Jalanan Kota Roma Masih Sepi, Bukti Pariwisata dalam Krisis

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 12 Juli 2020 21:30 WIB

Suasana di Scalinata della Trinit dei Monti yang tampak sepi di tengah penyebaran virus Corona di Roma, Italia, 5 Maret 2020. Xinhua/Alberto Lingria

TEMPO.CO, Jakarta - Lanskap kota Roma yang menawan ada satu hal yang ganjil. Jalanan Roma masih sepi, dan ada satu yang hilang: turis Amerika. Dinukil dari CBS News, turis Amerika adalah pasar terbesar Roma.

"Mereka adalah demografis terbesar kami, dan tanpa mereka kami tidak punya bisnis," kata Annie Ojile pemilik perusahaan penyewaan Vespa, Scooteroma.

Menurut Ojile, 2020 merupakan kebalikan dari tahun 2017. Pada saat itu, bisnis berjalan baik. "Aku selalu membanggakan diriku dengan setiap tahun kami tumbuh," kata Ojile. "Kami melakukan lebih dari tahun sebelumnya. Kecuali tahun ini."

Pada 2019, lebih dari 5,5 juta orang Amerika mengunjungi Italia, menghabiskan hampir US$3 miliar. Tetapi satu kelompok industri perjalanan memperkirakan tahun ini mungkin yang terburuk untuk pariwisata dalam beberapa dekade. Dan minggu lalu, Uni Eropa memperpanjang larangan kunjungan wisatawan Amerika.

"Sejak COVID, semuanya telah berubah. Kami kehilangan 100 persen pemesanan kami, semuanya," ujarnya. Juni lalu, misalnya, Ojile dan krunya membawa lebih dari 400 orang dalam perjalanan.

Advertising
Advertising

Biasanya mereka akan berhenti di gelateria bernama Torcè. Kolega Ojile, Federica Puddinu mengatakan mereka telah kehilangan lebih dari 60 persen dari bisnis mereka. "Kami datang ke sini antara tiga dan enam kali sehari, karena kami berhenti dengan setiap tur," kata Ojile.

Ketika pembatalan menumpuk, Ojile mulai mengambil foto-foto Roma yang hampir tidak dapat dikenali tanpa kerumunan wisatawan. Dan ketika Italia dibuka kembali, museum dan situs terkenalnya sangat sepi.

Jennifer Iduh, kepala penelitian dan pengembangan di Komisi Perjalanan Eropa, mengatakan wabah virus corona merupakan krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dia mengatakan seluruh Eropa menghadapi masalah yang sama.

"Ada banyak kebingungan," kata Iduh. "Tetapi pada saat ini, ada banyak upaya yang dilakukan agar pelancong tak mengalami kebingungan sebelum memulai perjalanan lagi," ujarnya. Kebingungan terbesar bagi wisatawan, salah satunya mengenai syarat-syarat mereka diperbolehkan memasuki Eropa.

Seorang pria berdoa di depan Lapangan Santo Petrus yang kosong saat mewabahnya virus corona (COVID-19) di Roma, Italia, Rabu, 25 Maret 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane

Scooteroma berharap dapat menarik wisatawan yang datang dari Eropa, dan menyesuaikan diri dengan Covid-19, dengan menawarkan menikmati pejalanan dengan bermasker, wahana baru, dan wisata jalan kaki yang berjarak sosial dengan menampilkan seni jalanan.

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

3 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

5 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

6 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

9 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

10 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya