Taiwan Sukses Melawan Wabah, Mungkinkah Pariwisata Cepat Dibuka?

Reporter

Terjemahan

Editor

Ludhy Cahyana

Sabtu, 16 Mei 2020 16:07 WIB

Pemandangan penuh warna ini bisa ditemukan di Zhengbin Fishing Port Nostalgia Pier yang terletak di Keelung City. Foto: @taiwantourismbureauid

TEMPO.CO, Jakarta - Taiwan menjadi kisah sukses memerangi virus corona. Dan bisa jadi, negara tersebut paling siap dengan ide gelembung pariwisata -- yang merujuk istilah mengizinkan pariwisata di dalam suatu wilayah, tapi belum membuka perbatasan dari luar. Taiwan juga memungkinkan membuka koridor pariwisata, yakni membuka perbatasan dengan negara yang minim wabah.

Menengok ke belakang, wabah virus corona mulai masuk ke Taiwan pada Januari. Negeri dengan 23 juta penduduk itu, melarang perjalanan masuk dan keluar ke daratan Cina. Kapal pesiar pun tidak bisa lagi berlabuh di Taiwan. Pada bulan Maret, produksi masker wajah dalam negeri juga meningkat.

Dinukil dari CNN, hingga Sabtu, 16 Mei 2020, Taiwan telah mencatat 440 kasus virus corona dan tujuh kematian, menurut data dari Johns Hopkins University. Sebagai perbandingan, Australia - dengan populasi 25 juta - telah melaporkan lebih dari 7.000 infeksi dan 98 kematian.

Bersemangat untuk berbagi pengalamannya dalam memerangi Covid-19, Taiwan didukung berbagai negara untuk berbagi pengalaman dalam diskusi kesehatan global. Amerika Serikat, Jepang dan Selandia Baru semuanya menyuarakan dukungan bagi Taiwan untuk bergabung dengan Majelis Kesehatan Dunia minggu depan -- pertemuan tahunan anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

The News Lens melaporkan, Taiwan masuk dalam daftar negara-negara Asia Pasifik yang mengalami penurunan angka infeksi virus corona. Taiwan bersama dengan Australia, Hong Kong, Makau, Selandia Baru, Korea Selatan, Cina daratan, dan Vietnam terbukti berhasil melawan virus corona.

Advertising
Advertising

Untuk memutus penularan penyakit dari luar negeri sejak Maret, warga setempat dan pemegang izin tinggal harus menghabiskan 14 hari di karantina, bila pelesiran dari mancanegara.

Pengunjung menikmati wahana permainan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di Taipei Children's Amusement Park di Taipei, Taiwan, 1 Mei 2020. REUTERS/Ann Wang

Negara-negara tersebut, menurut pengamat bisa mempraktikkan gelembung pariwisata antar negara. Untuk menghidupkan kembali penerbangan, pariwisata, dan konferensi, yang lesu sejak Januari. Gelembung pariwisata bisa menjadi kabar baik bagi Asia Pasifik. Pasalnya, menurut Word Travel and Tourism Council, 49 juta orang kehilangan pekerjaan terkait pariwisata di Asia Pasifik.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan mitra Selandia Baru-nya, Jacinda Ardern, telah bertemu untuk membahas pembentukan zona perjalanan bebas karantina untuk kedua negara mereka, menurut laporan ABC.

Menurut Rajiv Biswas, kepala ekonom Asia-Pasifik di IHS Markit, Cina paling mungkin mewujudkan ide gelembung pariwisata tersebut. Zona itu mengacu pada Hong Kong, Makau, daratan Cina, dan Taiwan. Makau berjarak satu jam perjalanan dengan feri dan biasanya populer di kalangan penjudi kasino Hong Kong.

Sementara, Taiwan dapat mempertimbangkan untuk membuka perjalanan ke negara-negara "berisiko rendah" dan membebaskan pengunjung mereka dari karantina selama 14 hari, kata Chiu Cheng-hsun, wakil direktur Rumah Sakit Memorial Chang Gung dekat Taipei.

Para pengunjung itu malah akan mengukur suhu mereka setiap hari dan melaporkan gejala-gejala yang mencurigakan kepada agen perjalanan mereka, sarannya.

Seorang wanita merekam dirinya saat menikmati wahana hiburan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19 di Taipei Children's Amusement Park di Taipei, Taiwan, 1 Mei 2020. Di Taiwan hanya 429 orang yang terinfeksi COVID-19. REUTERS/Ann Wang

"Taiwan dapat membuka diri untuk menerima wisatawan internasional, tetapi perlu mengelola mereka," katanya. “Kami harus menyambut semua orang untuk datang dan bepergian. Dengan begitu kami dapat meningkatkan perekonomian. "

Berita terkait

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

5 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

5 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

6 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

8 hari lalu

Presiden Tsai Ing-wen Gembira Amerika Serikat Kucurkan Bantuan Militer ke Taiwan

Tsai Ing-wen gembira Kongres Amerika Serikat meloloskan paket bantuan asing, di mana Taiwan masuk dalam daftar yang berhak mendapat bantuan

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

9 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Susulan Taiwan

Kementerian Luar Negeri mengatakan pihaknya bersama KDEI Taipei terus memantau dampak gempa susulan di Taiwan.

Baca Selengkapnya

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

9 hari lalu

Taiwan Kembali Diguncang Gempa Puluhan Kali, yang Terkuat Hingga 6,3

Taiwan digucang gempa hingga puluhan kali sejak Senin malam. guncangan yang terkuat hingga 6,3 magnitudo.

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

22 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

24 hari lalu

Fakta-fakta Gempa Taiwan, Terbesar Sejak 1999?

Taiwan baru saja dilanda bencana gempa yang memakan korban jiwa dan kerugian materiel. Bagaimana faktanya?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

26 hari lalu

Fakta-fakta Taipe Hadapi Gempa Taiwan 7,2 Magnitudo

Dua bangunan yang rusak paling parah akibat gempa Taiwan masih utuh, memungkinkan penghuninya untuk memanjat ke tempat yang aman melalui jendela.

Baca Selengkapnya

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

27 hari lalu

Pulau Penyu yang Cantik di Taiwan Ini Runtuh Sebagian setelah Gempa Bumi

Wisatawan yang mengunjungi pulau berbentuk penyu di Taiwan ini biasanya mengikuti tur mengamati paus dari April hingga Oktober.

Baca Selengkapnya