TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkunjung ke objek wisata pantai di Kabupaten Pangandaran dan beberapa tempat lainnya, Kamis 11 Mei 2020. Dalam kunjungan tersebut, ia memeriksa kesiapan daerah untuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal pada sektor pariwisata.
Kunjungan lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu didampingi Ketua Gugus Tugas Pangandaran Jeje Wiradinata. Rombongan meninjau sejumlah titik tujuan wisata di Pantai Pangandaran mulai pintu masuk, penginapan, pusat perbelanjaan hingga fasilitas kesehatan.
Kang Emil dan Jeje mengecek sebuah hotel dan memastikan setiap unit usaha, yang membuka kegiatan memiliki surat permohonan kepada pemerintah daerah setempat.
Emil mengapresiasi penerapan AKB di beberapa objek wisata Pangandaran. "Jika (saya) rating 1 sampai 10, maka Pangandaran nilainya 8," ujar Ridwan Kamil kepada sejumlah wartawan sambil tertawa. Menurutnya, Pangandaran sudah diperbolehkan menerapkan AKB dengan persentase 90 persen. "Sisa 10 persennya pendidikan," tandas Kang Emil.
Satu kelebihan Pangandaran jelas Kang Emil, adalah adanya kedisiplinan masyarakat dan ketegasan aturan dari pemerintah setempat. Dia mencontohkan, kebijakan yang mewajibkan wisatawan menunjukkan hasil tes rapid non reaktif, merupakan kebijakan paling ketat se-Indonesia.
"Kalau tidak ada, di pusat Tourism Information Centre ada pengetesan rapid harganya Rp200.000, itu relatif murah dibandingkan dengan daerah lainnya. Kalau enggak ada mohon maaf balik kanan," jelasnya.
Selain itu, Kang Emil juga mengapresiasi kebijakan wisatawan yang bukan dari Jawa Barat, yang untuk sementara tak berwisata ke Pangandaran. Di hotel juga kata Kang Emil, prosedurnya sudah baik. Ada seorang petugas yang menjadi manager Covid-19. Bahkan di restoran tambah Emil, tempat duduk yang disediakan sudah 30 persen dari kapasitas. Itu sudah menerapkan physical distancing.
"Mengambil makanan juga enggak boleh pakai tangan si pengunjung, tapi oleh pelayan. Tak boleh prasmanan, ujicoba di Jepang membuktikan hanya dalam 15 menit, prasmanan bisa menularkan virus. Dari pegang centongnya, piring, dan sebagainya," ucap dia.
Ia mengingatkan agar pengaturan jarak pengunjung juga diterapkan di bibir pantai. Itu untuk menghindari potensi penumpukan wisatawan.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengaku siap menerapkan semua imbauan Gubernur Jawa Barat tersebut. "Kami akan siapkan petugas untuk mengawasi bibir pantai. Intinya kami semua harus disiplin, supaya pariwisata bisa tetap berjalan di era new normal," ujar Jeje.
Terkait syarat rapid test yang dianggap memberatkan pengunjung, Jeje menjelaskan, pihaknya telah memberi kompensasi diskon hotel dan restoran.
Dalam wisata body rafting ini, wisatawan diajak susur sungai dengan berenang memakai badan sebagai medianya, dibekali helem, jaket, pelampung, deker, dan pengaman lainnya. Foto: @greencanyonpangandaran
Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Pangandaran Untung Saeful Rachman mengatakan, objek wisata di Pangandaran dibuka mulai 5 Juni lalu. Pengunjung terlihat di sejumlah lokasi, di antaranya Pantai Pangandaran, Pantai Batukaras, juga Green Canyon dan Pantai Krapyak.
"Tingkat kunjungan wisata ke sejumlah objek wisata pantai Pangandaran terus meningkat setiap harinya. Meskipun belum begitu signifikan," jelasnya.
ROMMY ROOSYANA