Kementerian Pariwisata Siapkan Program CHS Pedoman New Normal

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 28 Mei 2020 09:00 WIB

Foto suasana Taman Wisata Candi Prambanan di Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 20 Maret 2020. Pihak PT Taman Wisata Candi (TWC) menutup sementara Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menutup sementara dari hari Jumat (20/3/2020) hingga Minggu (29/3/2020) untuk mencegah penyebaran virus Corona atau COVID-19 di destinasi pariwisata. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang menyiapkan program Cleanliness, Health and Safety atau CHS yang akan diterapkan di berbagai destinasi wisata Tanah Air.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, Ari Juliano Gema mengatakan program Cleanliness, Health, and Safety atau CHS adalah salah satu langkah untuk memastikan kesiapan masyarakat menjalani fase new normal atau situasi normal baru untuk menggerakkan perekonomian, termasuk di dalamnya pariwisata dan ekonomi kreatif.

"Pandemi Covid-19 memicu kebutuhan standar prosedur operasional yang baru untuk memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Ari Juliano Gema pada Rabu 27 Mei 2020. Protokol atau tata cara beradaptasi dengan tatanan new normal telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan. Beberapa di antaranya menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, dan larangan berkerumun.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menargetkan pada akhir Mei 2020, standar dan pedoman penerapan CHS sudah mulai disimulasikan. Kemudian dilanjutkan verifikasi CHS destinasi pada Juni hingga Juli 2020. Penerapan skema dan program sertifikasi ditargetkan berlangsung selama Agustus hingga Desember 2020.

Program CHS akan lebih dulu dijalankan di Bali, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Kemudian bertahap ke lima destinasi super prioritas, yakni Danau Toba, Candi Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.

Advertising
Advertising

Di sektor pariwisata, Ari Juliano Gema menambahkan, terdapat pertimbangan keselamatan yang meliputi pengelolaan pengunjung, pengaturan jumlah kerumunan, pengaturan jarak antar-individu, dan penanganan pengamanan. "Termasuk mekanisme komunikasi penanganan kondisi darurat," kata dia.

Beberapa faktor dalam CHS antara lain pembersihan ruang dan barang publik dengan disinfektan, ketersediaan sarana mencuci tangan dengan sabun, dan tempat sampah bersih. Ada pula koordinasi antara pengelola destinasi wisata dengan Satgas Covid-19 daerah dan rumah sakit.

Upaya CHS lainnya adalah pemeriksaan suhu tubuh, wajib memakai masker, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari berjabatan tangan. Ditambah penanganan terhadap pengunjung dengan gangguan kesehatan ketika beraktivitas di sebuah destinasi wisata.

Berita terkait

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

14 jam lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

1 hari lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

3 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

4 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

4 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

4 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya