Wisata Hutan Mangunan Yogyakarta Mendapatkan Dana untuk Berbenah
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Rini Kustiani
Minggu, 19 Juli 2020 20:00 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Dinas Pariwisata DI Yogyakarta mengandalkan kawasan wisata Hutan Mangunan untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta di masa new normal Pandemi Covid-19. Pengelola Hutan Mangunan harus berbenah agar dapat menyambut wisatawan dengan baik sekaligus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta, Singgih Rahardjo mengatakan kawasan seluas dua hektare dari total luasan lahan hutan lindung 40,5 hektar di Kabupaten Bantul, itu akan dikembangkan dengan menggunakan suntikan dana alokasi khusus tahun ini. "Tahun lalu objek wisata Hutan Mangunan memakai dana DAK Rp 4,7 miliar, tahun ini dilanjutkan dengan DAK sebesar Rp 5,4 miliar," ujar Singgih Rahardjo saat memantau kawasan Hutan Mangunan, Jumat 17 Juli 2020.
Singgih menjelaskan, penambahan anggaran diberikan setelah pemerintah mengevaluasi perkembangan yang dicapai kawasan Hutan Mangunan sebagai daya tarik wisatawan. Dari evaluasi itu, menurut Singgih, Hutan Mangunan masih perlu berbenah, seperti menata sentra-sentra kuliner di tiap titiknya.
Ada sejumlah objek wisata di Hutan Mangunan yang saat ini sudah dikembangkan. Objek wisata itu antara lain Puncak Becici, Tebing Watu Mabur, Grojogan Lepo Dlingo, Air Terjun Randusari, Bukit Lintang Sewu, Seribu Batu Songgo Langit. Ada pula Bukit Pangkuk Kediwung, Pinus Asri Karangasem, Pinus Pengger, Jurang Tambelan, dan Kebun Buah Mangunan.
Pengembangan itu dianggap berhasil memikat wisatawan sehingga betah lebih lama di sana. Contoh, objek wisata Seribu Batu Songgo Langit di Hutan Mangunan, kini telah memiliki lima unit camping ground. Ada pula objek wisata Lintang Sewu di Hutan mangunan yang memiliki sepuluh unit camping ground.
Ketua Pengelola Wisata Songgo Langit, Aris Purwanto mengatakan sebelum pandemi merebak pada Maret 2020, setiap bulan kawasan itu dikunjungi 15 ribu wisatawan dari dalam dan luar negeri. "Dengan memulai uji coba terbatas, sekarang kami siap beroperasi kembali dengan protokol kesehatan," ujarnya.