Sultan Marah Malioboro Ramai, Wisatawan Nanti Harus Pakai Barcode

Rabu, 10 Juni 2020 18:00 WIB

Kawasan Titik Nol Kilometer Yogya, di ujung jalan Malioboro, tampak sudah kembali dipadati pengunjung pada Sabtu petang (6/6). Pemerintah DIY sendiri masih memperpanjang masa tanggap darurat hingga 30 Juni 2020 guna memastikan new normal yang diproyeksi paling cepat Juli 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X berkomentas pedas setelah mengetahui kawasan Malioboro kembali ramai akhir-akhir ini. Pada Senin, 8 Juni 2020, Sultan mengancam akan menutup Malioboro jika masyarakat tidak mengindahkan larangan berkerumun untuk mencegah penularan Covid-19.

"Jangan sampai saya close (tutup-Malioboro). Jangan sampai terjadi penularan kedua (Covid-19). Jadi saya minta tertib," kata Sultan Hamengku Buwono X. "Risiko penularan Covid-19 di Malioboro terlalu besar."

Pada Minggu malam, 7 Juni 2020, Sultan sempat berkeliling Malioboro dan melihat sendiri bagaimana masyarakat berkumpul. Kebanyakan tidak memakai masker. Sultan Hamengku Buwono X lantas menghubungi Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dan Sekretaris DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji.

Menanggapi sikap Sultan tersebut, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan segera menyiapkan sejumlah kebijakan untuk memantau kerumunan di Malioboro. "Kami sedang menyiapkan pembuatan barcode untuk pengunjung Malioboro," kata Heroe Poerwadi, Selasa 9 Juni 2020.

Sultan Hamengkubuwono X menyatakan penutupan destinasi wisata di Yogyakarta tak efektif cegah virus corona, karena sudah sepi pengunjung. Hal tersebut ia nyatakan usai menggelar rapat terkait wabah virus corona, dengan bupati dan walikota se-DIY di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis 19 Maret 2020. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Advertising
Advertising

Barcode itu, menurut dia, berlaku bagi siapapun yang datang ke Malioboro. Mereka wajib memindai barcode tadi dan mengisi data diri. "Jadi akan terpantau siapa saja dan berapa banyak yang berkunjung," katanya. Di Yogyakarta, masa tanggap darurat Covid-19 masih berlangsung hingga 30 Juni 2020. Dalam periode itu, destinasi wisata seperti Malioboro bakal diawasi lebih ketat agar tak menjadi sumber penularan Covid-19.

Rencananya, sebelum masuk ke Malioboro, para pengunjung wajib memakai stiker barcode yang diberikan oleh Jogoboro atau petugas keamanan khusus kawasan Malioboro. Barcode itu tersambung ke sistem yang berisi identitas pemakai stiker tadi.

Sembari menyiapkan sistem barcode, pemerintah Kota Yogyakarta menerjunkan sekitar 150 petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk memonitor kawasan seputar Tugu Yogyakata, Malioboro, Titik Nol Kilometer, sampai Alun-alun Utara. Petugas akan membubarkan jika ada kerumunan di sana.

Beberapa pedagang kaki lima atau PKL di Malioboro Yogyakarta mulai menggelar kembali dagangan mereka pada Rabu, 3 Juni 2020. Suda dua bulan lebih para pedagang tak berjualan karena pandemi Covid-19. TEMPO | Pribadi Wicaksono

"Kami akan tindak tegas masyarakat yang masih membandel berkerumun dan tidak memakai masker karena saat ini Yogyakarta belum dalam keadaan new normal," ujar Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya. "Jika masih ada yang tidak patuh, kami akan menyuruhnya pulang."

DPRD DI Yogyakarta juga mulai membahas revisi peraturan daerah tentang keamanan dan ketertiban umum untuk menegakkan protokol Covid-19. Dalam revisi peraturan itu akan memuat sejumlah pasal tambahan, termasuk sanksi bagi pelanggar.

Wakil Ketua DPRD DI Yogyakarta, Huda Tri Yudiana memperkirakan dalam sebulan ke depan revisi tersebut bisa disahkan. Lantaran belum adanya aturan yang memuat sanksi tegas bagi pelanggar protokol Covid-19, menurut Huda, saat ini petugas Satpol PP atau aparat penegak hukum tak bisa berbuat banyak ketika ada orang yang melanggar protokol Covid-19.

Berita terkait

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

9 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

2 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

2 hari lalu

Pemandangan ke Gunung Fuji Ditutup Pembatas Tinggi, Jengkel Turis Nakal

Jepang memasang tembok pembatas yang menghalangi turis berfoto dengan latar belakang Gunung Fuji.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

3 hari lalu

Gempa Garut, Wisatawan Panik Pantai Selatan Jabar Sempat Sepi

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran mengatakan pantai Pangandaran pasca terjadinya gempa Garut dalam situasi aman.

Baca Selengkapnya

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

3 hari lalu

Alasan Jepang Bangun Penghalang di Tempat Foto Gunung Fuji

Foto Gunung Fuji yang berdiri megah di delakang toko Lawson itu menarik bagi wisatawan asing

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya