata kemah di Papandayan ini daya tariknya banyak, ada sunrise, hutan mati, dan padang edelweis," katanya.

Ia mengungkapkan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan baru dibuka pada awal Juni 2020, karena sebelumnya ditutup untuk umum, dampak darurat wabah penyebaran COVID-19. "Untuk geliatnya kira-kira baru dua minggu ini ada peningkatan pengunjung, kebanyakan mereka wisata petualangan, berkemah yang dilakukan para anak-anak muda," katanya.

Ilustrasi perkemahan di Gunung Papandayan, foto diambil sebelum pandemi Covid-19. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

Saat mulai beroperasi, pengelola menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang harus dipatuhi oleh para pengunjung. Umumnya, wisatawan yang datang berasal berbagai daerah di Garut maupun luar kota seperti Bandung, Jakarta, dan kota sekitarnya.

Berita terkait

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

2 hari lalu

3 Tips agar Rumah Terhidar dari Kebakaran saat Musim Kemarau

Berikut tiga tips yang dapat membantu mengurangi risiko kebakaran rumah dari dampak musim kemarau.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

4 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

4 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

4 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

5 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

5 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

5 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

5 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

5 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya