Peringatan Ini Khusus untuk Pelaku Wisata Yogyakarta

Selasa, 30 Juni 2020 11:00 WIB

Foto suasana Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) menutup sementara Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menutup sementara dari hari Jumat (20/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di destinasi pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menilai sektor pariwisata pada era new normal, diproyeksikan menekankan level kualitas daripada kuantitas.

Risikonya jelas, peningkatan kualitas itu berpotensi menaikkan ongkos pelayanan. Tak seperti sebelum pandemi, biaya pelayanan bisa ditekan karena memprioritaskan kuantitas seperti jumlah kunjungan.

“Maka kami minta pada masa new normal jangan sampai terjadi perang harga (pelaku sektor wisata)," ujar Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Pemda DIY Tri Saktiyana.

Baca: 5 Objek Wisata Yogyakarta Paling Siap Sambut New Normal

Pemda DIY menyatakan jangan sampai hanya demi menarik konsumen atau wisatawan sebanyak-banyaknya, pelaku industri wisata berlomba-lomba menurunkan harga hingga berimbas menurunnya kualitas layanan.

Advertising
Advertising

Dampak dari pergeseran kuantitas ke kualitas layanan itu, ujar Tri, tentu mengubah pariwisata Yogyakarta, dari wisata massal menjadi wisata selektif.

Pemerintah DI Yogyakarta sendiri telah memutuskan periode 1-31 Juli 2020 menjadi fase bersama ujicoba pembukaan sektor wisata dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Keputusan ini diambil salah satunya untuk mengantisipasi terjadinya angka pengangguran baru, akibat periode lama penutupan wisata akibat pandemi Covid-19.

"Di DIY, wisata menjadi nafas bagi perekonomian. Sektor ini mampu menjadi penopang hampir seluruh kegiatan perekonomian, khususnya UMKM," ujar Tri.

Tri menuturkan multiplayer effect sektor pariwisata lebih dari 104 kali. Artinya, setiap penambahan Rp1 miliar pendapatan dari pariwisata, output total ekonomi DIY akan bertambah Rp104 miliar. Sebaliknya, jika terjadi penurunan Rp1 miliar di sektor pariwisata saja, maka output total ekonomi turun Rp 104 miliar.

Sedangkan dari sisi ketenagakerjaan, apabila pendapatan sektor pariwisata turun Rp1 miliar saja, maka akan ada potensi 0,6 persen jumlah pengangguran baru. Sebaliknya, apabila pendapatan itu naik Rp1 miliar, maka akan ada tambahan tenaga kerja baru sebanyak 0,6 persen.

“Itulah kenapa kami mempriotitaskan wisata menjadi yang pertama di ujicobakan dan didorong bangkit lagi produktivitasnya, karena memang wisata kunci penggerak perekonomian Yogya,” ujar Tri.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

10 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya