UNWTO: 96 Persen Destinasi Seluruh Dunia Ditutup Sebab Covid-19

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Kamis, 23 April 2020 20:03 WIB

Keindahan bunga bluebells yang bermekaran pada musim semi saat pendemi virus corona atau COVID-19 di hutan Hallerbos atau hutan biru di Halle, Belgia, 13 April 2020. Saat pandemi virus corona bunga bluebell tumbuh mekar tanpa terganggu wisatawan. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi virus corona (Covid-19) telah menyebabkan gangguan pariwisata global. Laporan terbaru Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menjelaskan, pembatasan perjalanan menyebabkan kemerosotan aktivitas wisata.

"Pemerintah telah mengutamakan kesehatan masyarakat dan menerapkan pembatasan penuh atau sebagian pada perjalanan," kata Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili, dalam laman Organisasi Pariwisata Dunia, belum lama ini.
Berdasarkan laporan, hampir semua destinasi global telah memberlakukan pembatasan perjalanan sejak Januari 2020. Larangan penuh perjalanan sebagai upaya mengatasi pandemi.
Menurut penelitian, pada 6 April, 96 persen destinasi di seluruh dunia menerapkan pembatasan perjalanan. Ada 90 tujuan, sepenuhnya atau sebagian menutup perbatasan untuk wisatawan. Sedangkan 44 destinasi lainnya ditutup untuk wisatawan tertentu, tergantung negara asal.
Sektor pariwisata yang semakin terancam itu, menyebabkan UNWTO mengimbau pemerintah meninjau pembatasan perjalanan. Ketika dianggap aman, maka pembatasan perjalanan segera dicabut.
Tinjauan global UNWTO menunjukkan bahwa wilayah global sebagian besar konsisten dalam menghadapi pandemi Covid-19. Adapun Afrika, Asia-Pasifik dan Timur Tengah, berdasarkan akumulasi hampir 100 persen destinasi telah ditetapkan pembatasan terkait Covid-19 sejak Januari 2020. Sedangkan di Amerika, 92 persen destinasi telah mengambil langkah yang sama. Demikian pula di Eropa, perbandingan adalah 93 persen, data pada 6 April.
UNWTO mengamati empat hal dari tindakan pembatasan. Pertama, penutupan sepenuhnya atau sebagian perbatasan untuk wisatawan. Kedua, pembatasan perjalanan khusus-tujuan, misalnya penumpang yang transit atau sudah di tempat tertentu tidak diizinkan masuk. Ketiga, penundaan menyeluruh atau sebagian dari penerbangan. Keempat, berbagai tindakan berbeda, termasuk persyaratan untuk karantina atau isolasi diri, sertifikat medis, pembatalan atau penundaan penerbitan visa.
"Penundaan pariwisata membuat sektor ini terancam, karena jutaan pekerjaan bisa hilang. Kemajuan yang dibuat di bidang kesetaraan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bisa dibatalkan," kata Zurab Pololikashvili, sebagaimana dikutip dari Business Today.
UNWTO | BUSINESS TODAY

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

20 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

2 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

2 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya