Ini Alasan Kopi Papua Mahal, Tapi Rasanya Juga Premium

Senin, 13 Juli 2020 14:28 WIB

Kopi arabika dari Peneli, Pegunungan Bintang. Dok. Darmo Tanoyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pegunungan tengah Papua terbentang hampir sepanjang pulau. Dataran tinggi ini membujur sepanjang 600 kilometer, dari barat Danau Paniai hingga perbatasan dengan Papua Nugini. Wilayah yang luas ini memiliki beberapa lembah yang penting, sebagai lokasi masyarakat Papua pegunungan bermukim dan berkebun.

Masyarakat pegunungan Papua sangat andal dalam bercocok tanam di lereng bukit yang terjal. Populasi terpadat daerah Paniai yang dihuni Suku Mee dan Lambah Baliem kampung halaman Suku Dani. Mereka bercocok tanam di lahan subur pada ketinggian 1.400 – 2.700 mdpl di lembah-lembah dan di kaki-kaki pegunungan tengah.

Di wilayah itu tanaman kopi arabika tumbuh secara alami tanpa pupuk pabrik. Alam pegunungan tengah Papua memberikan kondisi yang memungkinkan kopi arabika tumbuh subur, “Kopi di Lembah Baliem, Wamena pertama kali diperkenalkan oleh dinas pertanian Belanda atau Departement Landbouw op Nederlandscg Niew-Guinea pada tahun 1960,” ujar Hari Suroto peneliti Peneliti Balai Arkeologi Papua.

Kepala dinas pertanian pada waktu itu van der Sluis sengaja memilih bibit kopi arabika terbaik dan berkualitas tinggi, yang didatangkan langsung dari Papua Nugini. Kopi ini dikenal dengan kopi Jamaica Blue Mountain, yang tanaman indukannya berasal dari Jamaika. Di Lembah Baliem, kopi ini pertama kali ditanam di Kurima dan Bokondini.

Di Kawasan Pasifik Selatan, hanya Papua dan Papua Nugini yang menghasilkan kopi. Produk kopi dari dua wilayah itu, sangat digemari hingga Australia dan Selandia Baru.

Advertising
Advertising

"Hal ini merupakan peluang yang sangat bagus untuk kopi Papua, selain disukai oleh konsumen dalam negeri, juga bernilai ekspor tinggi," ujar Tantowi Yahya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru.

Warga sedang mengolah biji kopi arabika Wamena. Dok. Darmo Tanoyo

Kopi arabika yang tumbuh di pegunungan tengah Papua, masing-masing wilayah memiliki cita rasa dan aroma yang berbeda, hal ini karena dipengaruhi oleh ketinggian tempat, intensitas matahari, kandungan mineral dalam tanah dan kelembaban tanah.

Kopi arabika Wamena, Lembah Baliem, beraroma honey like chocolaty caramel fruity dengan after taste yang sangat manis. Kopi arabika Wamena berkadar keasaman yang rendah sehingga dapat dinikmati oleh semua orang.

Saat ini kopi arabika Wamena ditanam di Yagara, Wolo, Kurima dan Piramid. Kopi arabika Jamaican Blue Mountain yang jadi indukan kopi pegunungan Papua, dalam sejarahnya pertama kali didatangkan oleh pemerintah Inggris ke Papua Nugini tahun 1890. Sesuai namanya, kopi ini berasal dari Blue Mountain region, Jamaika. Kemudian pada akhir 1920-an, kopi ini mulai dibudidayakan di perkebunan untuk tujuan ekspor.

Persoalannya, kopi-kopi itu ditanam di wilayah yang terpencil. Alat transportasi untuk mengirim hasil panen kopi, terbilang mahal karena menggunakan helikopter. Salah satunya kopi Amungme, karena hasil panennya harus diangkut dengan helikopter, dengan sewa US$3.000 per satu jam.

Memperkenalkan Kopi Papua di Selandia Baru
Di Selandia Baru, Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru,Tantowi Yahya bertekad menjadikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Wellington sebagai ‘Rumah Indonesia’. Di kantor KBRI, warga Selandia Baru bisa menyaksikan keragaman budaya Indonesia.

“Selain budaya, KBRI Wellington sejak lama menggunakan kopi sebagai alat diplomasi. Kecintaan masyarakat Selandia Baru terhadap kopi, kami jadikan peluang, di KBRI Wellington kami menyiapkan ‘Ruang Gorontalo’ sebagai pusat kopi Indonesia. Hampir setiap tamu kami ajak ke ruang ini untuk menikmati aneka kopi dari Indonesia termasuk kopi Papua,” kata Dubes Tantowi Yahya.

Di Ruang Gorontalo ini, setiap Jumat terdapat kelas gratis barista yang diikuti oleh masyarakat, mahasiswa Indonesia, dan Selandia Baru, “Jaya Argakusuma, barista profesional kami yang pernah mendapatkan penghargaan di kompetisi barista di Wellington menjadi trainer yang mumpuni dan sabar,” imbuh Tantowi.

Dubes Tantowi Yahya sedang bersama para mahasiswa Indonesia dan warga Selandia Baru dalam kelas barista setiap Jumat di KBRI Wellington, Selandia Baru. Dok. Tantowi Yahya

Menurut Tantowi, kopi bisa menjadi primadona ekspor, “Kopi Papua memenuhi kriteria yang diinginkan konsumen Selandia Baru, yaitu rasa, aroma dan eksotisme. Kopi Papua sangat digemari dan sangat spesial bagi masyarakat Selandia Baru,” ujarnya.

Berita terkait

Berkas Perkara Anak Penyuplai Senjata untuk TPNPB Diserahkan ke Kejaksaan

5 jam lalu

Berkas Perkara Anak Penyuplai Senjata untuk TPNPB Diserahkan ke Kejaksaan

Polres Nduga, Papua, melimpahkan berkas perkara Epson Nirigi, anggota TPNPB pimpinan Egianus Kogeya yang bertugas menyuplai senjata

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

7 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

8 jam lalu

Polda Papua sebut TPNPB Serang Polsek dan Koramil di Distrik Homeyo dari Berbagai Sisi

Serangan terbaru TPNPB di Intan Jaya terjadi dalam dua hari berturut

Baca Selengkapnya

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

17 jam lalu

Amnesty International Indonesia Desak Polisi Bebaskan Pelajar Nabire yang Ditangkap Usai Perayaan Kelulusan

Amnesty International Indonesia juga mendesak pemerintah, untuk memastikan hak-hak dasar seluruh individu di Tanah Papua.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

17 jam lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

1 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Jaga Persaudaraan Kebangsaan Menjelang Pilkada 2024

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mengingatkan kepada seluruh kader Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI - Polri (FKPPI), untuk menjaga persaudaraan kebangsaan dalam menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

1 hari lalu

Terus Perpanjangan Kontrak Freeport Sampai 2061, Bagaimana Kronologinya Sejak Kontrak Pertama?

Kontrak Freeport adalah salah satu kontrak pertambangan terbesar dan paling signifikan di dunia, yang terletak di Provinsi Papua, Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

1 hari lalu

Tiga Regu Brimob akan Diturunkan Amankan Kampung Pogapa Setelah Diserang TPNPB-OPM

Polda Papua akan menerjunkan tiga regu Brimob imbas serangan TPNPB-OPM di Intan Jaya

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

1 hari lalu

Top 3 Hukum: Penjelasan Ketua RW Soal Pengeroyokan Mahasiswa Universitas Pamulang, TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop

Pengeroyokan terhadap sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang itu terjadi ketika mereka beribadah doa rosario.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

1 hari lalu

Polisi Usut Perayaan Kelulusan Siswa SMA Dogiyai Pakai Atribut Bintang Kejora

Foto dan video konvoi siswa berseragam motif bintang kejora beredar di media sosial.

Baca Selengkapnya