Belajar Sejarah Rempah-rempah, Pada Mulanya Bukan Buat Masakan

Reporter

Dian Yuliastuti

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 19 Mei 2020 13:32 WIB

Penjual rempah-rempah menambah stok temulawak di lapaknya di Pasar Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis 5 Maret 2020. Penjualan rempah-rempah seperti temulawak, jahe merah dan kapulaga yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh itu meningkat dari 50 kilogram per hari menjadi satu kuintal per hari sejak pengumuman pasien positif terjangkit virus corona COVID-19 di Indonesia. ANTARA FOTO/Budi Candra Setya

TEMPO.CO, Jakarta - Pada mulanya rempah bukan untuk kuliner, melainkan bahan untuk pengobatan atau penyembuhan, simbol kekayaan, prestise dan penuh kesakralan. Sejarawan Universitas Padjajaran Fadly Rahman menjelaskan ihwal rempah dalam Webinar Jalur Rempah Goyang Lidah dengan Rempah-rempah pada Senin, 11 Mei 2020 di saluran Youtube Budaya Saya.

Beberapa rempah diburu oleh masyarakat di Jazirah Arab, Afrika, Eropa, India dan Cina antara lain seperti cengkeh, pala, kayu manis, lada, serta kamper atau barus. "Ini rempah yang paling banyak dipakai untuk kebutuhan masyarakat kuno," ujar Fadly.

Dia menyebutkan seorang filsuf Theophrastus (372-287 Masehi) mengungkapkan rempah seperti lada lebih banyak digunakan tabib daripada juru masak. Rempah dipakai sebagai obat penyembuh, aromaterapi, cairan aromatik, ketimbang cita rasa makanan.

Fadly juga menyebutkan contoh di Cina pada masa Dinasti Han pada awal Masehi, cengkeh dikulum untuk menghasilkan sensasi harum sebelum bercakap dengan para pembesar atau raja. Di Eropa, abad pertengahan, rempah dipakai untuk mengawetkan daging dari kebusukan atau menutupi bau amisnya.

Rempah baru bertransformasi menjadi penyedap makanan pada abad 13-15 dengan kemunculan 75 persen rempah-rempah dalam resep-resep buku makanan. Dalam buku Forme of Curry (1390) kurang lebih 90 persen masakan mengandung rempah. Sedangkan di Prancis dari buku Le Viander tulisan juru masak istana Taillevent, disebutkan masakan mengandung setidaknya 20 jenis rempah.

Advertising
Advertising

"Ada anggapan rempah-rempah ini mampu mentransformasi cita rasa makanan di masa pertengahan yang di abad sebelumnya suram, tidak ada selera," ujar Fadly Rahman yang juga penulis buku Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, ini. Sejak itu, sekitar abad 14-15 maka muncul obsesi dari bangsa Eropa untuk melacak sendiri asal pulau rempah.

Sebelumnya bangsa di jazirah Arab, Afrika, Cina India sudah terlebih dulu melacak asal pulau rempah-rempah. Sehingga pada masa itu sudah mulai terjadi persaingan untuk mencari asal muasal pulau rempah.

Fadly Rahman menyebutkan, dari catatan Marco Polo tertulis bahwa tanah Jawa kaya dengan rempah seperti lada, pala, kemukus, laos, cengkih. Saat itu Marco Polo tidak mengetahui Jawa adalah pelabuhan saja. Nantinya baru diketahui bahwa wilayah timur seperti Maluku yang menjadi pusat asal rempah.

Adapun dari catatan Tome Pires, pada abad 15, pedagang Melayu mengabarkan kepada pedagang Eropa termasuk Pires letak pulau rempah ada di wilayah timur seperti di Banda, Maluku. Artinya sudah mulai ada pelacakan sumber rempah dari orang Eropa.

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

1 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

4 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

15 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

16 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

17 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

19 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

21 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

24 hari lalu

6 Opsi Kegiatan Libur Panjang Bagi yang Tidak Mudik Lebaran

Bagi mereka yang tidak melaksanakan mudik Lebaran, simak beberapa pilihan kegiatan ini agar libur lebaran yang panjang tetap berkesan.

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

29 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya