Wisata Candi Borobudur, Nanti Ada Pengunjung yang Sengaja Dipisah

Rabu, 13 Mei 2020 20:48 WIB

Wisatawan sedang menikmati keindahan matahari terbit di Candi Borobudur. Dok. Kemenparekraf

TEMPO.CO, Yogyakarta - PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko (Persero) akan kembali membuka layanan di Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko pada awal Juni 2020 atau seusai lebaran.

Hanya saja, suasana berlibur ke Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko tak akan sama seperti sebelum wabah corona. Pengelola destinasi wisata sejarah itu menerapkan sejumlah protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Candi Ratu Boko (Persero), Edy Setijono mengatakan pertimbangan utama membuka kembali destinasi wisata candi itu salah satunya untuk menjaga roda ekonomi masyarakat di sekitar destinasi agar tetap tumbuh. "Meski kami akui pemulihan ekonomi akibat wabah corona ini tidak akan berjalan cepat," kata Edy kepada Tempo, Rabu 13 Mei 2020.

Candi Borobudur di sela acara Borobudur Writers and Cultural Festival 2018, 24 November 2018. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Setelah tutup total sejak 20 Maret 2020, Edy menambahkan, saat ini petugas sedang menyiapkan beberapa hal menjelang pembukaan bulan depan.

Berikut protokol kesehatan yang diterapkan kepada pengunjung Candi Borobudur, Candi Pramabanan, dan Candi Ratu Boko setelah buka kembali.

  1. Dilarang membawa makanan
    "Pengunjung yang masuk ke kawasan candi tidak boleh membawa makanan," kata Edy Setijono. Jika ada wisatawan yang kedapatan membawa, maka makanan itu harus ditinggalkan. ""Aturan ini demi menjaga kawasan candi tetap steril dari sampah khususnya bungkus makanan."

  2. Wajib masuk bilik disinfektan
    Sebelum masuk ke kawasan candi, pengunjung harus melewati chamber atau bilik disinfektan. Tujuannya, memastikan tubuhnya benar-benar bersih dari kuman dan bakteri.

  3. Pengecekan suhu tubuh
    Pengunjung wajib melakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas yang diikuti dengan penempelan stiker. "Stikernya nanti terdiri dari tiga warna: hijau, kuning, dan merah," kata Edy Setijono.

    Stiker hijau diberikan kepada pengunjung yang suhu tubuhnya di bawah 37,5 derajat Celcius. Stiker kuning untuk wisatawan dengan suhu tubuh antara 37,5 sampai 37,8 derajat Celcius. Sedangkan striker merah adalah pengunjung dengan temperatur tubuh di atas 37,8 derajat Celcius.

    Perbedaan stiker ini hanya untuk pengawasan. Pengunjung yang memakai stiker kuning dilarang berada dalam rombongan. Dia harus berjalan sendirian saat menyambangi candi. Sedangkan pengunjung dengan stiker merah akan diarahkan petugas ke poliklinik yang sudah disediakan.

  4. Durasi waktu
    Pengunjung dilarang berlama-lama berada di kawasan candi. Tujuannya, mengantisipasi agar kawasan candi tidak terlalu padat atau banyak kerumunan orang. "Untuk menerapkan physical distancing, jumlah ideal pengunjung kawasan candi adalah 200 orang," ujar Edy Setijono.
Advertising
Advertising

Berita terkait

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

1 jam lalu

Solo Great Sale 2024 Targetkan Pengembangan Potensi Investasi Aglomerasi

Gelaran Solo Great Sale atau SGS kembali hadir di Kota Solo, Jawa Tengah, menyemarakkan bulan Mei 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

13 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

14 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya