Mau Pulang ke Yogyakarta, Isi Dulu Formulir Online

Sabtu, 18 April 2020 18:09 WIB

Frekuensi kedatangan dan keberangkatan bus di Terminal Giwangan Yogya terus menurun sejak masa tanggap darurat Corona. Menjelang ramadhan ini pun, frekuensi itu juga terus menurun. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Untuk memantau pendatang dan pemudik, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mendata secara online. Pemantauan tersebut bertujuan pula untuk mencegah penyebaran wabah virus corona. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang menetapkan darurat wabah virus corona.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta Tri Hastono mengatakan, setiap orang yang datang ke Yogyakarta pada masa pandemi wajib melaporkan dirinya.

Pendatang yang dimaksud ada dua kategori. Pertama warga Kota Yogyakarta yang bekerja di luar kota, kemudian pulang ke Kota Yogyakarta. Kedua warga luar daerah yang masuk ke Kota Yogyakarta untuk suatu urusan atau kepentingan.

"Saat ini pelaporan pendatang yang masuk ke Yogya juga bisa dilakukan secara online, sehingga data pendatang bisa ter-update secara cepat," ujar Tri.

Untuk melakukan pelaporan pendatang secara online itu bisa dilakukan lewat laman resmi, yang dikelola Pemerintah Kota Yogya, jogjakota.go.id, yang databasenya terintegrasi dengan data provinsi DIY.

Advertising
Advertising

Data formulir laporan online pendatang itu bisa diisi oleh tuan rumah yang ditinggali pendatang. Untuk warga dengan kartu tanda penduduk (KTP) Kota Yogyakarta, saat melaporkan kedatangannya cukup memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) dalam formulir itu karena datanya sudah tercatat.

Sedangkan untuk pendatang luar kota atau KTP luar Yogya harus mengisi data diri komplit dalam formulir pelaporan pendatang.

Dengan pelaporan secara online ini, pendatang tidak perlu lagi melapor langsung ke ketua RT/RW. Sebab pengurus wilayah bisa mengecek data pendatang yang masuk itu melalui update aplikasi layanan Jogja Smart Service (JSS) yang dikelola Pemerintah Kota Yogyakarta.

Jumlah pendatang di Kota Yogyakarta selama masa pandemi ini tercatat sebanyak 1.912 orang. Di mana 746 orang merupakan warga asal Kota Yogyakarta yang baru pulang dari luar daerah dan 1.166 orang merupakan warga dari luar Kota Yogyakarta. Para pendatang itu berasal dari berbagai daerah mayoritas Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Jelang Ramadan Pemudik Malah Menurun

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta menyatakan frekuensi kedatangan dan keberangkatan bus di Yogyakarta terus menurun, sejak adanya pencanangan status tanggap darurat Corona akhir Maret 2020 lalu.

Walaupun gelombang pemudik masuk Yogyakarta sempat meningkat pada Maret lalu, namun menjelang bulan Ramadan, aktivitas keberangkatan dan kedatangan bus di Terminal Induk Giwangan Kota Yogyakarta terus menurun.

"Semenjak masa tanggap darurat corona ditetapkan, terjadi penurunan frekuensi kedatangan dan keberangkatan bus hingga lebih dari 50 persen," ujar Kepala Bidang lalu lintas, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Windarto Jumat 17 April 2020.

Seperti untuk bus antar kota antar provinsi (AKAP). Sebelum masa tanggap darurat, kedatangan dan keberangkatannya di angka 500 hingga 700 bus setiap hari. Namun memasuki bulan April ini angkanya anjlok menjadi 100-200 bus saja setiap hari.

Hal serupa terjadi pada bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang semula kedatangan dan keberangkatannya bisa 100 lebih dalam sehari menjadi puluhan unit saja.

Penurunan frekuensi kedatangan dan keberangkatan ini menjadi satu indikator penurunan signifikan jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari Terminal Giwangan.

"Sebelum masa tanggap darurat covid-19, penumpang bus AKAP ribuan orang sehari, sekarang hanya ratusan saja," ujarnya.

Selama masa pandemi ini, ujar Windarto, pengelola terminal tetap menjalankan protokol pencegahan Covid-19. Dengan cara melakukan penyemprotan disinfektan terhadap tiap bus yang masuk terminal.

Petugas melakukan pendataan dan pemeriksaan bagi penumpang hingga kru bus di Terminal Giwangan di masa pandemi. Mulai dari pengukuran suhu hingga sterilisasi menggunakan disinfektan. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Penyemprotan disinfektan tidak hanya pada bagian luar bus saja tetapi juga sampai ke dalam bus. Untuk para penumpang yang baru datang maupun hendak pergi dilakukan pengecekan suhu tubuh serta sterilisasi dengan disinfektan.

Pengecekan kesehatan penumpang ini dilakukan langsung oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

2 jam lalu

Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

12 jam lalu

Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

1 hari lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

1 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

4 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

5 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

5 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya