Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengintip Desa Galia di Garut  

image-gnews
Suasana Kampung Dukuh, Cikelet, Garut, Jawa Barat.  TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Suasana Kampung Dukuh, Cikelet, Garut, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.CO- Sejauh mata memandang hanya hamparan hijau yang terlihat. Hampir tidak ada kebisingan maupun kegaduhan. Suara semilir angin dan kicauan burung hutan yang terdengar di tempat ini. Nyaman, asri dan tentam itulah yang dirasakan saat menginjakan kaki di Kampung Adat Dukuh di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut Jawa Barat.

Kampung adat ini berjarak 120 kilometer arah Selatan kota Garut. Dari kota ini, kami harus menempuh 5 jam perjalanan menggunakan mobil. Dari Cikelet, kami harus menempuh jalan menanjak dan berbatu sejauh 8 kilometer. Sepanjang jalan terbentang jurang dan hutan jati milik Perum Perhutani. Kampung Dukuh terbagi menjadi dua, yaitu kampung Dukuh luar dan dalam. Seperti permukiman Desa Galia di komik Asterix, kampung dalam dikelilingi pagar.

Kampung Dukuh dalam pagar merupakan daerah yang tanahnya diyakini sebagai tanah keramat, dan penghuninya harus mematuhi berbagai aturan adat. Pola hidup masyarakatnya sederhana. Berbeda dengan warga kampung luar pagar, mereka hidup tanpa listrik dan benda-benda modern lainnya.

Pendiri kampung itu dikenal sebagai Syekh Abdul Jalil. Saat kerajaan Mataram pecah, Bupati Rangga Ciempeh memintanya untuk menjadi penghulu di Sumedang. Namun kemudian ia pergi mengembara setelah Bupati memerintahkan pembunuhan dua orang utusan kerajaan dari Banten. Suatu ketika, Syekh yang sedang mencari tempat tinggal yang tetap, melihat pertanda berupa cahaya yang muncul dari tanah di sebelah barat.

Peristiwa itu terjadi pada malam Jumat, 12 Maulud. Tempat yang terletak diantara sungai Cipasarangan (Cikelet) dan Sungai Cimangke itu kemudian disebut Padukuhan yang berarti tempat belajar.

Posisi kampung adat yang berada diantara dua sungai itu ciri khas kampung adat di Jawa Barat. Banyaknya santri yang datang berguru agama Islam di sana, akhirnya membentuk permukiman. Selanjutnya kuncen kampung diserahkan ke pembantu dekat Syekh yang bernama Eyang Dukuh. Ia memulai pemagaran kampung untuk melindungi tanah yang dianggap karomah atau berkah itu.

Jabatan kuncen atau pemimpin kampung berlangsung turun temurun. Kuncen sekarang yang ke-14, bernama Lukmanul Hakim. Rumah kuncen berada di ujung utara kampung adat. Posisinya berada di kontur tanah yang lebih tinggi daripada rumah warga.

Kuncen bertugas untuk tafakur. Sepekan tiga kali ia berziarah ke makam Syekh di hutan larangan sebelah utara kampung sambil membawa nasi serta lauk-pauknya. Ritual itu disebut munjung. Tiap Sabtu, kuncen dan seluruh warga adat berziarah ke makam. Ritual ini juga terbuka untuk kalangan luar kampung. “Sehari bisa ada 200 orang luar yang ikut ziarah,” katanya.

Aturan adat juga menempatkan kedudukan dan peran kaum pria lebih tinggi daripada perempuan. Jika ada acara di suatu rumah, kaum pria masuk lewat pintu depan dan duduk diruang tengah. Sedangkan akses untuk perempuan dan anak-anak khusus lewat pintu belakang dan duduk di dapur. Orangtua berperan besar dalam perjodohan anak-anaknya.

Pernikahan bisa digelar setelah ada kecocokan tanggal lahir calon pasangan dan persetujuan orang tua masing-masing. Kecocokan tanggal lahir itu dipercaya bisa membawa kelanggengan dan kebahagiaan rumah tangga. Pekerjaan utama kepala keluarga di kampung adat itu adalah berladang. Sebagian juga ada yang pergi ke laut menjadi nelayan. Hasil uangnya dipakai untuk kebutuhan hidup sehari-hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Peladang masih menerapkan pola ladang berpindah. Mereka punya siklus memutar lahan berladang. Tujuannya untuk mengembalikan unsur hara agar tanah kembali subur dan siap ditanami kembali. Kampung ini beberapa kali luluh lantak dilalap api. Kebakaran besar tahun 2010 lalu menghanguskan hampir 40 rumah.

Begitu juga dengan benda pusaka seperti sejarah kampung Dukuh yang ditulis dalam hurup arab gundul dengan bahasa Sunda Buhun turut musnah. Kini, sekelompok arsitek dari Arsitektur Hijau Universitas Katolik Parahyangan merekonstruksi kembali kampung kuno ini.

Menurut Moeliono Akbar, salah satu pendiri Arsitektur Hijau, dana rekonstruksi sekitar Rp 1,2 milyar. Dana sebesar Rp 1 milyar didapat dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Selain persoalan dana yang tak cukup itu, kuncen dan warga kampung adat kini juga tak bisa membangun sesuai aturan adat.

Karena tak punya lagi hutan cadangan, mereka terpaksa membeli kayu di toko bangunan. Juga paku, sebagai pengganti pasak. Ada juga, kata Moel, penghuni yang membuat pintu rumahnya dengan engsel. “Sekarang kita dan warga sepakat untuk kembali memakai pintu geser,” ujarnya.

Pemotongan kayu sekarang terpaksa memakai gergaji. Padahal dulu, para leluhur kampung hanya boleh memotong kayu dan membentuknya dengan golok. Memang pengerjaan itu memakan waktu yang lama.

Namun dibalik cara itu, para leluhur menanamkan semangat gotong royong antar warga, juga agar merawat baik-baik rumah mereka sebab dibuat dengan susah payah. Selain agar warga lebih menghargai kayu yang dipakai, mereka diajarkan untuk tidak mudah dan sembarangan menebang pohon demi alasan untuk pembuatan hunian.

Selain rekonstruksi, Arsitektur Hijau dan kuncen Uluk Lukman juga berencana mengembalikan kondisi lingkungan sekitar kampung agar lebih asri, sekaligus meningkatkan ekonomi penduduk, baik di Kampung Dukuh dalam dan luar. Menurut Moel, kini sudah ada empat konsep revitalisasi yang dananya berusaha mereka peroleh dari lembaga donor dan sponsor. Salah satunya membuat zona batas antara kampung dalam dan kampung luar.

Uluk Lukman, 53 tahun, kuncen Kampung Dukuh mengatakan pembangunan dihentikan sementara. “Pembangunan dihentikan sementara karena memasuki bulan sapar (bulan yang diangap tabu di tahun hijriah),” ujarnya.

ANWAR SISWADI | SIGIT ZULMUNIR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

3 hari lalu

ilustrasi visa (pixabay.com)
Daftar Pertanyaan yang Sering Diajukan saat Wawancara Visa

Biasanya petugas akan menanyakan beberapa pertanyaan untuk menentukan kelayakan mendapatkan visa


Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

3 hari lalu

Maskapai penerbangan SAS. Instagram.com/@flysas/@bravojulietspotting
Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik


Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

3 hari lalu

Ilustrasi tidur di dalam mobil. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?


Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

4 hari lalu

Sejumlah pemudik kereta api Jaka Tingkir berjalan keluar setibanya di Stasiun Senen, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Angka kedatangan akan terus bertambah seiring pemesanan tiket arus balik yang masih tersedia. Arus balik diprediksi mulai tanggal 13, 14 dan 15 April 2024. Pada tanggal-tanggal tersebut terdapat sebanyak 44.000 - 46.000 lebih penumpang per harinya yang menuju Jakarta. TEMPO/Subekti.
Terpopuler: Arus Balik Lebaran KAI Tawarkan Promo Tarif Spesial, Cek Titik Rawan Macet dan Kecelakaan Arus Balik Lebaran

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memberikan promo tarif spesial selama masa arus balik Lebaran.


KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

4 hari lalu

Sejumlah penumpang KRL Commuter Line menunggu keberangkatan kereta di Stasiun Bekasi, Jawa Barat, Senin 12 Juni 2023. Menurut keputusan Surat Edaran (SE) Kementerian Perhubungan nomor 17 Tahun 2023 tentang Protokol Kesehatan pelaku perjalanan orang dengan transportasi kereta api pada 12 Juni 2023, penumpang diperbolehkan tidak menggunakan masker apabila dalam keadaan sehat serta tidak berisiko tertular atau menularkan COVID-19 dan KAI Commuter selaku operator KRL Commuter Line menghimbau seluruh penumpang untuk tetap melakukan vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
KAI Commuter Tambahkan 8 Perjalanan di Hari Pertama Kerja Besok

KAI Commuter memprediksi akan ada lebih dari 850 - 900 ribu pengguna commuter line Jabodetabek di hari pertama kerja, pasca libur Lebaran 2024.


7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

5 hari lalu

Ilustrasi merawat motor. (Sumber: Yamaha)
7 Hal Penting saat Merawat Motor Matic Setelah Mudik

Motor perlu dirawat setelah digunakan saat mudik. Ini deretan komponen yang perlu dicek?


5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

5 hari lalu

Pemudik berjalan keluar dari kapal di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Sabtu 13 April 2024. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi puncak arus balik dari Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa terjadi pada tanggal 13 sampai 14 April. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
5 Tips Jitu Hindari Kehabisan Tiket Pelabuhan Penyeberangan saat Arus Balik

Jangan biarkan arus balik Lebaran jadi berantakan karena kehabisan tiket kapal. Ikuti tips ini untuk mengamankan tiket penyeberangan


Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

7 hari lalu

Ilustrasi lansia traveling. Freepik.com/Rawpixel.com
Spanyol Tawarkan Program Perjalanan Bersubsidi untuk Pensiunan

Program perjalanan khusus pensiunan ini tersedia setiap tahun selama 'musim sepi' dari bulan Oktober hingga Juni.


Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

10 hari lalu

Ilustrasi arus mudik dan balik Lebaran. TEMPO/Hilman Fathurrahman
Mengurangi Risiko Mabuk Perjalanan Saat Mudik, Simak 5 Kiat Ini

Risiko mabuk perjalanan dapat bertambah parah atau mudah kambuh saat duduk tak searah, misalnya menghadap ke belakang atau samping.


KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

10 hari lalu

Sejumlah penumpang berada di dalam Kereta Argo Lawu jurusan Solo - Jakarta PP. Foto: Dokumentasi PT KAI Daop 6 Yogyakarta
KAI Service Siapkan Program Selama Masa Lebaran, Ada Penjualan Paket Hampers

KAI Service dari unit Reska Catering menyediakan paket hampers Lebaran dengan menu legendaris, yang menjadi signature kereta dan Loko Cafe.