Dapatkan Insentif Pariwisata Menarik Turis Selama Pandemi?

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Jumat, 17 Juli 2020 17:45 WIB

Suasana Pantai Ayia Napa di Siprus yang masih sepi. Siprus mulai membuka perbatasannya pada Juni untuk turis Eropa dari negara yang rendah infeksi virus corona. Foto: @kipr_ekskursii

TEMPO.CO, Jakarta - Destinasi-destinasi wisata utama dunia, mulai membuka dirinya secara bertahap. hotel dan resor dibuka kembali, dan berwisata yang awalnya tak terjangkau oleh kini mulai menjadi kenyataan. Selain mengadopsi protokol kesehatan, mereka juga menggelar berbagai insentif pariwisata.

Cancun, di tenggara Meksiko, telah meluncurkan kampanye insentif pariwisata, "Come to Cancun 2 × 1", yang akan menawarkan dua malam akomodasi gratis untuk setiap dua malam yang dibayar. Cancun juga mengembalikan biaya untuk satu tiket pesawat, bila pengunjung membawa pendamping.

Pada Mei lalu, pemilik kasino Derek Stevens memberikan lebih dari 1.000 tiket penerbangan ke Las Vegas untuk memulai pariwisata domestik di Amerika Serikat. Di Thailand, Cape Fahn Hotel, resor mewah pertama di pulau pribadi Koh Samui, baru-baru ini meluncurkan promosi "Beli 1 Gratis 1" untuk vila dengan kolam renang mewahnya.

Selain mengampanyekan dirinya sebagai negara yang aman untuk dikunjungi, negara-negara itu bahkan bersedia membayar seluruh biaya perawatan medis, bila wisatawan terpapar virus corona. Sebagaimana diberitakan CNN Trave, negara Asia Tengah, Uzbekistan, menawarkan biaya perawatan medis bila wisatawan terjangkit Covid-19 saat berada di negeri itu.

Kampanye "Uzbekistan: Safe Travel Guaranteed" diharapkan dapat meyakinkan para pelancong dengan menjanjikan US$3.000 sebagai kompensasi kepada setiap wisatawan, yang terinfeksi Covid-19 selama masa tinggal mereka.

Advertising
Advertising

Demikian halnya Siprus. Negeri itu membuka kembali perbatasannya dengan negara-negara tertentu, dan menjanjikan menutupi biaya penginapan, makanan, minuman, dan obat-obatan bagi pengunjung yang dinyatakan positif virus corona selama mereka tinggal.

Lalu berhasilkan program-program tersebut? Dalam sebuah survei yang dilakukan Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), 45 persen responden mengatakan mereka berharap untuk melakukan perjalanan dalam beberapa bulan setelah pandemi mereda. Sementara 33 persen lainnya mengindikasikan mereka akan menghindari bepergian di masa depan untuk mengurangi risiko terkena virus.

Joanna Lord, Chief Marketing Officer di mesin pencari perjalanan Skyscanner, mengatakan insentif, khususnya harga yang lebih rendah, adalah cara sederhana dan efektif untuk menciptakan permintaan pada tingkat pertama, tetapi seiring berjalannya waktu, pelancong akan lebih fokus pada keamanan daripada harga.

Makam Timur Lenk di Uzbekistan. Foto: Kalpak Travel

"Dalam jangka pendek, penerbangan dengan potongan harga dan akomodasi cenderung menjadi biasa karena penyedia perjalanan memulai kembali arus kas mereka dengan merangsang permintaan," kata Lord kepada CNN Travel.

Jaminan Keamanan

Dengan belum ditemukannya vaksin virus corona, para wisatawan lebih memilih destinasi yang memberi mereka rasa aman dan nyaman. Menurut David Goodger, direktur Pariwisata Ekonomi, Oxford Economics, keamanan dan kenyaman dapat menyegel kesepakatan bagi pelanggan yang khawatir saat berlibur.

"Masalah keamanan akan lebih penting pada tahap awal pemulihan termasuk jaminan keselamatan, tingkat infeksi rendah, pengujian dan pelacakan di seluruh tujuan, serta langkah-langkah kebersihan tambahan dan langkah-langkah lain untuk membatasi penyebaran," katanya kepada CNN Travel.

"Apa yang dilakukan Uzbekistan pada dasarnya adalah asuransi terhadap Covid, dan menandakan bahwa tujuan tersebut aman untuk dikunjungi, sementara juga menawarkan insentif keuangan," ujarnya.

Senada dengan Goodger, Lori Pennington-Gray, profesor dan direktur Tourism Crisis Management Initiative di University of Florida, juga percaya bahwa, program menjaga turis bila mereka terpapar virus adalah cara positif untuk mendapatkan kembali kepercayaan terhadap destinasi wisata.

Meskipun jelas proses pemulihan pariwisata kemungkinan akan berjalan lambat, mesin pencari destinasi wisata Skyscanner, menunjukkan peningkatan signifikan, "Meskipun ini jelas waktu yang menantang bagi industri, kami telah melihat tunas hijau pemulihan di beberapa pasar dan mengharapkannya untuk mengumpulkan momentum setelah periode perjalanan tentatif," kata Joanna Lord, Chief Marketing Officer Skyscanner.

"Meskipun jumlah pencarian di situs Skyscanner menurun secara global pada awal penguncian pada bulan Maret, kami melihat peningkatan pencarian secara bertahap pada bulan Mei dan Juni di negara-negara seperti Inggris dan Spanyol ketika pembatasan perjalanan mulai mereda," ujarnya.

Kepulauan Balearic di Spanyol.[pixabay]

Lord mengatakan Skyscanner memperlihatkan peningkatan 116,4 persen bulan-ke-bulan dalam pemesanan penerbangan di Inggris antara Mei dan Juni 2020. Sementara angka untuk Spanyol melonjak 144,9 persen bulan-ke-bulan dalam periode yang sama.

Berita terkait

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

49 menit lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

2 jam lalu

Patung Yesus Bukit Sibea-bea Danau Toba Jadi Tujuan Favorit Turis Lintas Agama, Tertinggi di Dunia

Patung Yesus Bukit Sibea-bea menjadi salah satu tempat destinasi favorit di kawasan Danau Toba

Baca Selengkapnya

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

3 jam lalu

6 Tips Liburan untuk Anak Penyandang Autisme

Berikut ini enam tips yang dapat dilakukan sebelum dan saat liburan bersama anak penyandang autisme

Baca Selengkapnya

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

1 hari lalu

Bawa Uzbekistan ke Final Piala Asia U-23 dan Lolos Olimpiade Paris 2024, Pelatih Timur Kapadze Belum Puas

Timur Kapadze menilai lolosnya Uzbekistan ke Olimpiade Paris 2024 tak cukup. Ia menilai pemain tampil di bawah tekanan saat melawan Timnas Indonesia.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan di Piala Asia U-23, Shin Tae-yong dan Para Pemain di Bawah Tekanan?

1 hari lalu

Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan di Piala Asia U-23, Shin Tae-yong dan Para Pemain di Bawah Tekanan?

Shin Tae-yong (STY) tidak menyangkal fakta bahwa para pemainnya mengalami tekanan saat menelan kekalahan di babak semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Panen Hujatan dari Artis Indonesia, Wasit yang Kalahkan Timnas U-23 Mengemis Setop Bully

1 hari lalu

Panen Hujatan dari Artis Indonesia, Wasit yang Kalahkan Timnas U-23 Mengemis Setop Bully

Wasit Shen Yinhao yang dinilai kerap merugikan Timnas U-23 meminta netizen, termasuk artis Indonesia berhenti merundungnya.

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia tak Lolos Final Piala Asia U-23, Berjuang Menuju Olimpiade

1 hari lalu

Timnas Indonesia tak Lolos Final Piala Asia U-23, Berjuang Menuju Olimpiade

Timnas Indonesia gagal lolos ke final Piala Asia U-23 2024 setelah kalah dari Uzbekistan pada Senin, 29 April 2024

Baca Selengkapnya

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Antusiasme Warga Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Jokowi dan beberapa menteri nonton bareng laga Timnas Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024. Nobar pun dilakukan di banyak tempat semalam.

Baca Selengkapnya

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

1 hari lalu

Gagal Melaju di Final Piala Asia U-23 2024, Ini Fakta-Fakta Timnas Indonesia Kalah dari Uzbekistan

Hilang sudah asa Timnas Indonesia U-23 berlaga di partai final Piala Asia U-23 2024. Garuda Muda dikalahkan Timnas Uzbekistan U-23.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

1 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya