Monumen Kaisar Pertama Cina Kembali Dibuka, Ini Syarat Kunjungan

Reporter

Bram Setiawan

Editor

Ludhy Cahyana

Rabu, 1 April 2020 22:20 WIB

Mausoleum Qin Shi Huang di Xian dibuka kembali, setelah dua bulan ditutup karena wabah virus corona. Foto: @finestresullarte

TEMPO.CO, Jakarta - Mausoleum Qin Shi Huang di Xian atau Monumen Kaisar Pertama, Cina telah dibuka kembali pada, Rabu, 25 Maret 2020. Situs itu kembali dibuka setelah ditutup selama dua bulan karena pandemi virus corona (Covid-19).

Ketika dibuka, pengunjung Mausoleum Qin Shi Huang harus mematuhi arahan yang ditentukan. Mengutip China Daily, wisatawan harus lebih dulu melakukan pemesanan. Menurut Biro Warisan Budaya, Mausoleum Qin Shi Huang hanya menerima maksimum 8.000 orang setiap hari.

Kunjungan Mausoleum Qin Shi Huang tidak akan menerima grup wisata. Tidak ada pula layanan panduan yang akan diberikan. Hanya ada layanan otomatis.

Berdasarkan keterangan Biro Warisan Budaya, tiga museum lain di Provinsi Shaanxi, termasuk Museum Sejarah Shaanxi, juga dibuka kembali untuk umum pada hari yang sama.

Mengutip Lonely Planet, situs itu adalah tempat untuk melihat deretan patung prajurit terakota serta makam Kaisar Qin Shi Huang. Museum Prajurit Terakota dari tempat perhentian Pit 1 ke Pit 3, memerinci latar belakang sejarah, karena situs itu adalah penggalian arkeologis paling penting. Kemudian monumen makam kaisar pertama Cina, Qin Shi Huang.

Advertising
Advertising

CHINA DAILY | LONELY PLANET

Berita terkait

9 Makam Paling Megah di Dunia, Ada Taj Mahal dan Lenin's Mausoleum

26 Agustus 2022

9 Makam Paling Megah di Dunia, Ada Taj Mahal dan Lenin's Mausoleum

Banyak makam kuno masih ada sampai sekarang di bawah lindungan bangunan-bangunan megah, ada yang dari era sebelum masehi.

Baca Selengkapnya

Wisata Cina Dibuka Lagi, Yuk Kunjungi Makam Kaisar Cina Pertama

2 April 2020

Wisata Cina Dibuka Lagi, Yuk Kunjungi Makam Kaisar Cina Pertama

Mausoleum Qin Shi Huang atau makam Kaisar Cina yang pertama kembali dibuka. Setelah ditutup dua bulan karena wabah virus corona.

Baca Selengkapnya