Usai Krisis Wabah Virus Corona, Bisnis Wisata Bakal Jadi Raksasa

Reporter

Antara

Editor

Ludhy Cahyana

Minggu, 29 Maret 2020 21:00 WIB

Suasana perahu wisata yang terlihat sepi karena ketakutan virus corona saat melintasi Sungai Chao Phraya di Bangkok, Thailand 6 Maret 2020. REUTERS/Chalinee Thirasupa

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 atau wabah virus corona boleh saja memperlambat denyut bisnis pariwisata pada kuartal pertama 2020, tapi setelahnya, bisnis itu akan tumbuh besar.

Biro-biro perjalanan mulai merancang strategi dan siasat agar bisa bangkit kembali, ketika situasi membaik setelah krisis Covid-19. Meskipun belum ada tanda-tanda wabah berlalu, namun biro perjalanan telah menyiapkan beragam program yang memikat wisatawan.

"Kami belum bisa memastikan seberapa lama hingga aktivitas travel dapat berjalan dengan normal. Namun kami sudah memulai sejak dini dengan membuat kampanye #NantiKitaPegipegiLagi," kata Busyra Oryza, Corporate Communications Manager Pegipegi, kepada ANTARA.

Ia menjelaskan kampanye itu berisi pesan untuk tetap berada di dalam rumah demi mencegah penyebaran virus. Namun, ada pesan optimistis bahwa semua bisa kembali beraktivitas normal, termasuk bepergian, ketika situasi pulih.

Busyra mengatakan dari semua lini industri, pariwisata paling terdampak dari virus corona. Kendati demikian, dia optimistis industri pariwisata bisa bangkit karena merupakan industri terbesar dan tahan banting di dunia.

"Google dan Temasek memprediksi, pada tahun 2025 pasar industri online travel akan tumbuh menjadi US$78 miliar di Asia Tenggara," imbuh Busyra.

Sementara itu, Panorama Group juga menerapkan kampanye untuk menjaga optimisme pasar, sekaligus mencari tempat menarik yang bisa dikunjungi pelanggan saat pandemi berakhir, "Kami menyiapkan produk-produk baru dengan destinasi yang aman," jelas VP Brand Communications Panorama Group AB Sadewa.

Pulihnya industri pariwisata dari wabah penyakit butuh waktu lebih lama dibandingkan faktor lain seperti bencana alam, terorisme dan isu keamanan. Ia menuturkan, World Travel & Tourism Council memperkirakan butuh waktu 10-35 bulan, sejak wabah dimulai agar industri pariwisata kembali pulih.

"Jika pandemi diprediksi berakhir pada Mei atau Juni, kemungkinan pasar industri pariwisata bisa pulih paling cepat pada akhir tahun," papar Sadewa.

Sementara itu, Senior Public Relations Executive Tiket.com Yosi Marhayati mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa rencana di masa mendatang terkait situasi Covid-19.

Namun, fokus saat ini adalah melayani kepentingan pelanggan yang banyak meminta penundaan atau pembatalan perjalanan, "Kami berharap semua bisa kembali normal secepatnya," kata Yosi.

Berita terkait

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

23 jam lalu

Bandara Adi Soemarmo Solo Turun Status dari Bandara Internasional Jadi Bandara Domestik, Ini Profilnya

Kemenhub tetapkan Bandara Adi Soemarmo turun status dari bandara internasional menjadi bandara domestik. Ini kekhawatiran Sandiaga Uno,

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

2 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Turun Status, Sandiaga Uno: Ada Kekhawatiran Pariwisata Solo Turun

Bandara Adi Soemarmo turun status dari internasional ke domestik. Bagaimana nasib pariwisata di Solo? Ini tanggapan Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Iuran Wisata untuk Siapa

3 hari lalu

Iuran Wisata untuk Siapa

Rencana pemerintah memungut iuran wisata lewat tiket pesawat ditolak sejumlah kalangan. Apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

7 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

8 hari lalu

Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat: Tidak Semua Penumpang Wisatawan

Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo menolak rencana iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

8 hari lalu

Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Dinilai Berpotensi Langgar Undang-undang

Rencana pemerintah memberlakukan penarikan iuran pariwisata di tiket pesawat dinilai berpotensi melanggar undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

9 hari lalu

Tolak Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, Garuda Indonesia: Membebani Penumpang

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Saputra menyatakan tidak setuju terhadap rencana penerapan iuran pariwisata di tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

10 hari lalu

Akan ada Pungutan untuk Dana Abadi Pariwisata? Ini Penjelasan Sandiaga

Jika dikenakan Rp1 ribu saja per penumpang pesawat untuk Dana Abadi pariwisata, pemerintah bisa mengantongi Rp80 miliar setahun.

Baca Selengkapnya

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

11 hari lalu

Overtourism di Kepulauan Canary Spanyol, Ribuan Orang Protes Tuntut Perubahan Model Pariwisata

Pengunjuk rasa percaya bahwa model pariwisata Kepulauan Canary tidak berkelanjutan dan harus diubah, merugikan penduduk lokal.

Baca Selengkapnya