Melbourne Dikunci 6 Pekan, Hotel di Victoria Rugi US$350 Juta

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 8 Juli 2020 21:23 WIB

Fasilitas tes Covid-19 drive-through saat negara bagian Victoria mengalami lonjakan kasus wabah virus corona, di Melbourne, Australia, 25 Juni 2020. [AAP / Daniel Pockett via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Gelombang kedua wabah virus corona yang menimpa Melbourne, ibu kota negara Bagian Victoria, Australia, memukul industri pariwisata. Operator pariwisata di seluruh kawasan Victoria khawatir, lockdown yang diterapkan pemerintah Australia mengakibatkan usaha kecil juga tutup.

Lockdown tersebut mengakibatkan warga Melbourne dikurung lagi setidaknya enam minggu. Mereka dilarang bepergian ke luar ibu kota karena alasan yang tidak penting, termasuk olahraga atau hiking. Dinukil dari ABC, Asosiasi Akomodasi memperkirakan kerugian yang ditanggung pebisnis hotel di Victoria mencapai US$ 350 juta.

Selain bisnis hotel yang terpukul, destinasi wisata perkebunan anggur juga turut merugi. Balgownie Estate di Bendigo, yang memproduksi wine telah menerima panggilan pembatalan dari para wisatawan Melbourne.

Pabrik wine dan hotel, sekitar 150 kilometer barat laut Melbourne, hampir seluruhnya bergantung pada turis akhir pekan dari ibu kota Victoria tersebut. Ketergantungan itu kian tinggi selama beberapa bulan terakhir saat wabah Covid-19 – karena perbatasan internasional juga belum dibuka.

"Bagian akomodasi dari bisnis kami adalah sekitar 90 persen wisatawan dari Melbourne," kata manajer Balgownie Estate, Juan Corradi.

Advertising
Advertising

Dengan New South Wales (NSW) dan perbatasan Australia Selatan ditutup – begitu pula dengan wisatawan mancanegara -- penutupan Melbourne mengakibatkan operator wisata di regional Victoria kehilangan pendapatan utama, "Kami benar-benar terikat," kata Corradi.

Sejatinya, para pemilik pabrik wine sudah mulai membuka usahanya sebulan lalu. Namun pembatasan wilayah atau lockdown di Melbourne membuat mereka ingin menutup kembali usahanya, "Kami tidak menunda pembukaan. Kami tidak mau. Tapi kami benar-benar perlu menilai setelah akhir pekan ini kemana kami melangkah," kata Mr Corradi.

Pemilik Daylesford Hotel Anne-Marie Banting, juga tak mampu berbuat banyak saat Melbourne ditutup. Pub milik Marie Banting di Hepburn Shire, 120 km barat Melbourne, juga sangat bergantung pada pariwisata dari ibu kota Victoria itu, “Kami telah melakukan pembicaraan dengan mitra kami, untuk kembali menutup bisnis,” ujarnya. Menurutnya, lockdown di Melbourne membuat bisnisnya kehilangan pasar terbesar.

Fasilitas pengujian virus corona yang disediakan saat Victoria mengalami peningkatan kasus Covid-19, di Melbourne, Australia, 24 Juni 2020. AAP Image/James Ross via REUTERS

Asosiasi Akomodasi dan Dewan Industri Pariwisata Victoria menyerukan bantuan tambahan, untuk operator pariwisata di Victoria. Felicia Mariani dari Dewan Industri Pariwisata Victoria mengatakan, penutupan Melbourne merupakan pengumuman yang "traumatis" bagi semua orang.

Sektor pariwisata adalah yang pertama kali terkena dampak dari virus corona, dan mungkin akan menjadi yang terakhir pulih, katanya.

Berita terkait

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

2 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

23 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

2 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

2 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

3 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

3 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya